INI ADALAH ARTIKEL YANG MASIH BERKEMBANG, ISI ARTIKEL AKAN DI PERBARUI JIKA ADA INFO TAMBAHAN
!!! PERHATIAN !!!
ARTIKEL INI MENGANDUNG GAMBAR-GAMBAR YANG MEMILUKAN
ARTIKEL INI MENGANDUNG GAMBAR-GAMBAR YANG MEMILUKAN
Keganjilan dan Kejanggalan Pada “Tragedi Bom Boston Marathon 2013″ Memicu Konspirasi
Just as with the Madrid Bombing and
7/7 Bombings in London and countless others, a drill coincides with the
real event. This is done so that if the compartmentalized operation is
exposed the operatives executing the attack can simply claim they were
part of the drill. (Alex Jones)
Tragedi bom di acara lomba lari maraton Boston (Boston Marathon 2013), Amerika Serikat, sejauh ini telah dikabarkan menewaskan 3 orang.
Dari 3 orang korban yang tewas, adalah
Krystle Campbell, korban kedua adalah anak berusia 8 tahun bernama
Martin Richard, sedangkan korban tewas terakhir adalah seorang wanita
bernama Lu Lingzi warga negara Cina, sementara sekitar 134 lainnya
cedera, 15 di antaranya luka parah.
Mengutip laporan Dailymail pada
hari Selasa, 16 April 2013, dengan berani telah menyatakan bahwa
sebenarnya ada tujuh bom yang ditanam di acara itu. Namun hanya ada dua
di antaranya yang berhasil meledak di dekat garis finish dengan selisih
waktu sekitar 12 detik. (lihat video)
Lokasi ledakan hanya berjarak 50-100 meter dari garis finish. Hingga kini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu.
Petugas langsung menyisir seluruh lokasi
lomba dan menggeledah setiap benda yang mencurigakan. Di lokasi
kejadian, banyak tas dan peralatan atlit pelari marathon yang
ditinggalkan pemiliknya begitu saja karena mereka bergegas untuk
menyelamatkan diri.
Polisi setempat sibuk mencari seorang
lelaki berkulit gelap yang selalu berusaha masuk ke wilayah panitia
lomba. Pria itu mengenakan pakaian hitam, menenteng tas ransel hitam,
dan beraksen asing.
Berikut ini gambar dalam format gif yang
dapat bergerak, pada gambar tersebut terlihat kemungkinan tersangka yang
menggunakan pakaian hitam dengan celana robek akibat ledakan, namun ia
masih dapat berlari dengan cepat dan bergegas meninggalkan titik
ledakan. Gambar dalam format gif, jika gambar belum bergerak tunggulah
beberapa saat:
Kepala
Kepolisian Kota Boston, Komisaris Edward Davis, mengimbau semua orang
untuk kembali ke hotel dan menghindari kerumunan. Di lain pihak,
Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji akan mengerahkan semua
kekuatan untuk mengungkap pelaku peledakaan. Pemerintah akan menurunkan
polisi federal FBI untuk menyelidiki kasus ini.
Selain itu, ada juga sebuah foto yang
beredar di internet dan memperlihatkan seseorang yang sedang berjalan di
atap salah satu gedung dipinggir jalan Boylston street, Boston, saat
bom pertama meledak.
Dari penyelidikan aparat, memang ada
kemungkinan bom yang meledak dipicu dari handpone, mungkinkah orang
tersebut termasuk tersangka yang memicu meledaknya bom di Boston
Marathon? Berikut gambarnya:
Pada hari Senin siang itu, (15/4/2013), kota Boston memang sedang libur karena ada peringatan Patriot Day atau Hari Pahlawan. Pada hari itu Boston menggelar acara lari marathon sebagai ritual tahunan.
Semula acara marathon itu diikuti
orang-orang kota sekitar, namun berkembang ke seantero Amerika, dan
disaat ini sudah banyak pelari dunia ikut acara marathon tersebut.
Polisi mengatakan ditemukan tiga
bungkusan barang yang dicurigai sebagai bahan peledak. Polisi dan
gubernur menjelaskan bahwa barang yang tertinggal akan dihancurkan untuk
menghindari kejadian yang parah dan tidak diinginkan.
