6. Polytron
Mungkin saja di rumah anda memiliki tv, radio tape atau alat elektronik
lain ber-merk Polytron. Tapi saya yakin kebanyakan anda tidak mengetahui
kalau ternyata produk ini asli Indonesia. Perusahaan yang mempunyai
pabrik di Kudus dan Semarang ini bisa dibilang sudah jaminan kualitas.
Karena sejak tahun 1970-an perusahaan ini telah membuat televisi dan
dengan kualitas yang tidak kalah dengan buatan Korea dan Jepang.
7. Byon
Perkembangan teknologi ternyata tidak membuat bangsa kita melulu
hanya menjadi penonton saja. Byon ikut hadir meramaikan tren komputer
jinjing atau yang biasa kita sebut notebook. Dengan harga jual yang
lebih murah, Byon bukanlah produk asal-asalan. Melainkan punya konsep
yang cukup unik, yaitu notebook yang dapat di-upgrade seperti komputer
desktop. Kehadiran Byon mebuktikan bangsa kita juga mampu membuat produk
berteknologi tinggi. Jadi jangan heran jika produk ini terkenal murah,
mengapa? karena ini produk indonesia. Jadi untuk yang berada di
indonesia tidak kena pajak, jadi lebih murah kan.
8. CFC
CFC (California Fried Chicken) sudah terkenal dengan cita rasa ayam
gorengnya yang nikmat dan gurih. Tahukah Anda bahwa perusahaan ini
merupakan perusahaan Indonesia. Memang nama yang dimiliki perusahaan ini
sangat mencerminkan Negara Amerika. Namun ternyata produknya murni asal
Indonesia. Kebanggaan yang dimiliki CFC terletak pada ciri khas rasanya
yang sebanding dengan ayam goreng asal Amerika. Awalnya, perusahaan ini
bernama California Pioneer Chicken. Namun sejak tahun 1988, namanya
diganti menjadi California Fried Chicken hingga sekarang. Restoran yang
dikelola PT Pioneerindo Gourmet Tbk itu tidak ada keterkaitan bisnis
sama sekali dengan pihak atau perusahaan asing manapun. Namun karena
memilih nama CFC dimana California adalah salah satu negara bagian di
Amerika Serikat, maka daging ayam siap saji yang ditawarkan CFC langsung
dipersepsikan sama dengan produk siap saji lainnya dari Negeri Paman
Sam yang sudah lebih dahulu populer. Anggapan awal kebanyakan orang pun
sama menyebutkan bahwa CFC adalah perusahaan waralaba dari luar negeri.
Untunglah CFC nama yang bagus itu dibarengi dengan kualitas produk
makanan siap saji yang bagus pula hingga setara dengan standar produk
restoran internasional. Nama yang akrab di telinga itu terbukti efektif
untuk dimajukan ke pasar sehingga dalam perjalanan selanjutnya terdapat
banyak cerita keberhasilan yang dibukukan CFC. Hingga berumur 29 tahun
di tahun 2012 ini telah memiliki lebih dari 120 gerai yang tersebar di
banyak kota Indonesia. CFC membutuhkan tak kurang 30 hingga 40 ton ayam
pedaging setiap minggunya. Namun jika memasuki hari raya Lebaran, Natal,
dan Tahun Baru kebutuhan itu meningkat menjadi 40 hingga 50 ton
perminggu.
9. Essenza
Ketika televisi marak dengan iklan norak namun ketika muncul iklan
minimalis elegan dan semi monokromatik. Dengan slogan no tile like it.
Kesan eksklusif yang membungkus Essenza, membuat orang membatin, Produk
mana sih? Italia ya? Nyatanya, Essenza adalah produk asli Indonesia yang
sukses diekspor ke Italia, juga 25 negara. Berbasis di Tangerang, sejak
produksi komersialnya tahun 2003, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk
telah mengekspor ke Singapura dan Amerika Serikat, dan berhasil. Faktor
penyeimbang yang membawa keuntungan, di saat pasar domestik lesu. Kini,
Essenza bahkan termasuk salah satu produsen ubin keramik dunia.
Diproduksi pertama kali tahun 1993, oleh PT.Intikeramik Alamsari
Industri, Essenza telah berhasil menembus pasar Singapura, AS, juga
negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Bahkan telah
diterima di Italia yang notabene merupakan salah satu negara penghasil
keramik terbaik dan terbesar di dunia.
