Peradaban manusia yang semakin maju tak menjamin masyarakatnya maju dalam hal akhlak dan moralitas. Padahal masalah kemanusiaan merupakan pondasi utama sebuah negara, tetapi bagaimana jadinya jika menghilangkan nyawa manusia sudah seperti membuang sampah di pinggir kali? Negara-negara dalam artikel ini telah terlalu parah dalam hal kriminalitas, pembunuhan kerap terjadi di sudut-sudut kota. Merajalela.
Dikutip dari liputan6.com (diakses 14/04/2018), warga di negara ini selalu cemas jika keluar malam dan sendirian, terutama perempuan. Kondisi semacam itu mengingatkan kita seperti zaman di masa sebelum dan pasca meletusnya petrus (penembakan misterius) di Jogjakarta. Sayangnya, tren pembunuhan di negara-negara ini seakan tak kunjung menurun. Mari kita lihat negara mana sajakah yang "memproduksi" pembunuh bagi masyarakatnya sendiri.
1) Venezuela
Kasus tindak pembunuhan terus meningkat tiap dekade di Venezuela. Negara penghasil minyak terbesar se Amerika Latin ini, seperti dilansir dari lensaterkini.web.id (diakses 14/04/2018), diduga pejabatnya telah memalsukan data statistik pembunuhan di beberapa kota. Setidaknya ada 90% kasus pembunuhan tidak pernah terpecahkan di negara ini, entah karena lemahnya hukum di sana, atau saking pintarnya pembunuh menyembunyikan jejak, tetapi yang jelas keadaan selalu mencekam hingga sekarang.
2) Jamaika
www;liputan6.com
Kekerasan seolah telah menjadi budaya di negara seluas 11.000 kilometer persegi ini. Sejak era bajak laut di perairan Karibia, hingga 2018 sekarang ini, pembunuhan lazim terdengar di kota-kota besar setiap harinya. Jamaika menjadi sorotan dunia, karena kriminalitas di negara ini seolah tak pernah sampai pada solusi terbaiknya.
3) Honduras
www.liputan6.com
Tidak perlu ditanya lagi, Honduras terkenal sebagai gudangnya kriminalitas. Negara berpenduduk 8,25 juta orang ini sehari-harinya selalu dihiasi dengan kekerasan, pertikaian antar kelompok atau geng, peredaran narkoba, dan juga pembunuhan. Wisatawan asing di negara ini tak jarang menjadi korban kekerasan yang hampir merenggut nyawa.
4) El Salvador
www.liputan6.com
Persaingan antar geng yang mengendalikan narkoba dan wilayah menjadikan E Salvador tak pernah absen dari kasus pembunuhan. Kriminalitas negara ini tergolong sangat tinggi. Sebagian besar tindak kejahatan itu dilakukan oleh remaja tanggung, pemuda pengangguran, dan mereka yang hidup di jalanan.
5) Guatemala
www.liputan6.com
Tercatat 100 kasus pembunuhan per bulan dari penduduk yang hanya berkisar 16 juta jiwa ini, merupakan angka tertinggi di dunia, artinya setiap harinya selalu ada 3 orang yang mati dibunuh di negara ini dengan berbagai motif. Negara kecil di Amerika Tengah ini juga merupakan tempat yang nyaman bagi gengster dan para pengedar narkoba.
Sangat memprihatinkan bagi kita semua, tatkala banyak orang di belahan bumi lainnya, mati-matian mempertahankan hidupnya di tengah kemiskinan dan kelaparan, tetapi orang-orang di belahan bumi lain, yang notabene diberi kemudahan dan kelimpahan nikmat makanan, justru saling bunuh membunuh. Manusia seharusnya menjadi pemimpin bagi kesejahteraan alam dunia, bukan menjadi pembunuh yang gemar menumpahkan darah sesamanya. Apakah kiamat sudah semakin dekat, apa ada yang salah dari sistem peradaban manusia saat ini? Coba tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.
SUMBER
No comments:
Write comments