Obama telah bicara juga dengan Direktur
FBI Mueller untuk segera turun tangan. “Kami belum tahu siapa pelaku dan
mengapa mereka melakukannya? Kami akan segera mengetahuinya. Pelaku
harus mendapat keadilan,” ujar Obama. (Dailymail/CNN/Merdeka/Tempo)
KEGANJILAN-KEGANJILAN PADA BOM BOSTON MARATHON
Namun dibalik peristiwa yang
dipropagandakan di seluruh TV Amerika selama berhari-hari sebagai
peristiwa yang tragis itu, masih banyak anomali, keganjilan dan keanehan
serta kebohongan yang membuat kita geleng kepala, hingga dahi berkerut!
Ada Kegiatan Latihan “Penyisiran Bom” di Lokasi Sebelum Peristiwa Terjadi
Seorang saksi mata pada dua ledakan di
Boston Marathon hari itu mengatakan bahwa ada kegiatan “penyisiran bom”
dengan menggunakan anjing pelacak yang berulang kali diumumkan sebelum
bom meledak dan ia “pikir itu aneh” karena bom tak dapat diendus oleh
anjing-anjing pelacak khusus bom di tempat itu sebelum ledakan..!
Saksi itu adalah pelatih pada University of Mobile Cross Country Ali Stevenson mengatakan kepada Local 15 News
, “Mereka terus membuat pengumuman melalui pengeras suara bahwa semua
itu (penyisiran bom) hanyalah latihan biasa dan tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Sepertinya ada semacam ancaman, tetapi mereka terus
mengatakan bahwa meraka itu hanya latihan”, jelas Stevenson.
Stasiun berita Local 15 News
juga melaporkan bahwa Stevenson “berfikir itu aneh, ada anjing pelacak
bom yang telah mengendus sejak awal dan berada di sekitar garis finish”.
Stevenson kemudian menggambarkan saat mendengar ledakan, ia melarikan
diri dari tempat kejadian, karena baru saja menyelesaikan finish pada
marathon itu.
Jika
laporan ini akurat, jelas menunjukkan bahwa ada kemungkinan mereka
(pihak berwajib) sudah mengetahui ada beberapa tingkatan pengetahuan
sebelumnya dari pemboman tersebut, yang mengakibatkan tewasnya tiga
orang dan melukai sedikitnya 23 orang.
Fakta membuktikan bahwa
ledakan yang didahului, bahkan tumpang tindih dengan “pelacakan bom”
yang bersifat hampir identik, mencerminkan serangan teror besar seperti
peristiwa lainnya, persis seperti “pemboman 7/7″ di London Inggris.
Adalah penting untuk menekankan bahwa New York Times baru-baru ini juga melaporkan
bahwa sebagian besar rencana teror domestik baru-baru ini di Amerika
Serikat “telah difasilitasi oleh FBI” , menunjukkan bahwa kejadian di
Boston itu mungkin telah menjadi bagian dari operasi semacam itu.
Bagaimana
mungkin, jika lokasi tersebut yang dibilang “sudah steril” dari bom atau
bahan peledak” dengan pemeriksaan yang begitu sangat ketat dari polisi
yang mengakui dirinya “terhebat di dunia”, dengan pemeriksaan mulai dari
peralatan canggih hingga anjing pelacak khusus bahan peledak dan bom,
tapi masih tetap “kecolongan”?
Semua ini harus dilihat bagaimana media
dan pemerintahan Obama akan memanfaatkan kejadian ini tergantung siapa
yang disalahkan, tapi penasihat Rahm Emanuel “tidak pernah membiarkan
krisis serius ini sia-sia” dan pasti bisa ikut bermain. (sumber referensi) (Local15TV/NYTimes/InfoWars)
Video Boston Marathon: Bombing Drill Coincided With Explosions http://youtu.be/4iPoJQKPRFk
Para Pelari Dari Ketentaraan Amerika Yang Ikut Partisipasi Tiba-Tiba Ditarik Dari Perlombaan Marathon Sebelum Bom Meledak
Seorang saksimata (lihat wawacara video
dibawah) mengatakan bahwa adik iparnya yang merupakan seorang tentara AS
dan sedang mengikuti lomba lari marathon pada Boston Marathon 2013 tiba-tiba saja diperintahkan untuk menghentikan perlomban dan disuruh keluar dari perlombaan lari marathon Boston tersebut.
Ia diperintahkan mundur dari perlombaan
lari secara tiba-tiba oleh atasannya dari ketentaraan AS dengan alasan
ia tidak akan kuat berlari dan akan mengalami dehidrasi.
