Travel and Leisure Nobatkan Pulau Jawa Terbaik di Dunia

Travel and Leisure Nobatkan Pulau Jawa Terbaik di Dunia

wisata Fiqar tamin   Saturday, July 14, 2018

Ilustrasi(Foto: Istimewa)

Jakarta – Pulau Jawa terpilih sebagai The Best Island in The World 2018 dari Travel and Leisure (T+L), sebuah situs travelling populer di dunia. Dalam situsnya, travelandleisure.commenyebut Pulau Jawa sebagai yang terbaik di dunia.

Penghargaan yang diumumkan di travelandleisure.com mendekati momentum Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Annual Meetings 2018. Hal ini membuat awards ini semakin berharga. Apalagi, dalam Survei World's Best Awards yang dilakukan setiap tahun ini, posisi kedua, yaitu Bali, dan ketiga Lombok, juga dimenangkan Indonesia sebagai pulau terbaik di dunia.

Dominasi Indonesia ini sangat mengejutkan, karena mampu mengalahkan Pulau Palawan yang menjadi juara tahun 2013 dan 2017. Faktanya, Indonesia memiliki pulau yang bisa membawa kebahagiaan dan berguna untuk ilmu pengetahuan. Selain itu, Indonesia mengklaim tiga tempat teratas sebagai tempat membuat orang enjoy untuk berkunjung.

Prestasi ini semakin dilengkapi dengan terpilihnya 5 hotel di Indonesia dalam daftar Top 100 Hotel In The World oleh travelandleisure.com. Bahkan, 3 hotel diantaranya masuk dalam Top 10, yaitu Four Seasons Resort Sayan Bali di posisi 1, The Mulia Bali posisi 6, dan Nihi Sumba NTT peringkat 9.

Penghargaan kelas dunia ini mendapat sambutan luar biasa dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Penghargaan ini akan menambah kepercayaan diri Indonesia yang akan menggelar Asian Games dan Annual Meeting IMF-World Bank.

Penghargaan Pulau Terbaik di Dunia Memiliki Nilai Luar Biasa

Menurut Arief, penghargaan ini memiliki nilai yang sangat luar biasa. Pasalnya, hal ini membuktikan jika potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia telah merata. Sebab sebelumnya, award didominasi Bali dan Lombok.

"Penghargaan ini juga bagus bagi Bangsa Indonesia yang sedang bersiap menjadi tuan rumah Asian Games dan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank," kata Menpar Arief seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Fakta.news di Jakarta, Rabu (11/7).

Yang tidak kalah pentingnya, kata Arief, award dari Travel and Leisure akan memperkuat 3C (Confidence, Credibility, dan Calibration).

"Award akan menaikkan tingkat kepercayaan (confidence level) kita. Penghargaan pada dasarnya adalah sebuah legitimasi atau pengakuan. Bila kita mendapatkan penghargaan, maka self confidence kita akan naik," ujar Arief.

Dia juga menjelaskan, bahwa penghargaan pulau tebaik di dunia ini akan menjadi marketing terbaik dan efektif. Termasuk meningkatkan kredibilitas (credibility).

"Jika dikomunikasikan dengan baik, award yang kita peroleh dapat menjadi cara marketing yang paling efektif untuk image. Kita tidak perlu bersusah payah menyampaikan keunggulan yang kita miliki. Orang lainlah yang menyatakannya," tuturnya.

Selain itu, tambah Arief, award juga menjadi tolok ukur terhadap apa yang telah kita kerjakan. Sekaligus, mengetahui posisi kita dibandingkan dengan yang lain.

"Menera berarti melakukan pengukuran apakah yang kita lakukan sudah pada dalam track yang benar atau tidak. Dan pengukuran ini menjadi penting, karena bila tak bisa mengukur, maka kita tidak bisa mengelola," terang Menpar.

Untuk diketahui, T+L merupakan website traveling yang membagikan pengalaman pembaca mengenai traveling mereka. Pembaca diajak untuk share opini mereka mengenai kota terfavorit, pulau, kapal pesiar, pesawat terbang, dan lainnya. Pembaca juga menilai pulau berdasarkan aktivitas, atraksi natural, pantai, makanan, keramahan, serta nilai keseluruhan.

