Monday, August 24, 2015

Arkarna: Band yang tidak laku di Eropa sana tapi di Puji-puji di negara kita

Kalau ada band dari luar yang tidak laku atau kesulitan membangun basis penggemar yang kuat di negara dan daerah asal mereka, bagaimana kiranya mereka bisa bertahan?


Salah satu caranya mungkin bisa dengan pergi ribuan mil jauhnya ke sebuah negeri yang penduduknya begitu terobsesi dengan segala sesuatu yang berbau luar negeri.

Band elektro rock asal Inggris, Arkarna, yang digawangi oleh Ollie Jacobs sebagai vokalis dan Matt Hart sebagai gitaris, adalah contoh sempurna bagaimana sebuah band yang tidak laku bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk meningkatkan karir dengan cara menjual musik mereka ke sebuah negara yang begitu mendambakan adanya pengakuan dari pihak luar.

Arkarna, sejak dibentuk di pertengahan dekade 90-an, hanya berhasil menelurkan tiga buah album – Fresh Meat di tahun 1997, The Family Album di 2001 dan sebuah album independen yang dibagikan secara gratisan, Music Is My Theraphy, di 2013.

Pada awalnya, band ini menikmati kesuksesan yang lumayan. Album debutnya dirilis di Amerika Serikat dan dua lagu dari album ini – House on Fire dan Eat Me – secara rutin diputar di radio-radio.
Akan tetapi, setelah kesuksesan yang lumayan di tahun 1997 tadi, Arkarna seakan-akan menghilang ditelan bumi dan tidak pernah berhasil mengembangkan karir mereka sebagai band lagi. Pada tahun 2014, secara tiba-tiba Arkarna bisa menemukan sebuah ceruk pasar yang cukup unik bagi mereka untuk menata kembali karirnya di sebuah negeri yang jauh dari Inggris. Negeri itu bernama Indonesia.

Arkarna, yang anggotanya sama sekali tidak punya hak pilih dalam pemilihan presiden Indonesia di tahun 2014, tiba-tiba mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap Joko Widodo, yang pada waktu itu merupakan salah satu calon presiden, di saluran sosial media milik mereka.


Pernyataan dari Arkarna ini langsung menyebar secara viral di kalangan pemilih Indonesia. Para pemilih ini, yang kebanyakan tidak pernah tahu atau mendengar sebuah band bernama Arkarna, tiba-tiba menjadi tergila-gila dengan Ollie dan Matt.

Apa yang Arkarna lakukan pada waktu itu adalah jodoh atau pasangan yang tepat bagi penyakit budaya yang masih diderita sebagian besar penduduk Indonesia. Penyakit yang sering disebut-sebut oleh almarhum wakil presiden pertama Muhammad Hatta ini bernama mental inlander.

Mental inlander adalah sebuah perasaan rendah diri yang terdapat di sebagian besar bangsa Indonesia. Bagi orang-orang yang menderita mental inlander ini, segala sesuatu yang berbau luar negeri pasti lebih unggul dan berkelas.

Mental inlander ini pula yang menyebabkan begitu banyak penduduk Indonesia bergembira ria ketika mendengar Presiden Barack Obama menyatakan kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia seperti “apa kabar” dan “saya suka nasi goreng”.

Jadi, tidaklah mengherankan ketika Arkarna mengeluarkan pernyataan tentang Joko Widodo, langsung banyak orang-orang bermental inlander mengalami gegar budaya dan tiba-tiba menjadikan diri mereka sebagai fans dari band tidak laku asal Inggris ini.

Arkarna tentunya tidak membuang waktu untuk memanfaatkan momentum ini. Sekitar satu tahun sejak kemenangan Joko Widodo, Arkarna kembali membuat sebuah publicity stunt yang benar-benar cocok untuk mengisi dahaga kenorakan para inlander di Indonesia.

Dalam rangka peringatan Indonesia yang ke-70, Arkarna mengkover lagu Kebyar-Kebyar karya almarhum Gombloh dan mereka menyanyikannya dalam bahasa Indonesia.

