Wednesday, February 28, 2018

Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya

Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya


1
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya

Saat sekolah Alexandro Kröger Degerfeldt sering di-bully, alasannya karena ia adalah seorang lelaki kemayu (gay)



2
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya

Alexandro kemudian membangun dunianya sendiri, tempat di mana ia bisa bebas melupakan segala hal yang mengganggunya






3
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya

Alex adalah penggemar berat Eurovision, yaitu ajang pencarian bakat di bidang musik yang diselenggarakan setiap tahun. Ia juga merupakan seorang penggemar berat Lego yang mungkin bagi sebagian orang cuma sebuah mainan, tapi baginya ini serius






4
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya

Alex mulai membuat replika tata panggung ajang Eurovision dari mainan Lego dan memfilmkannya. Ia mempelajarinya secara otodidak, mulai dari desain panggung, memperhitungkan skalanya, meng-orderkarakter Lego yang mirip dengan aktor aslinya, kemudian memfilmkan dan mem-posting karyanya secara online






5
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya


Dalam hati kecilnya Alex bermimpi untuk ikut terlibat dalam acara tersebut, namun tidak pernah berpikir untuk mejadikannya kenyataan.







6
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya

"Tapi beberapa tahun kemudian saya terlibat dalam acara tersebut"






7
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan Impiannya

14 tahun kemudian, ia bahkan bekerjasama dengan penyelenggara ajang pencarian bakat tersebut. Dimulai dari eskapisme dari bullying, impian Alex menjadi kenyataan. Sekarang dia bisa menunjukkan pada pem-bully-nya siapa dirinya.






8
Lewat Lego Pemuda Ini Meraih Pekerjaan  Impiannya


"Mendapatkan pekerjaan ini membuktikan bahwa selalu ada kemungkinan untuk mewujudkan cita-cita atau impianmu, bahkan bila itu dimulai

dari sebuah mainan".




Bully& Eskapisme


Dikutip dari wikipedia, eskapisme adalah sikap menghindarkan diri dari segala bentuk permasalahan duniawi, yang seharusnya bisa diselesaikan secara wajar. Sikap ini dapat ditunjukkan dengan memusatkan perhatian pada hal-hal menyenangkan seperti membaca buku, menonton film, mendengarkan musik, berolahraga, bermain dan sebagainya sebagai sarana agar tidak tertekan dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan normal seperti makan, tidur, atau aktivitas seksual dapat digolongkan sebagai eskapisme ketika dilakukan secara berlebihan. Misalnya tidur seharian karena seseorang tidak bisa menjalankan kehidupan normalnya, yang bisa dikaitkan dengan gejala depresi. Banyak gejala gangguan jiwa lain yang dapat ditafsirkan sebagai usaha yang bersifat eskapisme. Hal tersebut menjadi sarana agar tidak tertekan dengan kenyataan hidup, yang dalam bentuk ekstrim dapat mengakibatkan perilaku obsesif yang berdampak pada seseorang yang mengabaikan realitas.

Sebagian korban bully melampiaskan perasaannya pada eskapisme negatif seperti tidur, makan, masturbasi, mabuk, dan lain-lain yang dilakukan secara berlebihan. Eskapisme positif seperti membaca, berolahraga, menulis, bermain musik, dan sejenisnya yang sesuai dengan hobi kita jika dilakukan secara konsisten dapat menjadi sesuatu yang produktif serta bermanfaat bagi diri kita. Lain halnya dengan eskapisme negatif yang bila semakin dilakukan secara konsisten akan semakin merusak diri kita. Alexandro Kröger Degerfeldt adalah contoh orang yang dapat mengarahkan diri untuk melakukan eskapisme yang bersifat positif, bahkan hingga mewujudkan impian bawah sadarnya. Semoga bisa menginspirasi bre dan sis.


Konten ini terinspirasi dari video Youtube Great Big Story(yang bekerjasama dengan visitumea.se)


No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...