Sumber, SUMBER

Editan Sinetron Malaysia Ternyata Lebih Parah dari Indonesia

Editan Sinetron Malaysia Ternyata Lebih Parah dari Indonesia

MOVIE Fiqar tamin   Saturday, July 14, 2018

Haloha! Selamat pagi, siang, sore dan juga malam para kaskuser sekalian! Jumpa lagi dengan TS di thread yang sederhana ini. Kali ini TS akan membahas mengenai sinetron. Hayoo ngaku! Siapa disini yang suka nonton sinetron??

Src: Facebook.com/Megatsyamim

Sinetron sudah pasti tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bisa dibilang sinetron masih menjadi konsumsi sehari-hari bagi rakyat Indonesia. Alur cerita yang mudah dicerna memang membuat sinetron sangat diminati oleh masyarakat terutama bagi para emak-emak dan juga para ABG.

Sama seperti di Indonesia, negara tetangga Malaysia juga tidak jauh beda dengan negara kita. Mereka juga peminat sinetron dengan tema yang tidak jauh beda dengan yang ada di Indonesia yaitu seputar percintaan, merebut suami orang dan harta gono-gini.

Kalau GanSis berpikir editing sinetron di Indonesia adalah yang terburuk maka GanSis salah ya meskipun sinetron Indonesia efek editingnya ala kadarnya sih. Namun ternyata sinetron Malaysia efek editingnya malah bikin ngakak ga ketulungan.

Nah! Hal ini baru-baru ini viral dimedia sosial dimana seorang pengguna facebook bernama Megat Syamim meng-unggah salah satu video cuplikan sinetron Malaysia. Silahkan GanSIs lihat videonya dulu.

Jika dilihat adegan tersebut merupakan adegan yang biasa terjadi di dalam sebuah sinetron dimana terdapat dua pria yang sedang adu jotos dan coba dilerai oleh seorang wanita. 

Saat sibuk mengadu jurus salah seorang pria jatuh dan tertusuk bambu. Namun efek editing saat tertusuk bambu membuat para netizen ngakak. Bagaimana tidak editan tersebut terkesan asal jadi dan ala kadarnya. Kalau TS bilang sih yang edit "ga niat". Jauh dari kesan yang seharusnya berdarah-darah eh malah mirip seperti sebuah foto yang ditempelin. Masih bagusan editan indoeskrim sih kalau menurut TS Postingan tersebut akhirnya viral dan dibanjiri oleh komentar netizen dari Malaysia dan juga Indonesia. 

Ya itulah sinetron. Sinetron memang kebanyakan dibuat dengan low budget sehingga hasilnya juga ya seadanya. Tapi yang buat TS heran penontonnya juga sangat banyak. Beda jauh dengan serial Televisi buatan Hollywood yang kualitasnya tidak diragukan lagi dan tentu saja memakan biaya yang tidak sedikit.

Ok GanSis sekian dulu thread ane kali ini. Samapai jumpa di thread yang berikutnya. Jika berkenan silahkan di rate.

Ref : facebook, SUMBER

10 Menu Klasik McDonalds yang Paling Laku Dipasaran

10 Menu Klasik McDonalds yang Paling Laku Dipasaran

INFORMASI Fiqar tamin   Saturday, July 14, 2018

McDonald's.. yaaa, siapa sih yang ga kenal dengan yang satu ini, McDonald's merupakan waralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia yang mengandalkan hidangan utamanya yaitu Hamburger..
namun mereka juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada.

EITTSS, TAPI TUNGGU DULU, ane disini bukan bermaksud untuk mempromosikan McDonald's, tapi hanya memberi info terkait menu legendaris dari waralaba yang sudah melegenda ini,,,

Adapun Restoran McDonald"s pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mack McDonald' , namun kemudian dibelinya oleh Ray Kroc dan diperluas ke seluruh dunia.

