Cara untuk mengingat Henry VIII
Henry VIII adalah putra kedua Raja Henry VII dan Elizabeth of York, lahir pada 28 Juni 1491 di Greenwich Palace. Setelah kematian kakak tertuanya, Arthur pada tahun 1502, Henry menjadi pewaris tahta raja Inggris.
Henry VIII
Menjadi Raja Inggris
Ketika Henry VII meninggal pada tahun 1509, Henry yang saat itu masih berusia delapan belas tahun ini terkenal karena kecintaannya pada olahraga berburu dan menari dinobatkan menjadi Raja Henry VIII. Setelah itu dia memperoleh dispensasi kepausan yang diperlukan untuk memungkinkan dia menikahi janda saudaranya, Catherine dari Aragon.
Dalam tahun-tahun pertama pemerintahannya, Henry VIII secara efektif mengandalkan Thomas Wolsey untuk membantunya dalam urusan pemerintahan dan pada 1515 Henry mengangkat dia ke posisi tertinggi dalam pemerintahan, sebagai Lord Chancellor.
Pada tahun 1521, Paus Leo X menganugerahkan gelar Pembela Iman kepada Henry karena bukunya "Assertio Septem Sacramentorum", yang menegaskan supremasi Paus dalam menghadapi cita-cita teolog Jerman, Martin Luther dalam reformasi protestan.
Dua hari setelah penobatannya, Henry menangkap dua menteri ayahnya yang tidak populer, Sir Richard Empson dan Edmund Dudley . Mereka dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dan dieksekusi pada tahun 1510. Sejarawan Ian Crofton berpendapat bahwa eksekusi semacam itu akan menjadi taktik utama Henry kedepannya untuk menghadapi mereka yang menghalangi keinginannyan, kedua eksekusi itu tentu bukan yang terakhir. Sebaliknya, pandangan Henry kepada House of York, calon penuntut potensial tahta inggris, lebih moderat daripada ayahnya, beberapa bangsawan york yang dipenjara oleh ayahnya, termasuk Marquess of Dorset, diampuni, namun yang lainnya (terutama Edmund de la Pole ) tidak mendapatkan perlakuan demikian, de la Pole akhirnya dipenggal pada tahun 1513, sebuah eksekusi yang diminta oleh saudaranya sendiri, Richard yang saat itu dekat dengan raja Henry.
Catherine of Aragon
Kedepannya, Catherine mengandung anak Henry, tetapi Catherine mengalami keguguran. Sekitar empat bulan kemudian, Catherine kembali hamil. Pada Tahun Baru 1511, anak Henry lahir. Setelah kesedihan karena kehilangan anak pertama mereka, pasangan itu bahagia karena memiliki anak laki-laki dan perayaan diadakan, senjata ditembakkan dari Menara London dan lonceng kota dibunyikan, beacon dinyalakan dan anggur gratis dibagikan kepada semua penduduk, namun, anak itu meninggal tujuh minggu kemudian. Catherine kemudian melahirkan dua putra yang masing-masing meninggal pada tahun 1514 dan 1515, hingga akhirnya melahirkan lagi pada Februari 1516, seorang anak perempuan yang diberi nama Mary , saat itu hubungan antara Henry dan Catherine sedikit buruk, tetapi agak baikan saat Mary lahir. Meskipun hubungan Henry dengan Catherine dikatakan sebagai "harmonis", diketahui bahwa Henry memiliki wanita simpanan. Hal itu terungkap pada tahun 1510 bahwa Henry telah melakukan perselingkuhan dengan salah satu saudara perempuan Edward Stafford, Duke ke-3 Buckingham.
