Kalian pasti pernah bertanya-tanya, apa betul membiarkan ponsel di-charge semalaman bisa berbahaya? Apakah men-charge baterai ponsel harus sampai penuh 100% lalu baru dicabut? Benarkah makin tinggi megapixel pada kamera, makin bagus pula gambar yang dihasilkan? Jawaban dari pertanyaan seperti ini sebenarnya masih banyak orang yang salah kaprah.
Kali ini kita akan membahas beberapa kesalahpahaman paling umum tentang cara kerja perangkat yang biasa kita gunakan sehari-hari tapi mungkin kebanyakan dari kita sudah terlanjur mempercayainya, padahal fakta berkata lain loh...
Apakah membiarkan ponsel yang di-charge semalaman bisa merusak baterai?
Ponsel modern saat ini menggunakan baterai lithium-ion dan akan otomatis berhenti mengisi daya ketika baterai sudah terisi penuh. Walaupun baterai sudah terisi penuh tetapi perangkat masih tetap menarik sedikit daya listrik. Alasan mengapa kita harus melepas charger saat tidak digunakan lagi adalah untuk menghemat biaya tagihan listrik.
Kalo mau mengisi daya baterai ponsel, harus tunggu sampai baterai benar-benar habis?
Tentu saja ini sangat tidak dianjurkan, apalagi untuk baterai lithium-ion modern. Faktanya, baterai perangkat kita sebaiknya terjaga diantara 40%-80%. Jangan tunggu baterai sekarat/habis baru di-charge, dan saat di-charge juga tak perlu tunggu baterai terisi penuh 100%.
Masa sih kita cuma boleh menggunakan charger asli?
Charger asli (dari vendor) memang dapat mengisi daya gadget kita dengan lebih optimal, tetapi kita boleh saja memakai charger alternatif yang berkualitas untuk perangkat kita. Asalkan harus diperhatikan juga kapasitas hisap listriknya apakah cocok dengan baterainya. Jangan pilih charger abal-abal yang murah, karena itu dapat mempengaruhi kecepatan pengisian dan merusak baterai.
Semakin bagus sinyal, semakin bagus pula koneksi?
Walaupun indikator sinyal kita penuh, itu tidak berarti bahwa koneksi akan bagus. Indikator hanya menunjukkan kekuatan sinyal yang perangkat kita terima dari tower terdekat, dan tidak mewakili kualitas koneksi atau kecepatan internet. Jika ada banyak perangkat lain yang menggunakan jaringan di tower yang sama, kita akan mengalami masalah koneksi walaupun indikator sinyal kita penuh.
Semakin tinggi megapixel pada kamera, semakin bagus gambar yang dihasilkan?
Sebenarnya, megapixel sama sekali tidak mempengaruhi kualitas atau keindahan suatu gambar. Megapixel hanya mempengaruhi ukuran (size) pada gambar. Alasan yang membuat kualitas gambar bisa tampak lebih bagus atau jelek dipengaruhi banyak faktor, seperti: kualitas optik kamera, ukuran sensor, serta keterampilan atau kreatifitas fotografernya itu sendiri dalam men-setting kamera sesuai kebutuhan/keadaan.
Scanner X-ray di bandara bisa merusak memory card?
Ini hanya mitos, memang scanner X-ray di bandara dapat merusak film pada kamera non-digital, tetapi tidak akan merusak apalagi menghapus data yang ada di dalam memory card.
Mode incognito bisa menyembunyikan aktifitas yang kita lakukan?
Banyak pengguna tidak membaca penjelasan yang ada di jendela browser ketika mereka mengaktifkan "incognito mode." Padahal, mode ini hanya akan menghapus data yang disimpan secara lokal saja. Sumber luar (seperti: situs web yang dikunjungi atau penyedia layanan internet, bahkan bos dikantor) masih bisa melacak aktivitas yang kita lakukan di browser.
Tombol "refresh" membuat komputer bekerja lebih cepat?
Tombol "refresh" yang kita tekan di desktop atau di browser hanya menyegarkan semua ikon/tampilan sesuai dengan perubahan terbaru. Misalnya, kita mengubah nama folder, tetapi kita lihat nama folder masih belum berubah. Ketika kita menekan "refresh," nama folder akan berubah ke yang baru kita rename tadi. Contoh lain, saat kita ingin melihat gambar di browser tapi gambarnya terpotong setengah atau bahkan tidak muncul, ketika kita tekan "refresh," gambar akan terlihat full.
Perlukah "eject" USB-drive sebelum dicopot?
Kalo kita mencolok USB-drive dan tidak melakukan transfer/edit data disana, maka kita dapat mencopotnya tanpa bantuan tombol "eject." Ketika kita memilih opsi "eject," sebenarnya sistem hanya memeriksa bahwa semua perubahan telah disimpan dan tidak ada data yang ditransfer dari/ke USB-drive.
Komputer Mac tidak bisa kena virus?
Intinya, tidak ada sistem operasi manapun yang sepenuhnya kebal terhadap virus. Ada beberapa teori mengapa hanya ada sedikit kasus komputer Mac yang terkena virus. Pertama, kebanyakan virus diciptakan untuk sistem operasi paling populer di dunia, yaitu Windows, bukan Mac OS. Kedua, Mac OS memiliki lebih sedikit titik lemah, tetapi ini tidak berarti bahwa sistem sepenuhnya kebal terhadap virus. Komputer Mac masih bisa terinfeksi virus, hanya saja butuh upaya lebih bagi para peretas.
Gimana?
Sudah sedikit tercerahkan yah...
Sekarang jadi tau kan?
Referensi: Bright Side
No comments:
Write comments