Dan berikut adalah menu andalan yang paling terkenal hampir di seluruh McDonald's yang ada di seluruh dunia :

#10: McGriddles breakfast sandwich

Ini merupakan salah satu menu sarapan McDonald —bakon dan telur omelete lipat yang diapit dengan pancakes khas McDonald ini berada di posisi sepuluh.

#9: Double cheeseburger

Di tahun 2002, McDonald's mempelajari bahwa "okay lah sedikit menyimpang dari tradisi klasik mereka" dan itu berarti menambahkan menu lagi di daftar menu mereka . dengan tumpukan double daging sapi dan double keju, hidangan ini berada di posisi sembilan.

#8: Premium salads

Ketika anda berpikir bahwa menu yang disajikan di McDonald tidak ada makanan yang sehat, anda salah,,, pada tahun 2003 konsumen menyadari pola makan sehat yang sedang mulai trend pada saat itu dan McDonald pun langsung mencoba masuk di dalamnya. 

#7: Chicken nuggets

NUGGET, yaaaa, olahan daging ayam yang satu ini merupakan salah satu andalan menu McDonald hingga saat ini

#6: Apple slices

Tidak hanya mengandalkan makanan berat saja, tapi McDonald juga meluncurkan hidangan manis yang cukup terkenal ini sejak tahun 1992, Pastry garing yang berisi olahan apel yang manis, hmmmm

#5: Egg McMuffin

Egg McMuffin telah merevolusi hidangan cepat saji sebagai hidangan sarapan yang pertama yang ditawarkan oleh waralaba fastfood. Pada tahun 70an, fast food executive Herb Peterson memaksa tuk menciptakan eggs Benedict sandwich untuk McDonald's. lalu ia pun menaruh telur yang telah direbus, daging bakon, dan keju diantara dua English muffins, dan pelanggan pun seketika langsung menyukainya. Sangat menyukainya hingga menu ini cukup populer bertengger di posisi kelima

#4: Happy Meal

tidak hanya untuk orang dewasa, tapi Mcdonalds juga cukup peduli dan fokus pada anak-anak sehingga pada tahun 1979 muncullah paket Happy Meal yang di dalamnya tidak hanya berisikan hamburger dan nugget porsi anak-anak tapi juga berisikan mainan action figure tokoh-tokoh McDonald seperti ronald, hamburglar dan lain-lain

#3: Snack Wraps

Bosan dengan hamburger dan roti buns nya? Mcdonald ternyata juga telah meluncurkan snack wraps, menu yang mirip dengan burrito hidangan asal meksiko ini telah cukup terkenal di dunia. berisikan potongan daging ayam fillet yang digoreng tepung dan juga sayuran segar

#2: Big Mac

Diantara burger-burger yang lain, menu burger yang satu ini pasti akan anda dapati hampir di seluruh dunia,, yaa big mac,menu yang satu ini bisa dikatakan juga sebagai salah satu icon dari waralaba Mcdonald 

#1: French fries/Kentang Goreng

daaaan untuk juaranya ternyata adalah kentang goreeeeeng, menu yg satu ini pasti selalu ada di seluruh waralaba Mcdonald yang ada di seluruh dunia, bahkan di Mcdonald india sekalipun yang tidak menyajikan hamburger yang berisikan daging sapi dan mereka menggantinya dengan daging ayam/ikan disana juga tetap terdapat menu yang satu ini, memang french fries sudah tak terpisahkan dengan yang namanya hamburger dan soft drink




Sumber Referensi: https://www.rd.com/food/fun/bestsell...ds-menu-items/
SUMBER

Oppo F7 Youth: Harga Lebih Terjangkau dengan Fitur Mirip F7

Oppo F7 Youth: Harga Lebih Terjangkau dengan Fitur Mirip F7

TEKNOLOGI Fiqar tamin   Saturday, July 14, 2018

Oppo kembali memakai strategi yang sama ketika meluncurkan F5 di Indonesia beberapa waktu yang lalu, yakni menghadirkan versi Youth dari F7. Dengan banderol harga yang lebih terjangkau, F7 Youth tetap menawarkan banyak fitur yang mirip dengan saudaranya. Meski begitu, tentunya agar bisa dijual lebih murah Oppo tetap harus membuat perbedaan spesifikasi.