Selama pernikahan pertamanya dengan Catherine dari Aragon , Henry melakukan berbagai perselingkuhan, termasuk dengan Mary Boleyn , pelayan Catherine. Pada tahun 1525, ketika Henry semakin depresi dengan ketidakmampuan Catherine untuk menghasilkan pewaris laki-laki yang diinginkannya, ia menjadi terpikat dengan saudara perempuan Mary Boleyn, Anne Boleyn. Anne awalnya menolak karena disaat yang sama, Henry juga memiliki hubungan dengan saudara perempuannya sendiri. Disaat itu Henry memikirkan tiga pilihan untuk menemukan penerus kerajaan, opsi-opsi itu ialah melegitimasi Henry FitzRoy, yang kemungkinan akan mendapatkan intervensi dan penentangan dari paus, menikahi Mary sesegera mungkin dan berharap cucunya mewarisi secara langsung, tetapi Mary dianggap tidak mungkin hamil sebelum Henry meninggal, atau entah bagaimana caranya menceraikan Catherine dan menikahi wanita lain yang usianya sedang subur, yang tidak lain adalah Anne yang saat itu sedang menarik bagi Henry, opsi ketiga inilah yang dipilih oleh Henry. Keputusan ini kelak yang akan membuat Henry untuk menolak otoritas paus dan memulai Reformasi gereja di Inggris .
Henry VIII muda
Ketika Henry VII meninggal pada tahun 1509, Henry yang saat itu masih berusia delapan belas tahun ini terkenal karena kecintaannya pada olahraga berburu dan menari dinobatkan menjadi Raja Henry VIII. Setelah itu dia memperoleh dispensasi kepausan yang diperlukan untuk memungkinkan dia menikahi janda saudaranya, Catherine dari Aragon.
Dalam tahun-tahun pertama pemerintahannya, Henry VIII secara efektif mengandalkan Thomas Wolsey untuk membantunya dalam urusan pemerintahan dan pada 1515 Henry mengangkat dia ke posisi tertinggi dalam pemerintahan, sebagai Lord Chancellor.
Pada tahun 1521, Paus Leo X menganugerahkan gelar Pembela Iman kepada Henry karena bukunya "Assertio Septem Sacramentorum", yang menegaskan supremasi Paus dalam menghadapi cita-cita teolog Jerman, Martin Luther dalam reformasi protestan.
Dua hari setelah penobatannya, Henry menangkap dua menteri ayahnya yang tidak populer, Sir Richard Empson dan Edmund Dudley . Mereka dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dan dieksekusi pada tahun 1510. Sejarawan Ian Crofton berpendapat bahwa eksekusi semacam itu akan menjadi taktik utama Henry kedepannya untuk menghadapi mereka yang menghalangi keinginannyan, kedua eksekusi itu tentu bukan yang terakhir. Sebaliknya, pandangan Henry kepada House of York, calon penuntut potensial tahta inggris, lebih moderat daripada ayahnya, beberapa bangsawan york yang dipenjara oleh ayahnya, termasuk Marquess of Dorset, diampuni, namun yang lainnya (terutama Edmund de la Pole ) tidak mendapatkan perlakuan demikian, de la Pole akhirnya dipenggal pada tahun 1513, sebuah eksekusi yang diminta oleh saudaranya sendiri, Richard yang saat itu dekat dengan raja Henry.
Catherine of Aragon
Catherine of Aragon
Kedepannya, Catherine mengandung anak Henry, tetapi Catherine mengalami keguguran. Sekitar empat bulan kemudian, Catherine kembali hamil. Pada Tahun Baru 1511, anak Henry lahir. Setelah kesedihan karena kehilangan anak pertama mereka, pasangan itu bahagia karena memiliki anak laki-laki dan perayaan diadakan, senjata ditembakkan dari Menara London dan lonceng kota dibunyikan, beacon dinyalakan dan anggur gratis dibagikan kepada semua penduduk, namun, anak itu meninggal tujuh minggu kemudian. Catherine kemudian melahirkan dua putra yang masing-masing meninggal pada tahun 1514 dan 1515, hingga akhirnya melahirkan lagi pada Februari 1516, seorang anak perempuan yang diberi nama Mary , saat itu hubungan antara Henry dan Catherine sedikit buruk, tetapi agak baikan saat Mary lahir. Meskipun hubungan Henry dengan Catherine dikatakan sebagai "harmonis", diketahui bahwa Henry memiliki wanita simpanan. Hal itu terungkap pada tahun 1510 bahwa Henry telah melakukan perselingkuhan dengan salah satu saudara perempuan Edward Stafford, Duke ke-3 Buckingham.