Ia pun bingung, bagaimana mungkin bahwa
dia sebagai seorang tentara bisa mengalami dehidrasi saat berlari
marathon dengan minuman yang selalu dibagikan panitia penyelenggara
disepanjang pinggir jalan?
Lalu dia diperintahkan oleh kesatuannya itu untuk berjaga di sebuah rumah sakit dan stand by disana. Lihat wawancara Alex Jones pada video dibawah ini:
Army’s Runner Pulled Before Boston Blast! http://youtu.be/w_5B-PhpuUY
Ledakan di Boston Marathon Termasuk Low Explosion atau bahkan Home-made Explosive
Ledakan pada tragedi Boston Marathon dianggap kecil (low explosion)
dari banyak pengamat teroris. Ini bisa dilihat dari video yang sudah
banyak beredar. Hanya saja, bom dibuat sedemikian rupa agar asapnya
terlihat banyak, bukan dari daya ledaknya.
Asap putih tebal membumbung tinggi agar
bom tersebut dapat di dramatisir dan terlihat menakutkan! Bahkan banyak
yang menganggap bahwa bom itu adalah jenis bom asap (smoke bomb).
Dan banyak pula yang menganggap bahwa bom di Boston Marathon adalah sejenis “bom buatan rumah” atau bahkan “home-made bomb“. Seorang youtuber
mengunggah video hasil analisa dan penelitiannya itu lalu memprediksi
bahwa bom Boston Marathon ini beratnya sekitar 500 lbs (pound) atau
sekitar 225 kilogram. (lihat video)
Seperti anda pernah juga melihat pada
peristiwa “bom-bom asli” seperti misalnya bom di kedutaan besar
Australia di Jakarta, juga dibeberapa tempat lainnya di dunia, bahwa
“bom asli” tak diciptakan dengan banyak asap.
Yang paling utama dari sebuah bom adalah “daya hancur” yang dapat menyebabkan shockwave
atau gelombang kejut. Gelombang Shockwave mempunyai cara kerja
menggerakkan atau mendorong udara disekeliling bom tersebut ke segala
arah dengan kecepatan yang luar biasa.
Sejatinya,
kecepatan udara yang didorong oleh daya ledak ini dapat menghancurkan
beton, merubuhkan besi hingga merontokkan daun-daun pepohonan. Tragedi
pemboman yang sudah banyak terjadi tidak mementingkan banyaknya asap
yang mengepul dan daya ledak yang “culun” seperti bom Boston ini.
Masih pada akun youtube yang sama, earthspace101,
menyebutkan bahwa untuk membuat bom seperti ini di Amerika sangatlah
mudah. Apalagi di Amerika semua bahan-bahannya dapat juga dibeli dengan
mudah.
Akun Earthspace101 juga menyebutkan bahan-bahan bom Boston Marathon bisa jadi terdiri dari: Ammonium Nitrate Fertilizer, Liquid Nitromethane dan Tovex yang ditambahkan ke dalam Hydrazine dan ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil)
Para pakar peledakan malah menyatakan,
jika sebenar-benarnya adalah bom, maka dipastikan ratusan orang pasti
tewas pada kerumunan orang-orang disepanjang jalan Boylston street tersebut.
Pembuatan bom ini disinyalir sudah
direncanakan bukan untuk mematikan banyak orang karena asapnya saja yang
banyak, tapi daya ledaknya kecil namun bom diciptakan hanya untuk
kehebohan dan tidak terlihat menghancurkan.
Dalam tragedi ini, untuk membuat sebuah
bom berdaya ledak tinggi sangatlah memungkinkan. Apalagi di Amerika
Serikat, segala peralatan dan bahan peledak (explosive) jauh
lebih mudah di dapat bahkan di toko-toko konvensional, sangat mudah
untuk membuat bom yang daya ledaknya besar di negara tersebut.
FBI Mencurigai Tersangka Dengan Ciri-Ciri Memakai Baju Hitam, Topi Hitam dan Tas Ransel
Dari foto yang beredar, FBI sedang
memburu tersangka pengeboman yang sudah dikantonginya, dengan ciri-ciri
memakai tas ransel hitam dan serta memakai tas ransel “backpaack” yang
juga berwarna hitam.
Setelah banyak peneliti indipenden dan
individu juga tertarik dengan “pemburuan” tersangka tersebut, merekapun
ikut menyeleksi dari sekian banyak foto yang beredar di internet yang
menunjukkan gambar foto disekitar tempat kejadian.