10. Excelso
Salah satu yang bisa kita lihat selain produk kopi kemasan mereka adalah
Excelso Cafe. Mungkin sebagian besar orang ketika berada di cafe ini,
takkan terpikir bahwa Excelso adalah brand cafe lokal. Kebanyakan orang
akan berpikir bahwa Excelso adalah sebuah cafe luar negeri (bisa jadi
Amerika) yang membuka cabangnya di Indonesia. Tapi siapa sangka
sebenarnya Excelso ini adalah salah satu anak perusahaan dari Kapal Api
Group, yang cukup dikenal dengan brand-nya Kopi Kapal Api. Beroperasi
sejak 1991 di Plaza Indonesia, cafe Excelso telah menjelma menjadi salah
satu ikon gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia.
11. Buccheri
Produk-produk dari Buccheri adalah Sepatu dan Tas Kulit. Diproduksi
mulai tahun 1980 melalui PT. Vigano Cipta Perdana. Banyak orang tak
menyangka, bahwa merek besutan Ediansyah ini merupakan produk asli
buatan Indonesia. Mayoritas penikmat sepatu dan tas kulit menyangka
bahwa Buccheri adalah buatan Italia.
12. Terry Palmer
Banyak yang mengira Terry Palmer merupakan brand dari luar, padahal
handuk Terry Palmer tersebut diproduksi di Tangerang. Terry Palmer
merupakan brand handuk yang dimiliki oleh PT. Indah Jaya. Handuk yang
diklaim sebagai handuk paling higienis ini telah diekspor sampai ke
Jepang, Australia, Amerika hingga negara-negara Eropa.
13. Casablanca
Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia? Banyak
orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini,
berasal dari perancis. Parfum casablanca, yang dalam iklan-iklannya
banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata diproduksi di Muara
Kapuk, Jakarta.
14. The Executive
Sebelumnya bernama “Executive 99″ yang lahir tahun 1974. Lalu pada tahun
1985 berganti pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi The
Executive. Saat ini, brand The Executive bisa dijumpai di Malaysia,
Singapura, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
15. Edward Forrer
Edward Forrer adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia.
Perusahaan ini dinamakan sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, atau
lebih sering disapa Edo. Dimulai dengan memproduksi sepatu pada tahun
1989 di Bandung, kini Edward Forrer memiliki lebih dari 50 gerai di
Indonesia, Australia, Malaysia, dan Hawaii. Edward Forrer memiliki
kantor pusat di jalan Veteran No. 44 Bandung, Jawa Barat.
16. Sophie Martin Paris
Sophie Martin didirikan oleh pasangan suami-istri berkebangsaan
Perancis, Bruno Hasson dan Sophie Martin. Pada tahun 1997 mereka datang
ke Indonesia karena Bruno mendapat tugas di sebuah perusahaan perancis
yang ada di Indonesia. Mulanya, mereka tak berniat lama-lama tinggal di
Indonesia, namun Bruno dan Sophie bukan pasangan ekspatriat biasa.
Sophie piawai merancang tas, sementara Bruno, dengan skill marketingnya
yang tinggi, jeli mencium peluang bisnis untuk memasarkan keterampilan
istrinya.
Dengan mempekerjakan seorang tukang jahit di loteng rumah, mereka
merintis cikal bakal Sophie Martin. Karena pernah menjadi handbag
designer untuk Christian Dior selama 2 tahun, maka produk yang pertama
di buat adalah tas. Ternyata tas-tas yang dipromosikan dari mulut ke
mulut tersebut, mendapat respon positif. Pintu untuk melebarkan sayap
pun terbentang lebar. Trik Sophie Martin dengan menambahkan kata “paris”
di belakang brand Sophie Martin tersebut ternyata cukup berhasil, dan
mengecoh banyak konsumen.
17. Magno
Magno adalah produk radio kayu asli Indonesia yag sudah menebar
frekuensi sampai Jepang, Amerika Serikat, Finlandia, Inggris dan
Prancis. Konsep yang disodorkan mango sangat Unik. Lantaran produk
di-finishing dengan minyak kayu, bukan pernis, pemiliknya harus rajin
merawat radionya secara berkala agar tetap prima. Rupanya Singgih Susilo
Kartono, sang pencipta Magno, ingin mengeliminir budaya pakai buang.
Maksudnya agar tercipta koneksi antara produk dengan pemilik. Karena
harganya yang cukup mahal (200-300 doloar AS) Singgih menggunakan
designer link untuk menjual produknya.