Selingkuh dengan Anne Boleyn
Selama pernikahan pertamanya dengan Catherine dari Aragon , Henry melakukan berbagai perselingkuhan, termasuk dengan Mary Boleyn , pelayan Catherine. Pada tahun 1525, ketika Henry semakin depresi dengan ketidakmampuan Catherine untuk menghasilkan pewaris laki-laki yang diinginkannya, ia menjadi terpikat dengan saudara perempuan Mary Boleyn, Anne Boleyn. Anne awalnya menolak karena disaat yang sama, Henry juga memiliki hubungan dengan saudara perempuannya sendiri. Disaat itu Henry memikirkan tiga pilihan untuk menemukan penerus kerajaan, opsi-opsi itu ialah melegitimasi Henry FitzRoy, yang kemungkinan akan mendapatkan intervensi dan penentangan dari paus, menikahi Mary sesegera mungkin dan berharap cucunya mewarisi secara langsung, tetapi Mary dianggap tidak mungkin hamil sebelum Henry meninggal, atau entah bagaimana caranya menceraikan Catherine dan menikahi wanita lain yang usianya sedang subur, yang tidak lain adalah Anne yang saat itu sedang menarik bagi Henry, opsi ketiga inilah yang dipilih oleh Henry. Keputusan ini kelak yang akan membuat Henry untuk menolak otoritas paus dan memulai Reformasi gereja di Inggris .
Pernikahan dengan Anne yang kelak dieksekusi
Pernikahan dengan Anne
Anne Boleyn
Pada musim dingin tahun 1532, Henry bertemu dengan Francis I di Calais dan meminta dukungan raja Prancis untuk pernikahan barunya. Segera setelah kembali ke Dover di Inggris, Henry yang sekarang berusia 41 tahun, dan Anne berusia 32 tahun, menikah secara rahasia, dalam waktu singkat, Anne hamil. Pada 23 Mei 1533, Cranmer melaksanakan pengadilan khusus yang diadakan di Dunstable Priory untuk memutuskan keabsahan pernikahan raja Henry dengan Catherine of Aragon, dia menyatakan pernikahan Henry dan Catherine batal demi hukum. Lima hari kemudian, pada tanggal 28 Mei 1533, Cranmer menyatakan pernikahan Henry dan Anne menjadi sah. Catherine secara resmi dilucuti gelarnya sebagai ratu, sebaliknya menjadi "janda putri" sebagai janda Arthur. Di istananya, Anne dinobatkan sebagai permaisuri ratu pada tanggal 1 Juni 1533. Ratu Anne melahirkan seorang anak perempuan sedikit lebih cepat pada tanggal 7 September 1533. Anak itu dibaptis dengan nama Elizabeth , untuk menghormati ibu Henry, Elizabeth dari York.
Pasangan ini awalnya menikmati masa-masa tenang dan penuh kasih sayang, tetapi kemudian Anne menolak untuk menjadi wanita yang patuh yang diharapkan Henry. Henry tidak menyukai sifat mudah marah dan temperamental Anne yang konstan. Setelah kehamilan palsu atau keguguran pada tahun 1534, Henry melihat kegagalannya memberikannya seorang putra sebagai kecacatan. Secepat mungkin pada Natal tahun 1534, Henry mendiskusikan dengan Cranmer dan Cromwell kemungkinan untuk meninggalkan Anne tanpa harus kembali ke Catherine. Henry juga diyakini telah berselingkuh dengan Margaret ("Madge") Shelton pada tahun 1535, meskipun sejarawan Antonia Fraser berpendapat bahwa Henry sebenarnya berselingkuh dengan saudara perempuannya Mary Shelton .
Eksekusi Anne
Pada tanggal 8 Januari 1536, berita tentang kematian Catherine dari Aragon sampai kepada raja Henry. Saat itu Anne sedang hamil lagi, dan dia sadar akan konsekuensinya jika dia gagal melahirkan seorang putra. Beberapa saat kemudian Henry mengalami kecelakaan dan berita tentang kecelakaan itu terdengar oleh Anne yang menyebabkan dia terkejut dan keguguran seorang anak laki-laki yang berusia sekitar 15 minggu, pada hari pemakaman Catherine, 29 Januari 1536. Bagi sebagian besar pengamat, kehilangan anak lelaki ini adalah permulaan dari akhir pernikahan Henry dan Anne.
Meskipun keluarga Boleyn masih memegang posisi penting di Dewan Penasihat, Anne memiliki banyak musuh, termasuk Adipati Suffolk, bahkan pamannya sendiri, Adipati Norfolk, telah membenci sikap terhadap kekuasaannya.