Setelah foto diolah, diteliti, di zoom
atau diperbesar dengan jarak dekat, maka hasilnya didapatlah foto-foto
tersangka seperti dibawah ini (klik pada foto untuk memperbesar):
Ternyata hasilnya sangat mengejutkan banyak pihak, mereka adalah tentara spesial AS, the Navy Seal..!! Semua dapat terlihat dari emblem atau badge yang tertempel pada salah satu topi tersangka setelah dilakukan “olah gambar” dengan cara di zoom. Maka konspirasi tragedi ini kian bertambah hangat untuk diselidiki lebih lanjut oleh berbagai pihak.
Tidak Ada Korban Yang Nyata, Semua Aktor Sudah Disiapkan Sejak Awal
” Crisis Actors” atau Aktor Krisis (pada
peristiwa-peristiwa tragis) yang diperankan oleh para korban-korban
sudah merajalela di setiap tragedi fatal dan mengerikan dalam semua
agenda pemerintahan AS.
Dan oh ya, tolong hentikan mengatakan bahwa orang di kursi roda adalah Nick Vogt … tidak. Perbandingan foto yang saya lakukan MEMBUKTIKAN semua itu. Yup, Second Lt. Nicholas Vogt, atau Letnan Dua Nicholas Vogt (panggilan: Nick)
Di sini kita meskipun memiliki situs “alternatif” pada posting di beberapa thread tentang “Krisis Aktor” dan luka palsu di Boston. Berikut ini yang diposting pada Godlike Productions.
Ini dua kali lipat telah menghina banyak orang rata-rata karena mengklaim korban sedang berpura-pura mengalami luka yang sangat mengerikan dan ternyata adalah benar-benar seorang veteran perang.
Foto disamping dicari dan didapat oleh berbagai forum-forum di internet, lalu digabungkan.
Setelah foto tersebut beredar luas,
barulah dalam beberapa hari (tepatnya sekitar 2 hari) sejak kejadian,
ada foto orang tersebut ikut diunggah ke website berita. Namun tak ada
satupun dari foto yang dibilang oleh website-website itu sebagai orang
yang asli, terlihat dengan pose seluruh badan, tetap hanya dari pinggul
keatas.
Tapi lepas dari semuanya, namun foto Nicholas Vogt tersebut tetap memiliki beberapa keanehan, diantaranya:
1. Tidak terlihat darah berceceran, bahkan setetes pun darah tak keluar dari luka buntung tersebut. Hingga bekas jalan yang dilaluinya (track) kursi roda diaspal jalanan, tetap bersih dari darah.
2. Korban tetap sadarkan diri,
karena dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, tak mungkin dengan
buntungnya kaki, korban tetap sadar! Minimal ia akan pingsan.
3. Standar pertolongan pertama yang tak lazim,
karena pertolongan pertama dari seorang korban seharusnya ia
menggunakan tempat tidur yang ada di ambulans sebagai standar
pertolongan orang yang sakit, bukan dengan kursi roda! Ini justru
mengindikasikan bahwa mereka sedang melalukan “akting” agar semua tv dan
orang dapat melihat kejadian tragis tersebut.
Jadi walaupun foto perbandingan kedua orang itu bukan dari orang yang sama, dan apapun alasannya, foto tersebut tetap memperlihatkan banyak kejanggalan, bahkan sangat janggal.
Sedangkan peledaknya dilaporankan terdiri
dari paku dan bantalan bola sebagai pecahan peluru, lalu dimasukkan di
dalam kompor bertekanan tinggi. Lalu, mengapa ledakan itu bisa
membuntungkan kakinya saja, sementara korban lainnya tidak?
“Kami mulai mengeluarkan torniket (sejenis tali darurat untuk mengikat luka amputasi) dan mulai mengikat kaki. Banyak orang teramputasi. … Setidaknya 25 sampai 30 orang telah kehilangan satu kaki hilang, atau pergelangan kaki hilang, atau dua kaki hilang. ” Roupen Bastajian, seorang polisi negara bagian dari Smithfield, RI
Pada serangan itu dikabarkan ada dua bersaudara masing-masing kehilangan satu kaki dalam serangan tersebut, ternyata kabar bohong.
Mirip seperti beberapa tahun lalu seorang
pria dengan nama Phil Jayhan menghubungi saya (Scott Creighton) tentang
penelitian tragedi 9/11.