Penasaran seperti apa keunggulan produk yang dijual 400 ribu rupiah lebih murah dari F7 ini? Simak ulasan lengkap kami:

Desain tetap menawan
Oppo meracik F7 Youth agar terlihat serupa dengan F7 versi standar. Hasilnya, smartphone ini mampu tampil menawan dengan dua varian warna yang sedap dipandang, yakni Solar Red dan Diamond Black.



Walaupun demikian, Anda masih bisa membedakan F7 Youth dengan F7 versi standar hanya dengan melihatnya dari luar. Di bagian depan, Oppo tidak membekali F7 Youth dengan layar berponi, melainkan layar Super FullScreen dengan aspect ratio 18:9. Karena tidak ada poni, otomatis bezel atas dan bawah juga sedikit lebih lebar.

Dengan dimensi dan bobot yang kurang lebih sama dengan F7, Anda akan merasakan sensasi serupa ketika menggenggam F7 Youth. Kesan premium akan tetap terlihat walaupun material yang digunakan belum metal. Ini karena lapisan kaca pada bagian belakang F7 Youth menghasilkan refleksi cahaya yang membuat warnanya terlihat berubah-ubah, tergantung sudut pandang, khususnya pada varian yang kami review yakni Diamond Black. Varian warna yang spesial ini terlihat berkilau dan desainnya unik seperti potongan berlian.



Nilai minusnya, bodi bagian belakang dari smartphone ini mudah kotor oleh sidik jari. Anda harus sering-sering membersihkannya jika ingin F7 Youth selalu tampak memukau. Solusi mudahnya, gunakan casing bening. Oh iya, satu hal lainnya yang menjadi perbedaan paling mencolok adalah F7 Youth tidak memiliki sensor sidik jari.



Untungnya, Oppo F7 Youth tetap memiliki tiga buah slot yang terdiri dari dua slot untuk SIM-card dan satu untuk microSD. Artinya, Anda tidak perlu mengorbankan microSD jika ingin memasang dua SIM-card dan begitu juga sebaliknya. Meski terkesan standar, kami tergolong tipe pengguna yang amat membutuhkan tiga slot. Perlu dicatat, saat ini masih banyak smartphone yang mengusung konsep slot hybrid.

Layar sedap dipandang
Seperti kami sebutkan di atas, Oppo F7 Youth tidak mengadopsi desain layar poni yang menjadi nilai jual dari F7. Di versi ini, Oppo lebih memilih layar Super FullScreen 6 inci 18:9 dengan resolusi Full HD+. Sedikit lebih kecil dari F7 yang memiliki layar 6,23 inci, tapi bukan termasuk perbedaan yang kentara.

Dengan layar yang kualitasnya kurang lebih sama, Anda tetap akan mendapatkan pengalaman menikmati konten yang juga sama maksimalnya. Tidak hanya itu, layar lebar tersebut juga membuat F7 Youth amat cocok untuk multitasking, misalnya saat Anda membuka dua aplikasi sekaligus di satu layar.



Jika Anda merasa temperature warnanya kurang sesuai dengan selera, Anda juga bisa mengaturnya sendiri sesuai keinginan. Ukuran font atau hurufnya pun bisa disesuaikan agar lebih nyaman dilihat.

Walaupun secara ukuran tergolong besar, dengan bezel yang tipis (hingga 1,98mm) Oppo sanggup menyajikan ratio screen-to-body yang mencapai 84,8 persen! Ini membuat dimensi smartphone secara keseluruhan menjadi tetap nyaman dioperasikan dengan satu tangan.

Sedikit membahas sektor audio, tidak ada fitur khusus yang dibenamkan oleh Oppo untuk mendongkrak performanya. Yang pasti, kualitas yang suara dari speaker cukup jernih dan lantang. Sayang, posisinya masih di kiri bawah, sehingga mudah tertutup jari sendiri saat bermain game atau menonton video secara landscape.