Eksekusi Anne Boleyn
Kejatuhan Anne terjadi tak lama setelah dia pulih dari keguguran terakhirnya. Tanda-tanda awal kejatuhannya ialah Henry telah bersama selingkuhan barunya lagi, Jane Seymour yang berusia 28 tahun. Antara 30 April hingga 2 Mei, lima pria, termasuk saudara laki-laki Anne, ditangkap atas tuduhan perzinahan dan dituduh melakukan hubungan seksual dengan ratu. Anne juga ditangkap, dituduh melakukan perselingkuhan dan incest, meskipun bukti terhadap mereka bisa dikatakan lemah, namun terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. George Boleyn dan orang-orang yang dituduh lainnya dieksekusi pada 17 Mei 1536. Pada pukul 8 pagi tanggal 19 Mei 1536, Anne dieksekusi di green Tower.
Pernikahan dengan Jane dan hubungan luar negeri
Jane Seymour
Jane Seymour
Sehari setelah eksekusi Anne pada 1536, Henry yang berusia 45 tahun bertunangan dengan Seymour, yang merupakan salah satu pelayan Ratu. Mereka menikah sepuluh hari kemudian. Pada tanggal 12 Oktober 1537, Jane melahirkan seorang putra, Pangeran Edward , dikenal sebagai Edward VI dimasa depan. Kelahiran ini sendiri berjalan dengan berat, dan Jane meninggal pada tanggal 24 Oktober 1537 oleh infeksi dan dimakamkan di Windsor. Euforia yang atas kelahiran Edward menjadi kesedihan, tetapi baru pada waktu itu Henry datang jauh-jauh untuk istrinya. Pada saat itu, Henry pulih dengan cepat dari kesedihan. Langkah-langkah segera dilakukan untuk menemukan istri baru untuk Henry.
Edward VI satu-satunya putra Henry
Disaat itu Charles V terganggu oleh politik internal karena banyaknya kerajaan dalam kekuasaannya dan ancaman dari sisi eksternal pula, Henry dan Francis pun dalam keadaan yang relatif baik dan akrab, sehingga masalah kebijakan domestik menjadi prioritas di paruh pertama tahun 1530-an. Pada 1536, misalnya, Henry memberikan persetujuannya pada Hukum di Wales Act 1535 , yang secara sah mencaplok Wales , menyatukan Inggris dan Wales menjadi satu bangsa. Kemudian dia juga mensahkan Undang-Undang Suksesi Kedua (Act of Succession 1536), yang menyatakan anak-anak Henry dari Jane kelak yang sah atas tahta Inggris dan menyatakan Mary dan Elizabeth tidak sah, sehingga mereka disingkirkan dari tahta. Raja juga diberikan kekuasaan untuk menentukan lebih lanjut garis suksesi dalam kehendaknya.
Ketakutan Henry
Charles dan Francis berdamai pada Januari tahun 1539, sehingga Henry menjadi takut, mungkin sebagai akibat dari menerima isu ancaman terus-menerus terhadap kerajaannya (entah itu nyata atau hanya sekedar imajinasi liarnya, kecil atau serius) yang dikibaskan terus menerus oleh Cromwell dalam perannya sebagai spymaster. Dengan menggunakan sitaan dari biara-biara yang dibubarkan, Henry menggunakan sebagian cadangan keuangannya untuk membangun serangkaian pertahanan pantai dan menyisihkan sebagian lagi untuk digunakan seandainya bila kelak Perancis atau Kekaisaran suci Romawi datang menginvansi.
Pernikahan lanjutan
Anne of Cleves dan kejatuhan Cromwell
Setelah mempertimbangkan permasalahan ini, Cromwell yang sekarang menjadi Earl of Essex, menyarankan raja untuk mempersunting putri Anne , saudari Adipati Cleves yang berusia kala itu masih berusia 25 tahun, hal ini dipandang sebagai langkah yang bagus untuk mempererat hubungan dengan kekaisaran Romawi suci. Hans Holbein the Younger dikirim ke Cleves untuk melukis potret Anne bagi raja. Setelah melihat potret yang dilukis Holbein, Henry yang kala itu berusia 49 tahun setuju untuk menikahi Anne. Namun hubungan mereka berjalan singkat karena setelahnya Henry ingin membatalkan pernikahan tersebut agar dia bisa menikah lagi dengan wanita lain. Anne tidak membantah, dan menegaskan bahwa pernikahan mereka belum disempurnakan. Pernikahan itu kemudian dibatalkan dan Anne menerima gelar "The King"s Sister". Alasan pembatalan pernikahan tersebut karena Henry telah jatuh cinta kepada wanita lain yaitu Catherine Howard, keponakan Duke of Norfolk, hal itu membuat Cromwell khawatir, karena Norfolk adalah lawan politiknya.