Aku agak dikenal dalam “Gerakan Kebenaran” (the Truth movement)
dan ia ingin melihat apakah dia bisa membuat saya untuk percaya pada
teorinya bahwa sebenarnya tidak ada korban pembajakan dan korban lain
yang diekspos dalam peristiwa serangan pada 9/11, itu semua hanya agar
membangkitkan tragedi Menara Kembar WTC benar-benar nyata.
“Aku tak percaya hingga bukti-buktinya
dipaparkan yang terdiri dari beberapa gambar dari berbagai korban yang
mirip dan menyerupai manusia yang masih hidup lainnya. Sayapun takjub,
tak perlu dikatakan, saya sangat percaya.” ujar Scott Creighton.
“Sekitar seminggu yang lalu saya googling “FDNY/9/11″ dan menemukan sebuah forum yang disebut LetsRoll. Dijalankan oleh Phil Jayhan.
Berpikir ini adalah
situs pro FDNY, maka saya mulai membaca posting oleh Phil dan beberapa
orang lain dan segera sayapun menjadi “jijik”. Saya adalah seorang
pensiunan NYC Firefighter terkejut, bahwa tidak hanya satu tapi banyak
orang percaya bahwa pemadam kebakaran tidak ada yang terbunuh pada 9/11
di World Trade Center sebenarnya menipu dan mengumpulkan anggota yang
tewas sebelumnya dan memanfaatkan kematian mereka untuk sementara ini
disembunyikan.” GLP 2011
Jadi peristiwa Boston Marathon ada
miripnya dengan peristiwa 9/11, adanya “penyebaran” banyak aktor untuk
diwawancara oleh media-media “sekutunya”. (baca: [BAHAS TUNTAS] Dibalik Layar: Fakta Nyata Tragedi WTC 9/11 Telah di Rakayasa! )
Namun info ini sudah berjalan dan sangat
menghina kepada kesalahan informasi yang telah mengakar, mungkin karena
begitu sangat menyinggung.
Ya,
ada hal-hal seperti “Aktor Krisis” (Crisis Actors) dan ya, sepertinya
satu atau dua peristiwa korban massal dalam operasi “Gladio Amerika”
(American Gladio Operation) saat itu dipentaskan secara teatrikal …
“the Wag Dog” production, jika Anda mau.
Tapi itu tidak berarti bahwa mereka semua
atau bahwa dari setiap peristiwa yang terjadi harus disaring dan
melalui doktrin akan tidak dapat lolos informasinya ke publik.
Anda akan melihat beberapa foto grafis
dalam artikel ini dan bukti yang jelas telah menunjukkan bahwa kecuali
perencana dari peristiwa sinetron “the Wag Dog” telah menjadi jauh lebih
baik daripada “tunggangan” mereka.
Bukti adanya “Crisis Actors” lainnya adalah foto wanita dibawah ini, ia adalah seorang guru bernama Dawn
dan telah tewas dalam tragedy penembakan 12/04 disebuah sekolah di AS.
Tapi fotonya muncul lagi sebagai korban Bom Boston Marathon 15 April
lalu, dan kini bernama Donna! Berikut fotonya yang sempat diabadikan saat tayang di televisi:
Tampaknya ini semua adalah peristiwa nyata dengan bahan peledak nyata (meskipun akan terlihat bahwa low explosive
yang digunakan sebagai titik sandiwara telah dimulai) walaupun diantara
para aktor dan aktris itu, tetap ada korban-korban yang sebenarnya,
yaitu orang-orang yang tak bersalah dan yang tak mengetahui apa-apa...
Halaman di Facebook Tentang Tragedi Pemboman di Boston, Dibuat Sebelum Terjadi Peristiwa Pengeboman
Sebuah halaman di Facebook yang menuai
kontroversi tentang tragedi pengeboman yang terjadi pada acara Boston
Marathon telah dibuat sebelum peristiwa peledakan itu terjadi.
Halaman itu bernama “Pikiran pergi ke semua yang terlibat dalam Peledakan di Boston” (Thoughts go out to all involved in The Boston Explosions)
Seperti kita ketahui bahwa ledakan bom di Boston terjadi pada tanggal 15 April 2013 lalu.
Namun ternyata pages atau halamannya di Facebook telah dibuat sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Halaman tentang peristiwa pengeboman di
Boston Marathon itu dibuat di Facebook pada tanggal 13 April 2013 atau 2
hari sebelum pengeboman itu terjadi.
