Quote:Tanggal 25 esok, kaskus mengadakan donor darah yang diadakan di tiap-tiap regional secara serentak. Karena ini merupakan donor darah pertama kali untuk ane, ane memutuskan untuk mencari informasi mengenai donor darah dengan tujuan membulatkan hati untuk mengikuti event tersebut (karena jujur takut juga, soalnya kata temen ane jarum suntiknya punya ukuran lebih besar daripada jarum suntik biasa. satu lagi, sekalian cari temen dimari. hahaha). Di tengah perjalanan mengemudi kendaraan maya, ane menemukan banyak manfaat yang akan didapatkan jika agan mendonor darah. Nah, salah satu diantara banyak manfaat tersebut yaitu Donor Darah Dapat Menurunkan Resiko Penyakit Jantung!
Pikir ane kenapa tidak. Dengan kita mendonor darah (yang tentu saja bermanfaat bagi orang yang membutuhkan), kita mendapatkan manfaat juga. Puji syukur kepada Allah, hasil dari berlompat-lompat artikel dan membaca manfaat-manfaatnya ane mempublikasi kalau ane sekarang sudah siap mendonorkan darah dan ane juga siap membagikan secuil manfaat yang ane rangkum dalam artikel ini. Selamat membaca!
NB: Oh ya gan, sis. Ane jelasin juga kalau ane bukan anak Kedokteran, jadi kalau ada kesalahan penulisan, atau ketidak akuratan tulisan, mohon dibantu untuk meluruskannya. Setuju kan?
Quote:
Gendats
Ada-ada saja orang Indonesia mengenai mitos/kepercayaan yang beredar mengenai donor darah. Dikutip dari metrotvnews, mendonorkan darah (kabarnya) membuat tubuh menjadi mudah gemuk. Hal ini yang menyebabkan banyak orang enggan mendonorkan darahnya karena takut gemuk. Padahal menurut wawancara Newsline Metrotv  kepada dr. Salimar Salim, Kepala UTD PMI DKI Jakarta, menjelaskan bahwa mitos tersebut keliru. Beliau mengatakan, "Itu tidak benar. Tetapi terkadang memang setelah donor darah selera makan kita bertambah karena tuntutan tubuh sendiri yang membutuhkan asupan lebih makanan. Tetapi tinggal bagaimana kita mengatur keinginan itu."
Selain mitos "gemuk", ada juga mitos yang beredar bahwa pendonor darah akan mengalami anemia. (Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Hal ini juga dibantah dr. Salimar. Beliau menyampaikan ketika darah diambil, tubuh akan langsung memproduksi darah baru pada saat itu juga, sehingga kecil kemungkinan seseorang yang mendonorkan darahnya akan terkena anemia.
Quote:Beralih ke pembahasan utama yaitu: Kok bisa mendonor darah dapat menurunkan resiko penyakit jantung? Menurut sumber klikdokter.com, dr. Puteri Iskandar menuliskan bahwa donor darah dapat menurunkan kadar besi dalam tubuh. Zat besi dapat kita jumpai dalam makanan yang mengandung protein hewani seperti daging sapi, ayam dan ikan yang baik bagi tubuh. Akan tetapi, jika tubuh memiliki kandungan zat besi yang berlebih, justru akan memberikan efek yang kurang baik. Penumpukan besi dalam darah dapat mempercepat pembentukan radikal bebas. Banyaknya radikal bebas dalam tubuh dapat menimbulkan jejas/perlukaan pada dinding pembuluh darah arteri dan mempercepat terjadinya aterosklerosis (penumpukan plak pada pembuluh darah), yaitu faktor penting yang dapat memicu penyakit jantung.
Fakta menarik juga ditemukan oleh peneliti dari American Journal of Epidemiology di Finlandia yang melibatkan sebanyak 2.682 pria, mendapat kesimpulan bahwa dengan mendonorkan darah sekali dalam setahun, memiliki 88% resiko serangan jantung lebih rendah daripada bukan pendonor. Wow, tinggi juga ya angka yang didapatkan untuk menekan resiko serangan jantung. Jadi apakah agan mau mendonor bersama saya dan teman-teman kaskus yang lain untuk mendonor? Saya rasa tidak ada alasan lagi untuk mengelak! Mari gabung! Ingat tanggal 25 Februari 2018! di regional masing-masing! Terima kasih.
Quote:Sumber:
1. Metrotvnews
2. Klikdokter
3. DermisBlogspot
No comments:
Write comments