Dan benar saja, tak lama setelah itu, para kaum reformis agama (dan anak didik Cromwell) Robert Barnes , William Jerome dan Thomas Garret dibakar dengan tuduhan bidat. Cromwell pun kini dikelilingi oleh para musuh-musuhnya di dalam pemerintahannya sendiri, dengan Norfolk juga mampu memanfaatkan posisi keponakannya. Cromwell dituduh berkhianat, menjual lisensi ekspor, memberikan paspor, dan menyusun komisi tanpa izin, dan mungkin juga telah disalahkan atas kegagalan kebijakan luar negeri yang didalamnya termasuk pernikahan gagal Henry dengan Anne. Dia kemudian dirator dan dipenggal.
Catherine Howard
Pada tanggal 28 Juli 1540 (hari yang sama dengan eksekusi Cromwell), Henry menikahi Catherine Howard yang masih muda, wanita yang pernah menjadi pelayan Anne Boleyn. Henry benar-benar senang dengan ratu barunya itu dan memberikannya tanah Cromwell dan sejumlah besar perhiasan. Segera setelah pernikahan tersebut, Ratu Catherine berselingkuh dengan punggawa Thomas Culpeper . Dia juga mempekerjakan Francis Dereham , yang sebelumnya memiliki hubungan dengannya sebelum pernikahannya, sebagai sekretarisnya. Pengadilan diberitahu tentang perselingkuhannya dengan Dereham ketika Henry sedang pergi, mereka mengirim Thomas Cranmer untuk menyelidiki kasus tersebut dan mendapatkan bukti perselingkuhan Ratu Catherine sebelumnya dengan Dereham, Henry pun diberi tahu tentang hal ini. Meskipun awalnya Henry tidak mempercayai hal tersebut namun Dereham mengaku. Ketika ditanya, Catherine bisa saja mengakui hubungannya sebelumnya dan menikahi Dereham, yang akan membuat pernikahannya dengan Henry batal, tetapi dia malah mengklaim bahwa Dereham telah memaksanya untuk melakukan hubungan perzinahan. Dereham pun mengekspos hubungan Ratu Catherine dengan Culpeper. Akhirnya Culpeper dan Dereham dieksekusi, Catherine juga dipenggal pada tanggal 13 Februari 1542.
Anne of Cleves dalam lukisan Holbein
Setelah mempertimbangkan permasalahan ini, Cromwell yang sekarang menjadi Earl of Essex, menyarankan raja untuk mempersunting putri Anne , saudari Adipati Cleves yang berusia kala itu masih berusia 25 tahun, hal ini dipandang sebagai langkah yang bagus untuk mempererat hubungan dengan kekaisaran Romawi suci. Hans Holbein the Younger dikirim ke Cleves untuk melukis potret Anne bagi raja. Setelah melihat potret yang dilukis Holbein, Henry yang kala itu berusia 49 tahun setuju untuk menikahi Anne. Namun hubungan mereka berjalan singkat karena setelahnya Henry ingin membatalkan pernikahan tersebut agar dia bisa menikah lagi dengan wanita lain. Anne tidak membantah, dan menegaskan bahwa pernikahan mereka belum disempurnakan. Pernikahan itu kemudian dibatalkan dan Anne menerima gelar "The King"s Sister". Alasan pembatalan pernikahan tersebut karena Henry telah jatuh cinta kepada wanita lain yaitu Catherine Howard, keponakan Duke of Norfolk, hal itu membuat Cromwell khawatir, karena Norfolk adalah lawan politiknya.
