"Pelakor adalah jalan hidup yang dipilih secara sadar"
Thread ini dibuat bukan karena membela para pelakor yang ramai di sosial media. Tapi, neng mengajak GanSis untuk sedikit melek bahwa pemberitaan di beberapa artikel media sebelah suka memberi judul berbau pelakor hanya untuk menarik para pembaca dan ikut-ikutan bergosip padahal apa untungnya buat kita sebagai pembaca?
Hiburan yang menarik adalah ketika melihat orang lain susah.
Sedikit mengintip ke sosial media yang banyak mengunggah konten seputaran pelakor. Yaa.. salah satunya di Instagram
Entahlah ini akibat dari beragam reaksi hasil dari hubungan sosial yang rumit dan pergaulan yang menyebabkan membuli secara anonim adalah sebuah obat non kimiawi yang menimbulkan rasa tenang
Obat ini diberikan oleh tukang obat yang dijuluki "polisi moral", biasanya berupa pemilik ID Instagram gosip yang memiliki banyak follower.
Beberapa polisi moral mengutuk jalan hidup yang terlihat hina dengan penuh maksiat.
Quote:
Mari kita kembali mengintip beberapa judul artikel pelakor di beberapa website sebelah
"Ini dia wajah Pelakor yang . . . "
"Netizen anggap wajah pelakor ini hasil operasi pelastik!"
dan beragam judul tulisan dengan hinaan, cacian, bertubi-tubi dari penulis A lalu dijiplak penulis B.
Apakah pantas cacian seperti itu dikonsumsi oleh masyarakat?
Secara enggak langsung, menggiring masyarakat untuk menyudutkan para pelakor.
Apakah pelakor selalu salah?
Bukankah "tamu enggak akan masuk kalo pintu dikunci"
Apakah pelakor akan membuat susah para netizen?
Apakah netizen suci dan pelakor penuh dosa?
Ah.. sudahlah maha benar netizen dengan segala komentarnya
Pelakor enggak akan hadir, kalo hubungan rumah tangga baik. Setiap masalah dibicarakan baik-baik, dan menjadikan rumah sebagai tempat berteduh yang nyaman dan dirindukan.
Tanpa tahu masalah yang terjadi, lebih baik enggak usah ikut-ikutan menghujat.
Handphone bukan sebuah alat untuk menambah dosa yang sepele dengan ikut-ikutan mencaci, memperpanjang gosip dengan berbagai bumbu yang menghasilkan fitnah.
Enggak ada yang mau menjadi Wanita Idaman Lain (WIL). Banyak juga wanita yang tertipu. Ngakunya duda padahal masih milik orang. Sebagai wanita yaa mana tau, karena enggak mungkin juga pas kenalan langsung nanya "liat KTP nya dong, biar aku ga dibilang pelakor".
Untuk beberapa orang, pelakor sangat menarik untuk dibahas. Menarik sebagai pelampiasan emosi, amarah, kecewa.
Bahkan untuk beberapa penulis artikel di internet, bahasan pelakor pun sangat menarik untuk diulas karena pelakor menimbulkan pro kontra dan enggak akan ada habisnya untuk dibahas.
Kesimpulannya... apakah mencampuri kehidupan orang lain itu akan selalu berujung baik?
No comments:
Write comments