“Saya suka orang-orang Indonesia….Mereka sangat ramah,” kata Ollie dalam event peluncuran lagu Kebyar-Kebyar versi Arkarna baru-baru ini. Alasan itulah, menurut Ollie, yang membuat dia dan Matt mau mengkover lagu karya Gombloh.

Matt kemudian menambahkan bahwa sebagai band, mereka sepenuhnya sadar akan kadar kecintaan bangsa Indonesia ini kepada segala sesuatu yang berbau luar negeri.

“Kita sadar kalau artis internasional itu dilihat dengan persepsi yang sangat positif di sini. Akan tetapi, saya melihat belum banyak artis internasional lain yang bisa menggunakan persepsi positif itu dengan optimal,” kata Matt.

Secara bisnis, oleh sebab itu, tidak mengherankan sebenarnya kalau Arkarna sangat menyukai orang-orang Indonesia. Orang-orang Indonesia ini sangat mencintai segala sesuatu yang berasal dari luar negeri sehingga mereka akan membeli apapun yang berbau-bau luar negeri walaupun produknya medioker.

Bukti kecintaan ini terbukti dari statistik single Kebyar-Kebyar versi Arkarna di Youtube. Dalam waktu kurang dari 24 jam, Arkarna berhasil mengumpulkan 150,000 views di Youtube. Hal yang sama sekali tidak buruk buat sebuah band yang butuh lebih dari 10 tahun untuk memproduksi album baru.



Dari komentar-komentar di Youtube pun terlihat bagaimana antusiasnya warga Indonesia terhadap versi Kebyar-Kebyar dari Arkarna ini walaupun lagu yang nuansanya penuh dengan epos ini terdegradasi habis-habisan.

Kebyar-Kebyar, sebuah lagu yang penuh bernafaskan semangat, di tangan Arkarna berubah menjadi semacam lagu menye-menye yang hanya cocok dinyanyikan di lomba karaoke.

Ollie menghabiskan waktu sekitar 10 bulan lamanya untuk belajar bagaimana melafalkan lagunya dengan benar. Usahanya harus diacungi jempol tapi sayangnya, hasil akhirnya benar-benar hancur. Ollie terdengar seperti kucing sekarat yang sudah putus asa melafalkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga hampir di sebagian besar lagu, yang kita dengar dari dia hanyalah sekumpulan gumaman yang disampaikan dengan vokal melengking tinggi.

Di dalam video klip, kita juga bisa melihat bagaimana Ollie dan Matt bertindak sebagai dirigen memimpin paduan suara sebuah SMA di Jakarta. Adegan ini mengingatkan pada kisah bagaimana dulu tuan dan puan dari Belanda memimpin orkes bangsa melayu di Indonesia ini untuk menyanyikan lagu kebangsaan Belanda.

Klip itu juga menunjukkan bagaimana murid-murid SMA, layaknya inlander yang paling murni, dengan antusias mengambil selfie dengan Ollie dan Matt. Para inlander dari dulu sampai sekarang memang memiliki semacam obsesi untuk berfoto bersama orang-orang kulit putih asal eropa. Buat para inlander ini, semua bule adalah superstars.

Fakta bahwa Arkarna telah merusak lagu Kebyar-Kebyar dari Gombloh dan juga videonya secara terang-terangan menunjukkan inferioritas bangsa Indonesia bukanlah masalah bagi para inlander.
Yang penting adalah Arkarna itu terdiri dari dua orang Inggris yang menyanyikan lagu bahasa Indonesia dan buat para inlander yang rendah diri tapi haus pengakuan, mana ada sih yang lebih keren dari ini?

sumber






1 comment:
Write comments
  1. Arkana emang udah redup ya di negara asalnya.

    jasa desain arsitek rumah minimalis modern 1 dan 2 lantai terbaik dan terpercaya di jakarta ya arsitek rumahan
    Thx

    ReplyDelete

Artikel Menarik Lainnya

loading...