Semasa Perang Dunia II Jepang sempat memiliki pasukan yang sangat digdaya hingga dapat menguasai dan merebut wilayah negara lain hingga sampai ke wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kedigdayaan mereka bertahan hingga kota Hiroshima dan Nagasaki diluluhlantakan oleh bom nuklir Amerika. Sejak saat itu negara Jepang lebih fokus pada pembenahan kondisi dalam negerinya dan membuat kebijakan untuk meninggalkan perang sebagai instrumen kebijakan nasional, salah satunya pasukan militer seperti marinir dilarang sebagai senjata perang ofensif.
Jepang sendiri merupakan salah satu pioner pasukan amfibi modern, yaitu dimuali saat invasi ke Tiongkok tahun 1930an dan Asia-Pasifik pada awal-awal bulan perang dunia ke-2. Dengan menggunakan kapal pendarat infanteri berbentuk datar (yang kemudian ditiru oleh Sekutu), pasukan marinir Jepang menyerbu dan merebut dengan cepat pertahanan lawan dari mulai wilayah Samudera Hindia ke Pulau Wake di Pasifik.
Amphibious Rapid Deployment Brigade (ARDB)
Setelah begitu lama dinonaktifkan, Sabtu tanggal 7 April 2018kemarin, pasukan Marinir ini dihidupkan kembali. Pasukan marinir ini diberi nama Amphibious Rapid Deployment Brigade (ARDB). Upacara pengaktifan ini dilaksanakan di Pangkalan Militer dekat Sasebo, barat daya pulau Kyushu. Jumlah pasukan yang mengikuti upacara ini sekitar 1500 pasukan.
Dibentuk Untuk Menghadapi Tiongkok?
Seperti diketahui, sejak tahun 2010 hubungan Jepang dengan Tiongkok terus memanas. Hal ini disebabkan adanya klaim dari Tiongkok terhadap Pulau Diaoyu (Jepang menyebutnya dengan Pulau Senkaku) yang terletak di timur Laut China. Permasalahan ini terus berlarut dan tampaknya tidak akan selesai dalam waktu dekat. Hal ini mengakibatkan adanya ketidakpastian, termasuk kemungkinan terburuk yaitu terjadinya invasi pasukan Tiongkok ke Pulau Diaoyu. Untuk itulah mengapa pasukan marinir ini diaktifkan kembali, salah satunya untuk menghalau pasukan dari Tiongkok ini jika sewaktu-waktu mereka melakukan penyerangan.
Alutsista ARDB
Sebagai pasukan elit, marinir ini akan dilengkapi dengan berbagai macam alutsista moden. Diantaranya adalah Hovercraft, Kendaraan Amfibi AAV7,serta Helikopter V-22 Osprey. Dengan kemampuan penyerangan secara simultan lewat laut dan udara seperti halnya Marinir Amerika, akan memberikan efek daya gedor yang maksimal saat melaksanakan penyerangan. Untuk jumlah pasukan nantinya akan menjadi sekitar 3000 pasukan.
Gimana GanSis kira-kira hebat mana dibandingkan pasukan Marinir kita??
Narasi by TS
Gambar : google
Gambar : google
No comments:
Write comments