Saturday, March 17, 2018

Kostrad dari Masa ke Masa

Begini Perkembangan Kostrad Dari Masa ke Masa
Pada 1960-an, pimpinan TNI Angkatan Darat mengganggap perlu membuat satuan militer berkemampuan khusus.



GARDANASIONAL, JAKARTA - Usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, satu per satu gangguan dan ancaman baik dari dalam maupun luar negeri berdatangan. Akan tetapi gangguan tersebut dapat diatasi oleh Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) bersama dengan rakyat.

Meski telah dibentuk Komando teritorial seperti Kodam, Korem, Brigade, dan Batalyon, tetapi hal ini dirasa masih bersifat terbatas karena mengandung unsur pasukan teritorial. Sehingga pada 1960-an, pimpinan TNI Angkatan Darat mengganggap perlu membuat satuan militer berkemampuan khusus dengan mobilitas tinggi, serta mempunyai keahlian lintas udara yang siap tempur serta menjalankan tugas di seluruh tanah air.

Begini Perkembangan Kostrad Dari Masa ke Masa

Maka pada 27 Desember 1960, terbit Surat Keputusan Nomor KPTS-1067/XII/1960 ditandatangani oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal AH Nasution. Isinya adalah realisasi dari ide membentuk Satuan Cadangan Umum Angkatan Darat (CADUAD).

Pembentukan CADUAD dilatarbelakangi adanya permasalahan perebutan Irian Barat yang telah diklaim oleh pihak Belanda saat itu.

Untuk menjalankan surat keputusan Jenderal AH Nasution, dibentuklah kelompok kerja dipimpin oleh Deputi 1 KSAD, Brigadir Jenderal TNI Soeharto, dengan anggota Kolonel Inf Ahmad Wiranata Kusuma, Letkol Inf Slamet Sudibyo, Letkol Inf Muwardi, Letkol Inf Amir Mahmud, Letkol Inf Soegoro, Mayor Inf Joko Basuki, dan Kapten Inf Suryo Jatmiko.

Pada 6 Maret 1961 diresmikanlah CADUAD, yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dengan Brigjen TNI Soeharto sebagai Panglima Korps Tentara Ke-1 (Korra) CADUAD. Posisi Kepala Staf dipercayakan kepada Brigjen TNI Ahmad Winata Kusuma.
Banyak prajurit yang ditarik dari Komando Daerah Militer (Kodam) dan Pusat Pendidikan (Pusdik), sebagai upaya melengkapi personel CADUAD. Mereka akhirnya memiliki kekuatan satu divisi infanteri dengan memiliki pasukan utama sejumlah satu Brigade PARA, Satuan Bantuan Tempur (Banpur) dan Satuan Bantuan Administrasi (Banmin).


Kiprah Kostrad

Pada 19 Desember 1961, saat melantik para taruna Akademi Militer di Yogyakarta, Presiden Soekarno mencetuskan Tri Komando Rakyat (Trikora). Isinya adalah menggagalkan Pembentukan Negara Papua di Irian Barat, kibarkan bendera merah putih di Irian Barat, dan bersiap-siap untuk mengadakan mobilisasi umum.

Menindaklanjuti hal itu, pada 1962 dibentuklah Komando Mandala di bermarkas di Makassar, dengan Soeharto sebagai Panglima dan tugas tambahan sebagai Deputi I KSAD wilayah timur.

Operasi pun dimulai dengan melibatkan prajurit TNI, sukarelawan, dan rakyat. Sesuai perintah Presiden Sukarno, misi operasi bersandikan Jayawijaya, bermaksud membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda. Caranya dengan melaksanakan perang terbuka jika perundingan perdamaian dengan Belanda gagal.
Sebelum berperang, dilakukan penyusupan ke daerah musuh di wilayah Fak-Fak, Wagiu, Misoi, Sorong, Serui, dan Kaimani. Pada pertengahan Agustus 1962 digelar serangan umum melawan Belanda dengan sasaran Biak dan Jayapura.

Begini Perkembangan Kostrad Dari Masa ke Masa

Pada serangan itu, KORRA I/CADUAD memberangkatkan satu divisi pasukan. Irian Barat berhasil direbut ditandai dengan berkibarnya bendera Sang Saka Merah Putih pada 1 Maret 1963.

CADUAD Berganti Nama

Berdasarkan pengalaman dari Komando Mandala, akhirnya Soeharto membuat staf yang intinya perlu dibentuk pasukan cadangan strategis.
Gagasan itu disepakati oleh KSAD, Jenderal AH Nasution. Berdasarkan surat keputusan KSAD bernomor KPTS 178/II/1963, pada 19 Februari 1963, dinyatakan KORRA I CADUAD berubah nama menjadi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Begini Perkembangan Kostrad Dari Masa ke  Masa

Tugas pokok mereka yakni melaksanakan operasi militer, baik mandiri maupun menjadi bagian dalam suatu operasi gabungan demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


SUMBER

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...