Thomas Cromwell
Dan benar saja, tak lama setelah itu, para kaum reformis agama (dan anak didik Cromwell) Robert Barnes , William Jerome dan Thomas Garret dibakar dengan tuduhan bidat. Cromwell pun kini dikelilingi oleh para musuh-musuhnya di dalam pemerintahannya sendiri, dengan Norfolk juga mampu memanfaatkan posisi keponakannya. Cromwell dituduh berkhianat, menjual lisensi ekspor, memberikan paspor, dan menyusun komisi tanpa izin, dan mungkin juga telah disalahkan atas kegagalan kebijakan luar negeri yang didalamnya termasuk pernikahan gagal Henry dengan Anne. Dia kemudian dirator dan dipenggal.
Catherine Howard
Disinyalir potrait Catherine Howard
Pada tanggal 28 Juli 1540 (hari yang sama dengan eksekusi Cromwell), Henry menikahi Catherine Howard yang masih muda, wanita yang pernah menjadi pelayan Anne Boleyn. Henry benar-benar senang dengan ratu barunya itu dan memberikannya tanah Cromwell dan sejumlah besar perhiasan. Segera setelah pernikahan tersebut, Ratu Catherine berselingkuh dengan punggawa Thomas Culpeper . Dia juga mempekerjakan Francis Dereham , yang sebelumnya memiliki hubungan dengannya sebelum pernikahannya, sebagai sekretarisnya. Pengadilan diberitahu tentang perselingkuhannya dengan Dereham ketika Henry sedang pergi, mereka mengirim Thomas Cranmer untuk menyelidiki kasus tersebut dan mendapatkan bukti perselingkuhan Ratu Catherine sebelumnya dengan Dereham, Henry pun diberi tahu tentang hal ini. Meskipun awalnya Henry tidak mempercayai hal tersebut namun Dereham mengaku. Ketika ditanya, Catherine bisa saja mengakui hubungannya sebelumnya dan menikahi Dereham, yang akan membuat pernikahannya dengan Henry batal, tetapi dia malah mengklaim bahwa Dereham telah memaksanya untuk melakukan hubungan perzinahan. Dereham pun mengekspos hubungan Ratu Catherine dengan Culpeper. Akhirnya Culpeper dan Dereham dieksekusi, Catherine juga dipenggal pada tanggal 13 Februari 1542.
Ilustrasi eksekusi Catherine Howard
Istri terakhir dan kematian Henry VIII
Catherine Parr
Henry menikahi istri terakhirnya, janda kaya Catherine Parr pada bulan Juli 1543. Dia adalah istri Henry yang sering berdebat dengan Henry tentang agama, namun Henry tetap berkomitmen pada campuran idiosinkratis Katolik dan Protestanisme. Parr berusaha mendamaikan Henry dengan putrinya, Mary dan Elizabeth. Pada tahun 1543, Undang-Undang Parlemen menempatkan mereka kembali di garis suksesi setelah Edward.
Di akhir hidupnya, Henry menjadi sangat gemuk, dengan ukuran pinggang 54 inci (140 cm), dan bila ingin berpindah tempat dia harus dibantu. Dia dipenuhi bisul yang menyakitkan dan bernanah dan mungkin menderita asam urat . Obesitas dan masalah medis lainnya dapat ditelusuri dari kecelakaan jousting pada 1536, di mana ia menderita luka kaki. Kecelakaan itu terkoyak kembali dan nfeksi cedera sebelumnya yang didapatkannya bertahun-tahun sebelumnya, dokter pribadinyapun kesulitan untuk mengobati cedera tersebut. Luka itu membusuk selama sisa hidupnya dan menjadi infeksi. Kecelakaan saat jousting juga diyakini telah menyebabkan perubahan suasana hati Henry, yang membuat efek dramatis pada kepribadian dan temperamennya.
Kegemukan Henry mempercepat kematiannya pada usia 55 tahun, yang terjadi pada tanggal 28 Januari 1547 di Istana Whitehall , pada hari ulang tahun ayahnya yang ke-90. Kata-kata terakhir yang diucapkan dia saat kematiannya ialah "Monk! Monk! Monk!" Sepertinya dia teringat kepada kaum agamawan yang dia gusur selama masa pemerintahannya. Henry VIII dikebumikan di Kapel St George di Kastil Windsor , di sebelah Jane Seymour. Lebih dari seratus tahun kemudian, Raja Charles I (1625–1649) dimakamkan di tempat yang sama.