Banyak yang mem-posting di halaman tersebut menanyakan bagaimana hal itu bisa terjadi dan kini menjadi perbincangan dan menuai kontroversi.
Korban Kaki Buntung Baru Diekspos Media Setelah 2 Hari Dan Membuat Halaman Fans Di Facebook
Beberapa web mulai mengangkat korban
berkaki buntung. Ia mengaku bernama Jeff Bauman Junior. Kemana saja
SEMUA media selama ini? Secara logika, Jeff adalah korban yang paling
mengalami luka parah dan paling banyak menyewa perhatian publik, tapi
tak ada pemberitaannya sama sekali, lenyap.
Seharusnya hal ini justru membuat para
jurnalis memburu berita yang memiliki rating tinggi dalam bisnis
pertelevisian ini kerena lebih sedikit bersaing dibandingkan dengan
berita bom yang semua tivi juga memberitakannya, tapi justru tak ada
berita tentang dia. Yang ada justru pemberitaan tewasnya korban pertama
berumur 8 tahun dan korban ketiga seorang wanita warga negara Cina,
itupun tak terlihat jenazahnya. Aneh, sangat aneh.
Dari pihak dokter rumah sakit juga tak
ada jumpa pers tentang korban yang sempat “mencuri perhatian banyak
orang” dengan kaki buntungnya yang tanpa darah menetes dan hanya
menggunakan kursi roda serta tak pingsan ini!
Berita yang sangat membosankan justru
tentang tayangan pengeboman yang berulang-ulang yang tak lebih dari 10
sudut kamera (angle). Ditayangkan selama beberapa hari dan tayangan itu
diulang ratusan kali, brainwashed sekali dan sangat membosankan.
Padahal seharusnya banyak saksi yang juga membawa kamera atau minimal memiliki kamera ditiap gadget atau handphone
yang dimilik para penonton disepanjang jalan. Mungkinkah setiap
tayangan “disaring” oleh elit? Mungkinkah hanya beberapa angle saja yang
boleh ditayangkan?
Aneh pula, bahwa pada halaman facebook
Jeff yang dibuat pada 17 April 2013, Jeff memakai baju yang sama persis
disaat di tempat kejadian pengeboman ketika ia kakinya buntung! Apakah
Jeff berfoto dulu sebelum kejadian tragedi Bom Boston?
Jika dilihat dari status update
Jeff pada halaman atau pages miliknya, seakan-akan semuanya biasa-biasa
saja. Dia menyapa fans-nya dengan gembira seakan-akan semuanya baik-baik
saja. Jika kejadian itu terjadi pada anda, berkaki buntung, apakah anda
masih peduli dengan update status anda melalui Facebook?
Tapi akhirnya sang pembuat pages mengaku sebagai kakaknya Jeff yang bernama Jeff Sr. alias Jeff Senior, yang ternyata bukan! (lihat halaman Jeff Bauman Jr. di Facebook)
Jadi, pembuat halaman Jeff di Facebook entah siapa, dan parahnya ia mengaku membuka akun untuk sumbangan ke Jeff.
Ini terbukti dari seorang yang bernama
MaryKate Joyce, katanya mengenal Jeff dan keluarganya, bahkan MaryKate
Joyce mengaku teman dan keluarga Jeff juga tak tau sumbangan itu uangnya
lari kemana dan untuk apa.
Teman dan keluarga Jeff telah meminta
sang pembuat pages untuk sumbangan kepada Jeff, agar segera untuk
menutup halaman itu, dan mereka mengaku telah menghubungi pihak
Facebook.
Aneh, sepertinya semua sudah direkayasa,
mulai dari si kaki buntung yang baru diberitakan setelah 2 hari
kejadian, janggalnya para penonton dipinggir jalan, anehnya kepolisian
dan pihak keamananan dengan anjing pelacak bom milik mereka yang tak
berguna, juga semua media yang seakan disaring pemberitaannya dan masih
banyak kejanggalan lainnya.
Atau jangan-jangan malah apa yang kita
lihat sebenernya TIDAK NYATA??? Mungkinkah ratusan orang tersebut adalah
figuran? mungkinkah semua rekayasa elektronik? mungkinkah teknologi
efek kamera “ala Hollywood” juga bermain?
Apakah ini semua mirip pembuatan sebuah
film di Studi Aam atau “Outdoor Studio”?Atau mungkinkah semua korban bom
hingga darah-darah yang berceceran di jalan dan trotoar itu adalah
bohong? Tak mungkin?