ColorOS 5.0 berbasis Android 8.1 Oreo

Oppo F7 Youth mengadopsi sistem operasi ColorOS 5.0 berbasis Android 8.1 Oreo, versi Android terbaru saat ulasan ini ditulis, yang artinya juga sama dengan F7. Dari segi antarmuka, ColorOS 5.0 tampil sederhana dan praktis dengan icon-icon warna-warni.

Tidak ada app-drawer. Semua aplikasi bisa Anda akses langsung dengan menggeser layar ke kanan. Ketika Anda geser ke kiri, Anda akan menemukan halaman penuh widget yang merupakan shortcut ke berbagai fungsi.

ColorOS 5.0 memiliki banyak fitur menarik. Oppo menanamkan dukungan AI pada berbagai fungsi, misalnya untuk manajemen sistem yang lebih baik, sehingga kinerja terasa lebih mulus, serta AI Board untuk menempatkan shortcut dari aplikasi favorit, menyusun jadwal penting, jadwal perjalanan, tiket yang sudah dipesan, dan sebagainya.

Ada pula A.I. Recognition yang akan membantu Anda mengelompokan foto-foto di Gallery berdasarkan wajah (orang dalam foto), lokasi pemotretan, dan sebagainya. Selain itu, A.I. Recognition juga mampu mengidentifikasi 128 titik pada wajah untuk mendukung fitur Face Unlock agar lebih cepat, akurat, dan aman.

Selama kami mencobanya, Face Unlock ini memang bisa diandalkan. Walaupun Anda tidak ditawarkan sensor sidik jari, kinerja Face Unlock yang ngebut saat membuka kunci cukup mampu menjadi alternatif. Dengan catatan, Anda tidak berada di lokasi yang terlalu gelap. Tapi biar bagaimanapun, sensor sidik jari tetap amat penting dan sejatinya merupakan fitur standar masa kini. Apalagi untuk smartphone dengan harga di atas 3,5 juta rupiah.

Untuk fitur-fitur lainnya, Anda tetap akan menemukan Screen Recording untuk merekam aktivitas yang terjadi di layar, serta Game Acceleration untuk mendukung gaming yang lebih lancar minim gangguan.

Kamera tetap oke di kelasnya



Perbedaan lain antara Oppo F7 dengan F7 Youth ada di sektor kamera. F7 Youth mengusung kamera depan dengan sensor HDR 8 megapixel dan lensa f/2.2. Walaupun resolusinya jauh lebih rendah, varian Youth tetap dibekali fitur-fitur khas Oppo seperti AI Beauty 2.0 untuk membantu Anda menciptakan foto selfie yang bagus.

Untuk kamera belakang F7 Youth didukung sensor 13 megapixel dengan lensa f/2.2 dengan tetap menyediakan fitur-fitur pendukung seperti Super Vivid Mode, Portrait Mode (bokeh), Panorama, hingga mode Expert.

Hasil fotonya? Masih cukup bagus untuk pemotretan di kondisi cahaya yang memadai. Kinerjanya juga cepat, tidak terasa shutter lag. Namun ketika mengambil gambar di lokasi yang agak gelap, Anda masih akan menemukan noise dalam taraf yang untungnya tidak terlalu berlebihan.

IMG20180601194135 by yangcanggih.com, on Flickr
IMG20180529103843 by yangcanggih.com, on Flickr

Mode Portrait-nya juga cukup bagus menghasilkan foto bokeh menggunakan kamera belakang di tempat yang terang. Untuk kamera depan, mode portrait-nya tidak sebaik kamera belakang. Meski begitu, menurut kami hasilnya masih lumayan mengingat F7 Youth tidak mengusung konfigurasi dual-camera.