Catherine Parr
Henry menikahi istri terakhirnya, janda kaya Catherine Parr pada bulan Juli 1543. Dia adalah istri Henry yang sering berdebat dengan Henry tentang agama, namun Henry tetap berkomitmen pada campuran idiosinkratis Katolik dan Protestanisme. Parr berusaha mendamaikan Henry dengan putrinya, Mary dan Elizabeth. Pada tahun 1543, Undang-Undang Parlemen menempatkan mereka kembali di garis suksesi setelah Edward.
Hanya ilustrasi
Di akhir hidupnya, Henry menjadi sangat gemuk, dengan ukuran pinggang 54 inci (140 cm), dan bila ingin berpindah tempat dia harus dibantu. Dia dipenuhi bisul yang menyakitkan dan bernanah dan mungkin menderita asam urat . Obesitas dan masalah medis lainnya dapat ditelusuri dari kecelakaan jousting pada 1536, di mana ia menderita luka kaki. Kecelakaan itu terkoyak kembali dan nfeksi cedera sebelumnya yang didapatkannya bertahun-tahun sebelumnya, dokter pribadinyapun kesulitan untuk mengobati cedera tersebut. Luka itu membusuk selama sisa hidupnya dan menjadi infeksi. Kecelakaan saat jousting juga diyakini telah menyebabkan perubahan suasana hati Henry, yang membuat efek dramatis pada kepribadian dan temperamennya.
Kegemukan Henry mempercepat kematiannya pada usia 55 tahun, yang terjadi pada tanggal 28 Januari 1547 di Istana Whitehall , pada hari ulang tahun ayahnya yang ke-90. Kata-kata terakhir yang diucapkan dia saat kematiannya ialah "Monk! Monk! Monk!" Sepertinya dia teringat kepada kaum agamawan yang dia gusur selama masa pemerintahannya. Henry VIII dikebumikan di Kapel St George di Kastil Windsor , di sebelah Jane Seymour. Lebih dari seratus tahun kemudian, Raja Charles I (1625–1649) dimakamkan di tempat yang sama.
Penggambaran peti mati Henry (tengah)
Warisan Militer Henry VIII
ilustrasi english billmen
Pasukan invasi Henry pada tahun 1513 berjumlah sekitar 30.000 orang, terdiri dari para billmen dan longbowmen, dimana bangsa-bangsa Eropa lainnya lebih suka menggunakan man at arms dan pikeman, namun pasukan Henry memiliki armor yang memadai dan persenjataan yang relatif baru. Mereka juga didukung oleh artileri dan kereta perang, inovasi yang relatif baru, dan beberapa senjata pengepungan besar yang mahal. Invasi tahun 1544 juga dilengkapi dan diorganisasi dengan baik, meskipun komando di medan perang diberikan kepada Suffolk dan Norfolk, yang kemudian menghasilkan bencana di Montreuil.
Angkatan Laut
Perdamaian Henry dengan Roma menimbulkan ancaman invasi Prancis atau Spanyol dalam skala besar. Untuk mencegah hal ini, pada tahun 1538, ia mulai membangun rantai pertahanan laut yang canggih dan mahal, di sepanjang pantai selatan dan timur Inggris dari Kent hingga Cornwall, sebagian besar dibangun dari material dan dana yang diperoleh dari penggusuran biara.
Tudor Royal Navy
Henry secara tradisional dikutip sebagai salah satu pendiri Royal Navy. Secara teknologi, Henry menginvestasikan meriam besar untuk kapal perangnya, sebuah ide yang telah digunakan di negara lainnya, untuk mengganti serpentin yang lebih kecil yang saat itu lazim digunakan. Henry juga memprakasai pembentukan angkatan laut permanen, dengan perlengkapan lengkap dan galangan kapal baru. Angkatan Laut Tudor diperbesar jumlahnya dari hanya 5 kapal hingga kelak menjadi lima puluh kapal ( Mary Rose adalah salah satunya), dan Henry bertanggung jawab atas pembentukan "dewan angkatan laut" untuk secara khusus mengawasi semua pemeliharaan dan pengoperasian Angkatan Laut, yang kelak akan menjadi dasar untuk Admiralty.
Sumber
Sumber
Sumber
No comments:
Write comments