Sunday, March 4, 2018

Roti mentega, Pelempengan Kucing dan Kucing Bermentega


Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega


Fenomena roti bakar mentega adalah kecenderungan roti bakar mentega untuk mendarat dengan sisi bermentega berada di bawah setelah jatuh. Ini telah dianggap sebagai representasi gagasan pesimistis. Hukum Murphy dianggap sebagai penjelasan fenomena ini, tetapi sains dan fisika membuktikan hal itu terjadi di lingkungan yang tepat.

Penjelasan

Saat roti panggang terlepas dari tangan, peristiwa kejatuhan tersebut akan terjadi dalam sebuah sudut, secara alami akan tergelincir dari posisi sebelumnya, kemudian roti panggang akan terputar. Mengingat tinggi meja biasanya antara dua hingga enam kaki (0,7 sampai 2 meter), ada cukup waktu bagi roti panggang untuk memutar sekitar satu setengah putaran, dan dengan demikian berada terbalik dengan posisi semula. Karena posisi aslinya biasanya mentega berada diatas, roti panggang akan terjatuh dengan sisi bermentega di bawah. Namun, jika tinggi meja lebih dari 10 kaki (3 meter), roti panggang akan terputar 360 derajat penuh, dan akan mendarat dengan sisi bermentega berada di atas. Jika roti bakar bergerak secara horisontal pada kecepatan lebih dari 3,6 mil per jam (1,6 m/dtk), roti bakar tersebut tidak akan cukup terputar untuk untuk jatuh dengan sisi mentega berada di bawah. Faktanya, fenomena ini disebabkan oleh konstanta fisika fundamental.

Faktor lain

Bobot mentega yang ditambahkan tidak berpengaruh pada proses kejatuhan, selama mentega dioleskan merata ke seluruh permukaan irisan roti.

   Massa mentega yang ditambahkan ke roti bakar (sekitar 4 gram), lebih kecil dibandingkan dengan massa roti bakar pada umumnya (sekitar 35 gram). Mentega itu tersebar dengan tipis, dan sebagian masuk ke pori-pori roti bakar. Ini berkontribusi terhadap pergerakan total inersia roti bakar dan dinamika rotasi, sehingga pengaruhnya terhadap roti bakar dapat diabaikan
   — Roberts A J Matthews., Tumbling toast, Murphy's Law and the Fundamental Constants

Temuan berikut berasal dari Mythbusters:

   Periode Rotasi: Jika Anda menjatuhkan sepotong roti bakar dari meja dapur, roti tersebut akan terputar saat jatuh. Periode rotasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk roti bakar untuk menyelesaikan putaran 360 derajat penuh. Masalahnya adalah lantai menginterupsi jatuh tepat di tengah rotasi roti bakar—ini akan menyebabkan roti bakar terbalik dari sisi bermentega diatas menjadi sisi bermentega di bawah. Semakin tinggi roti bakar dijatuhkan, semakin besar kesempatan untuk menyelesaikan rotasi—dan terjatuh dengan sisi mentega diatas.
   Momen Inersia: Saat sepotong roti bakar mulai terputar saat jatuh ke lantai dapur, ia memiliki inersia-tak akan terputar jika mendapat gaya yang cukup. Inersia ditentukan oleh kecepatan roti bakar saat terputar, dikombinasikan dengan ukuran dan massa roti bakar. Sebagian besar sarapan roti bakar memiliki massa dan ukuran yang sama. Tetapi bagaimanpun cara mengirisnya, aturan yang sama akan tetap berlaku. Tambahkan sedikit kecepatan ketika roti mulai terputar saat sarapan terjatuh dari piring-berikan sedikit tamparan untuk menambahkan inersia dan lihat bagaimana dia akan mendarat.
   Momentum Sudut: Sama seperti frisbee atau giroskop, roti bakar akan meningkat stabilitasnya saat terputar. Sebenarnya, semakin cepat berputar, semakin stabil pula. Ini adalah momentum sudut, atau massa bergerak di sekitar satu titik, dalam suatu aksi. Newton pernah mengklaim bahwa massa yang bergerak akan tetap bergerak (kelembaman), dan ini berlaku pula untuk roti bakar. Begitu roti bakar terputar, ia akan terus berputar, sampai beberapa gaya lain bekerja di atasnya... seperti lantai yang menghentikannya.



"Pelempengan kucing"
Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega



Refleks pelempengan kucing atau refleks meluruskan kucing adalah kemampuan refleks yang dimiliki kucing untuk mengarahkan tubuhnya ketika jatuh dengan benar. Kucing akan memiliki kemampuan ini pada umur 3-4 minggu, dan dapat sempurna melakukan ini pada umur 7 minggu. Kucing mampu melakukan refleks meluruskan karena kucing memiliki tulang punggung yang sangat fleksibel dan memiliki fungsional pada klavikula (tulang selangka). Ketinggian minimum yang aman ketika kucing jatuh pada kebanyakan kucing adalah sekitar 30 cm atau 12 inci. Kucing tanpa ekor juga memiliki kemampuan ini, karena sebagian besar kucing bergerak dengan kaki belakangnya dan bergantung pada konservasi momentum sudut untuk mengatur pendaratan. Faktanya, ekor kucing bahkan hanya sedikit digunakan untuk melakukan kemahiran ini.