IMG20180602111648 by yangcanggih.com, on Flickr
IMG20180601122916 by yangcanggih.com, on Flickr
IMG20180601201954 by yangcanggih.com, on Flickr

Sedikit membahas A.I Beauty 2.0, fitur ini mampu mendeteksi 296 titik wajah (meningkat 20 persen dibanding generasi sebelumnya). Bahkan, A.I. Beauty 2.0 dapat mengenali subjek dan memperhalus wajah secara terpisah, baik itu pria maupun wanita, dalam sebuah group selfie. Wajah akan tampak lebih cerah dan halus dengan fitur A.I. Beauty 2.0. Walaupun terlihat agak alami, efek penghalusan wajahnya kadang terlihat terlalu agresif pada kondisi cahaya tertentu.

Masih penasaran dengan hasil fotonya? Langsung saja menuju akun Flickr resmi YangCanggih.com di tautan berikut ini.

Performa mantap, gaming lancar
Sama seperti saudaranya, F7 Youth dipersenjatai SoC MediaTek Helio P60 dengan CPU octa-core yang terdiri dari 4-core Cortex-A73 2 GHz dan 4-core Cortex-A53 2 GHz, serta disandingkan dengan RAM 4 GB dan memori internal 64 GB.

Ini membuat F7 Youth tidak hanya bisa disebut sebagai smartphone selfie, tetapi juga cocok untuk mendukung kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk bermain game dengan lebih lancar dan menyenangkan.

Kami sempat mencoba judul-judul populer seperti DragonBall Legends, Arena of Valor, Mobile Legends, Tekken Mobile, dan PUBG Mobile. Hasilnya, semua game bisa ditangani dengan baik tanpa ada kendala lag berarti selama permainan. Ditambah dengan fitur Game Acceleration, Anda tidak akan terganggu oleh berbagai notifikasi yang masuk.



Untuk lebih menjelaskan seperti apa performa dari smartphone ini, simak hasil pengujian Oppo F7 Youth menggunakan beberapa aplikasi benchmark di bawah ini:

Manajemen baterai cukup baik
Oppo F7 Youth didukung baterai 3410 mAh yang di atas kertas termasuk standar untuk penawaran smartphone masa kini. Meski bukan yang terbesar di kelasnya, terbukti baterai ini mampu membuat F7 Youth menyala seharian penuh untuk pemakaian normal.

Yang menarik, kemampuan AI kembali akan Anda temukan di sini. Melalui fitur bernama A.I. Battery Management, F7 Youth bisa menyesuaikan daya pemrosesan sesuai dengan kebutuhan, sehingga konsumsi daya lebih efisien.

Sayangnya Oppo belum membenamkan fitur VOOC flash charging pada F7 Youth. Tentunya akan lebih menarik jika baterai 3410 mAh ini dapat diisi dengan lebih cepat. Charger bawaan dari F7 Youth sendiri memiliki output 5V/2A.

Kesimpulan
Sebagai opsi yang lebih terjangkau, F7 Youth cukup mampu merepresentasikan berbagai keunggulan yang sebelumnya ditawarkan F7 versi standar. Walaupun ada beberapa perbedaan, Anda tetap bisa merasakan pengalaman penggunaan yang kurang lebih mirip.



Untuk sebuah perangkat di bawah 4 juta, F7 Youth adalah paket yang cukup komplit. Smartphone ini punya desain menawan, layar besar dan tajam, kamera mumpuni, performa kencang, serta baterai yang tahan lama. Meski begitu, hilangnya sensor sidik jari menurut kami amat disayangkan.

Dibanderol Rp3.799.000, Oppo F7 Youth cocok bagi Anda penggemar selfie yang juga suka bermain game.

Yang Canggih:
+ Desain menawan dengan varian warna yang menarik
+ Layar lega dengan tampilan yang memanjakan mata
+ Kamera belakang cukup bagus di kelasnya
+ Hasil kamera selfie juga tergolong baik
+ Performa kencang, cocok untuk gaming
+ Baterai awet
+ Triple Slot (2 SIM + microSD)

Yang Kurang:
- Bodi bagian belakang mudah kotor
- Tidak ada sensor sidik jari
- Efek A.I. Beauty kadang berlebihan
- Belum didukung fast charging

SUMBER

Mengenang Kembali Kemenangan Terbesar Timnas Indonesia Sepanjang Sejarah

Mengenang Kembali Kemenangan Terbesar Timnas Indonesia Sepanjang Sejarah

SPORT Fiqar tamin   Thursday, July 12, 2018

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.