18. GT Radial
Ban produksi PT Gajah Tunggal mulai menapaki aspal jalan di
negara-negara Timur Tengah dan Asia sejak tahun 1983, lewat ban
berteknologi bias (cross-ply) untuk kendaraan niaga seperti truk, bus
dan mobil angkutan. Baru pada tahun 1992, PT Gajah Tunggal mengekspor
ban jenis radial (steel belted) dengan label GT Radial, untuk kendaraan
sedan dan truk ringan sampai ke Amerika Serikat. Saat ini GT telah
mengekspor ke lebih dari 80 negara di Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia
(kecuali China), Afrika, Australia dan Selandia Baru, dengan nilai
ekspor pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 2,6 trilun, dan tahun 2008
diperkirakan mencapai sekitar Rp 3 triliun. Awal keberhasilan tersebut
diperoleh berkat rajin mengikuti pameran dagang yang diselenggarakan di
mancanegara.
19. Hoka Hoka Bento
Pada tanggal 18 April 1985, Hoka Hoka Bento pertama kali didirikan
dibawah naungan PT. Eka Bogainti. Dengan restoran pertama berlokasi di
Kebun Kacang, Jakarta. Hoka Hoka Bento menyajikan makanan jepang yang
sehat, variatif, higienis, cepat saji dengan harga terjangkau serta
suasana yang nyaman. Hal ini menjadikan Hoka Hoka Bento sebagai restoran
dengan konsep “Japanese Fast Food” terbesar di Indonesia. Kini gerainya
sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia.
20. Nexian
Mungkin anda semapt berfikir bahwa nexian adalah produk mobile phone
merk cina. Tapi, sebenarnya nexian ini adalah asli produk Indonesia.
Nexian adalah market leader di bidang penyedia perangkat
telekomunikasi tetap (fixed) dan bergerak (mobile) di Indonesia sejak
2006.
Nexian merupakan pelopor ponsel lokal di Indonesia sehingga
dinobatkan oleh para wartawan telekomunikasi dan memperoleh beberapa
penghargaan seperti:
* ICA 2010 sebagai The Best Value Services for Nexian Messenger
* Seluler Award 2010 sebagai The Best Local Brand dan The Best Favourite Music Concept
* Golden Ring Award 2010 sebagai The Best Qwerty Local Brand 2010
(NX-G801), The Best Entry Level Phone 2010 (NX-G330 Dangdut POD) dan The
Best Local Brand 2010.
* Golden Ring Award 2009 sebagai The Most Favorite Local Brand.
* Dari majalah Forsel (Kompas Group) pada Desember 2008 product Nexian FP333 dinobatkan menjadi ponsel CDMA Favorit.
Mei 2010, Nexian memperoleh penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia
sebagai telepon seluler pertama yang menjadi sarana peluncuran album
musik (Grup Musik SLANK – Album Jurus Tandur no. 18). Hal tsb melengkapi
eksistensi Nexian sebagai brand local pertama dan satu-satunya yang
sempat memiliki instalasi pabrik perakitan di Indonesia membuat
perusahaan ini mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai merek local yang berhasil memproduksi sekaligus menjual 100 ribu
ponsel hanya dalam waktu 6 bulan.
Kehandalan kualitas produk-produknya, membuat Nexian dipercaya oleh
berbagai operator telekomunikasi sebagai mitra penjualan produk
bundling, yaitu dengan: ESIA, Telkom, Fren, Indosat, XL, StarOne, dan
Telkomsel.
Sampai Maret 2010, ponsel Nexian telah digunakan oleh lebih dari
5.500.000 masyarakat Indonesia. Saat ini, Nexian didistribusikan ke
seluruh wilayah Indonesia melalui jaringan Selular Shop, Metroshop serta
modern channel seperti Carefour, Giant, Hypermart dan lainnya.
21. Hypermart
Hypermarket adalah brand local asli Indonesia. Hypermarket adalah
sebuah produk hiper-market (pasar swalayan besar) dari PT Matahari Putra
Prima (MPP) yang dulunya bernama PT Matahari Departemen Store, sejak
1997 dibeli sahamnya oleh PT Multipolar, perusahaan di bawah kelompok
Lippo. Dengan adanya hypermarket ini, membuka persaingan hiper-market
produk lokal untuk sejajar dengan hiper-market terdahulunya yang
merupakan brand dari luar negeri yaitu Carrefour dan Giant.
No comments:
Write comments