Satu saja dari pertanyaan diatas tersebut dapat dibuktikan atau terjawab, berarti ini adalah “konspirasi gila”!
Operation False Flag
Pakar konspirasi lainnya dan juga teman
baik dari Jesse Ventura, yaitu Alex Jones lebih percaya, bahwa
pemerintah AS justru berada dibelakang semua aksi peledakan di Boston
itu.
Dan juga, Jones sangat yakin pemerintah AS justru bermaksud untuk “mencuci otak” (brainwashed)
masyarakat dunia dengan semua media yang ada agar masyarakat justru
akan membenarkan agenda politik Amerika yang sudah direncanakan
sebelumnya.
Jones
melaporkan tragedi ledakan di Boston tersebut ke dalam acara unggulan
dari program miliknya, yaitu: operasi “Bendera Palsu” (False Flag),
bahwa Jones tak percaya pemerintah ataupun beberapa entitas kuat
lainnya yang berhubungan dengan pemerintahan Amerika Serikat.
Jones mengulangi pernyataannya tak saja
diacara radio dan televisi, namun juga di akun twitternya dengan
mengklaim bahwa FBI berada di belakang “plot teror hampir disetiap
negeri” dan juga dihampir semua tragedi di dunia melalui operation false flag.
Agenda dari Operation False Flag
atau bahasa Indonesianya kira-kira Operasi Bendera Palsu, merupakan
sebuah operasi rahasia yang dibuat sedemikian rupa untuk menipu publik
sehingga publik mengira operasi tersebut dilakukan oleh kelompok lain.
Tujuan dari operasi ini adalah
justifikasi oleh pelaku operasi rahasia tersebut untuk menyerang negara
lain yang telah direncanakan, yang selama ini menjadi musuh atau
oposisinya.
Namun, masing-masing negara yang
menjalankan operasi ini tentunya memiliki kepentingan-kepentingan yang
lain meskipun tujuan umum dari operasi ini adalah SAMA.
Pemerintah AS dan para sekutunya akan melancarkan operasi ini (False Flag)
jika ingin menjalankan suatu agenda tertentu. Mereka akan mengorbankan
rakyatnya atau rakyat sebuah negara oleh asksi mereka sendiri. Lalu
menganggap peristiwa atau tragedi tersebut adalah ulah teroris, yang
menurut banyak orang teroris adalah aksi teror terhadap suatu pihak.
Satu contoh saja dari banyaknya kasus
peperangan adalah: Irak, yang disinyalir memiliki SENJATA PEMUSNAH
MASSAL, namun hingga anda sedang membaca kalimat ini, senjata pemusnah
masal tersebut masih tak bisa dibuktikan keberadaanya.
Aslinya mereka hanya menginginkan minyak
dan hasil bumi lainnya, dengan mengkambing-hitamkan salah satu anggota
CIA bernama Tim, atau kede namanya “Tim Osman” alias Osama bin Laden.
(baca: Code Name: Tim Osman, Wow! Osama bin Laden Adalah Agen CIA! )
Dengan begitu, AS bisa melancarkan serangan ke Irak dengan “sandiwara” penghancuran menara kembar WTC agar bisa masuk ke Irak. (lihat trailer film Operation Terror, film ini banyak dilarang dan tak diputar di bioskop-bioskop dunia!)
Tapi jika ditarik sejarah sejak ribuan
tahun yang lampau, Baghdad adalah kota sentral dari kelompok yang
sekarang berideologi Illuminati. Dari kota itulah faham-faham kaballah
dan paganisme mulai lahir.
Namun menurut AS dan sekutunya, teroris
adalah seseorang, kelompok atau sebuah negara yang tidak mau diatur oleh
mereka (AS dan sekutunya) atau tak sejalan dengan agenda AS dan
sekutunya dalam mencapai New Worl Order…, maka diistilahkan dengan teroris. Kini arti teroris sudah mulai menyempit. (IndoCropCircles.wordpress.com)
Explosions at Boston Marathon (Monday 15 April 2013), 2 Dead, dozen injures (gallery on Facebook)
Shadow Gov’t Strikes Again at Boston Marathon (1 hour) http://youtu.be/WREIR8Yl5eM
sumber: http://indocropcircles.wordpress.com/2013/04/16/bom-di-boston-marathon-april-2013/
No comments:
Write comments