Gelaran pesta sepak bola terbesar sejagad raya yang di selenggarakan di Rusia telah memasuki akhir babak 16 besar. Beberapa tim yang tersingkir di babak ini harus rela angkat koper lebih dulu. Sedangkan untuk tim yang lolos, harus mempersiapkan diri menyambut babak selanjutnya sembari berharap dan bedoa agar kemenangan selalu di pihak mereka, untuk kemudian bisa menjadi juara dunia dan mengangkat trophy kemenangan.

Di dalam negeri, para punggawa Garuda Muda Indonesia saat ini sedang berjibaku menghadapi para musuh - musuhnya di ajang Piala AFF 2018. Di pertandingan yang di gelar di Gelora Delta Sidoarjo ini, timnas U19 Indonesia mampu melumat musuh - musuhnya, setidaknya di 2 pertandingan awal. Di pertandingan pertama kontra Laos, tim besutan Indra Sjafrie ini mampu mengalahkan Laos dengan skor tipis 1-0. Sedang di pertandingan kedua yang di gelar semalam (3/7), Indonesia mampu mengganyang Singapura dengan empat gol tanpa balas. Dengan kemenangan ini, timnas Indonesia untuk sementara bertengger di posisi pertama klasemen grup A.

Semoga saja di 2 pertandingan sisa melawan Filipina dan Thailand, timnas kita mampu mengoleksi kemenangan agar bisa lolos ke babak semifinal ajang yang di gelar setiap 2 tahun sekali ini dengan mudah. Pertandingan melawan Filipina yang akan di gelar pada Kamis (5/7) ini sendiri seperti membuka kembali kenangan manis timnas Indonesia senior saat pernah menang besar lawan tim Negeri Pinoy ini. Kemenangan ini sekaligus sebagai rekor kemenangan terbesar timnas kita sepanjang sejarah.


Tujuh belas tahun yang lalu, saat gelaran Piala Tiger (sekarang berubah menjadi Piala AFF) Bambang Pamungkas dan kawan - kawan mampu melumat timnas Filipina dengan skor telak 13 - 1. Pertandingan ini sendiri di gelar di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada saat itu Indonesia menjadi tuan rumah ajang piala negara - negara di kawasan Asia Tenggara ini. Kemenangan 13-1 kontra Filipina kala itu seperti sebuah bonus yang di berikan Tuhan kepada Indonesia. Bagaimana tidak? Indonesia yang kala itu hampir tak lolos ke babak semifinal, dan jika ingin lolos sebagai runner up group harus bisa mengalahkan Filipina, justru tak di sangka - sangka mampu melumat Filipina dengan skor besar. Akibat kemenangan ini, Indonesia melaju ke semifinal menemani Vietnam yang sudah lebih dulu memastikan diri lolos sebagai juara group.

Di edisi Piala AFF tahun 2002 kali ini, prestasi Indonesia bisa di bilang cukup membanggakan. Di semifinal, tim besutan Ivan Kolev ini mampu mengalahkan musuh bebuyutan, Malaysia dan akhirnya timnas kita bisa melaju ke babak final menghadapi tim Negeri Gajah Putih, Thailand. Sayang, di babak final timnas kita harus kalah dari Thailand lewat adu tendangan pinalti.


Lalu pertanyaannya sekarang, mungkinkah Garuda Muda kita kembali bisa mengulang kemenangan besar kontra Filipina? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Kenapa? Karena timnas Filipina yang dulu, bukanlah timnas Filipina yang sekarang. Saat ini, Filipina sedang membenahi persepakbolaan mereka, salah satunya dengan program naturalisasi yang gencar di lakukan di level timnas senior. Meski untuk level U-19 hasil dari perbaikan itu belum nampak. Buktinya, di pertandingan AFF 2018 yang berlangsung kemarin, timnas Filipina di lumat tim Vietnam dengan skor telak 5-0.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini dan Ini
Sumur Gambar : Om Google
SUMBER