Teknik

"Animasi skema cara kucing melakukan gerakkan refleks meluruskan."
Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega



Setelah menentukan untuk turun dari atas secara visual atau dengan aparatus vestibular (berada di dalam telinga bagian dalam), kucing dapat memutarkan dirinya menghadap ke arah bawah tanpa pernah mengubah momentum sudut. Kucing mampu melakukan refleks meluruskan dengan langkah-langkah berikut ini:

   Membungkukkan badan, sehingga setengah tubuhnya berputar pada sumbu yang berbeda dari setengah belakang.
   Melipatkan atau menyelipkan kaki depan, untuk mengurangi momen inersia dari setengah tubuh depannya dan memperpanjang kaki belakangnya untuk meningkatkan momen inersia dari setengah tubuh belakangnya, sehingga kucing dapat memutar setengah tubuh depannya dengan sudut yang cukup jauh (90°), dan sementara bagian belakang berputar 10° ke dalam arah yang berlawanan.
   Memperpanjang kaki depan dan menyelipkan kaki belakangnya, sehingga kucing dapat memutar setengah tubuh belakangnya dengan sudut yang cukup jauh, dan sementara setengah tubuh depannya berputar ke dalam arah yang berlawanan dengan sedikit kurang dari bagian belakang.

Hal ini tergantung pada fleksibilitas kucing dan awal momentum sudut, jika salah, kucing mungkin harus mengulangi langkah dua dan tiga sebanyak satu kali atau lebih untuk menyelesaikan putaran penuh 180°.

Kelajuan terminal

Selain kemampuan refleks meluruskan, kucing memiliki sejumlah kelebihan lainnya yang akan mengurangi kecelakaan ketika jatuh. Ukuran tubuh yang kecil, struktur tulang yang ringan, dan bulu yang tebal dapat mengurangi kelajuan terminal kucing. Selain itu, setelah diperiksa, kucing mungkin juga dapat merenggangkan tubuhnya untuk meningkatkan gaya hambat dan memperlambat jatuhnya sampai batas tertentu. Kelajuan terminal seekor kucing ketika jatuh adalah 100 km/h atau 60 mph, sedangkan manusia jatuh dalam "posisi terjun bebas" adalah 210 km/h atau 130 mph. Pada kelajuan terminal, kucing juga dapat rileks ketika jatuh, yang dapat melindunginya sampai batas tertentu pada benturan. Namun, beberapa pendapat menyatakan bahwa, setelah mencapai kelajuan terminal, kucing akan mengarahkan anggota badannya dengan horizontal, sehingga tubuhnya dapat menyentuh tanah terlebih dahulu.

Cedera

Dengan refleks meluruskannya, kucing sering jatuh tanpa terluka. Namun, ini tidak selalu terjadi, karena kucing masih bisa mematahkan tulang atau mati dari kejatuhan yang ekstrem. Dalam sebuah studi tahun 1987, yang diterbitkan dalam Journal of the American Veterinary Medical Association, dari 132 kucing yang dibawa ke Pusat Kedokteran Hewan New York setelah jatuh dari bangunan, ditemukan bahwa luka-luka per Kucing meningkat tergantung ketinggian yang dijatuhkan hingga tujuh lantai, namun mengalami penurunan di atas tujuh lantai. Para penulis studi menduga bahwa setelah jatuh dari ketinggian lima lantai (50 meter), kucing mencapai kelajuan terminal dan kemudian kucing dapat rileks dan merenggangkan tubuhnya untuk meningkatkan gaya hambat. Namun, kritik terhadap penelitian tersebut menunjukkan adanya kesalahan sampling, yaitu kejatuhan fatal yang langsung mematikan kucing tidak disertakan (karena kucing yang sudah meninggal tidak akan dibawa ke dokter hewan), hal ini menimbulkan pertanyaan berkaitan dengan kesimpulan penulis bahwa tingkat cedera menurun dari kejatuhan yang lebih tinggi.



"Kucing bermentega"
Kalo yg ini gak usah dianggep seriusan ya gan Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing  bermentegaRoti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega

joke
Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega
Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega

Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega
Roti mentega, pelempengan kucing, & kucing bermentega


Paradoks kucing bermentega adalah lelucon umum berdasarkan kombinasi sembrono dari dua adagium:
   Kucing selalu jatuh dan mendarat dengan kaki mereka.
   Roti bakar mentega selalu jatuh dan mendarat dengan sisi bermentega di bawah.

Paradoks ini muncul saat seseorang mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika seseorang melekatkan sepotong roti bakar mentega (sisi mentega di sebelah atas) ke belakang punggung seekor kucing, lalu menjatuhkan kucing itu dari ketinggian yang cukup tinggi. Paradoks kucing bermentega, diajukan oleh seniman John Frazee dari Kingston, New York, dan memenangkan kompetisi paradoks yang diadakan majalah OMNI pada tahun 1993. Premis dasarnya, yang menyatakan kondisi kucing dan roti serta mengajukanya pertanyaan, dipresentasikan di sebuah program oleh komikus dan pesulap Michael Davis, yang tampil di The Tonight Show bersama Johnny Carson pada 22 Juli 1988.

Kalo mau liat yg sebenarnya, mending liat video ini aja deh:

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...