Sulit memang melupakan masa - masa sekolah, begitu banyak kenangan yang tak bisa direlakan pergi dengan begitu saja. Dari tingkat satuan pendidikan sekolah dasar sampai menengah atas pasti banyak moment yang nantinya akan diceriterakan kembali ke generasi - generasi penerusnya, sayangnya cerita - cerita alumni tak seindah harapan orang tua menyekolahkan anaknya, mereka (alumni) selau menceritakan hal - hal yang selalu berhubungan dengan ego dan eksistensi mereka tentang perlawanan terhadap guru, pengeroyokan terhadap teman, bergerombol agar ditakuti dan disegani bahkan yang paling parah tentang penggunaan zat - zat berbahaya dan perbuatan asusila, yang akhirnya prilaku siswa yang masih aktif pun menjadi negative.
Akankah kebudayaan ini terhenti? Kapan? Siapa yang akan menghentikannya? Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh para pemerhati pendidikan.
Perayaan kelulusan sebetulnya sudah diselenggarakan oleh masing - masing sekolah dengan rincian biaya dan waktu pelaksanaannya ditentukan oleh pihak sekolah, pada dasarnya siswa - siswi tak perlu lagi menggelar acara atau kegiatan - kegiatan yang lain.
Berikut ini ane ngerangkum kelakuan - kelakuan buruk pelajar yang menjadi budaya yang sampai hari ini masih eksist.
Akankah kebudayaan ini terhenti? Kapan? Siapa yang akan menghentikannya? Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh para pemerhati pendidikan.
Perayaan kelulusan sebetulnya sudah diselenggarakan oleh masing - masing sekolah dengan rincian biaya dan waktu pelaksanaannya ditentukan oleh pihak sekolah, pada dasarnya siswa - siswi tak perlu lagi menggelar acara atau kegiatan - kegiatan yang lain.
Berikut ini ane ngerangkum kelakuan - kelakuan buruk pelajar yang menjadi budaya yang sampai hari ini masih eksist.
#Coret-coret baju seragam
SD corat coret
Entah siapa dan kapan dimulainya budaya - budaya yang demikian itu sampai hari ini belum ada yang mengetahuinya, namun ada beberapa sumber yang tidak bisa ane sebutkan disini menyampaikan bahwa hal ini dimulai pada tahun 1990-an dimana pada waktu itu EBTANAS diberlakukan, entah apa maksud dan tujuannya sampai saat ini belum jelas. Padahal daripada di corat coret lebih baik disumbangkan kepada yang membutuhkannya, namun sayangnya mereka lebih bernafsu untuk menyematkan nama temannya pada baju seragam sekolahnya.
#Konvoi kendaraan bermotor
Alih - alih merayakan kelulusan bukannya menggelar tasyakur pelajar jaman kini malah konvoi di jalan raya yang kemudian membuat macet lalu lintas. Hebatnya, pelajar masa kini rela menyewa motor dan berurusan dengan pihak yang berwajib, bagaimana tidak dalam satu motor itu terdapat 3 orang penumpang termasuk pengendara, ditambah tidak mengenakan helm semuanya. Wajah yang tadinya begitu garang saat memulai dan mengajak temannya untuk ikut serta dalam acara konvoi berubah seketika menjadi memelas dan malah menangis.
#Pesta Miras
Kelakuan aneh para pelajar kini seperti tidak ada solusinya ya? Mulai dari beberapa aksi di atas, ada juga yang menyempatkan diri untuk menenggak minuman beralkohol dengan alibi perpisahan.
#Video asusila
Tidak hanya corat coret dan konvoi saja yang dilakukan pelajar kini, ada sebahagian yang berani melakukan tindakan asusila alih - alih untuk kenang - kenangan buat temennya. Parahnya kegiatan tersebut di rekamnya di telepon genggamnya dan disimpan dalam memorinya. Haruskah ini dilakukan hanya karena eksistensi, mana fungsi sekolah yang katanya membantu mengukir masa depan pelajar?
#Perayaan kelulusan berujung kematian
Sebagian pelajar yang merasa sekolahannya adalah kebanggaannya mereka selalu mengundang alumni untuk ikut serta konvoi bersama mereka dan memprovokasikan dengan sekolah musuh bebuyutannya (aneh ya, sekolah punya musuh bebuyutan) saat pertemuan terjadi maka, tawuran pun pasti tidak akan terelakkan. Ketika terjadi tawuran sudah pasti tak ada yang ingin mengalah, kedua kubu pasti ingin menang, dan mereka berbangga saat ada korban meninggal dengan bangga menyatakan kamilah juaranya.
Dari sederet masalah di atas, bagaimana menanggulanginya? Bukankah mereka adalah generasi penerus bangsa? Lalu mau dibawa kemana bangsa ini jika generasi penerusnya demikian?
Silahkan agan sista berkomentar
Silahkan agan sista berkomentar
Sumber: pemikiran pribadi
Gambar: google
No comments:
Write comments