Mencontek, Sesuatu yang tak asing di telinga kita tentang kata tersebut. Biasanya kita mendengar kata tersebut waktu masih mengenyam bangku pendidikan. Mungkin hampir setiap orang pernah mencontek dalam hidupnya, Tapi adakah orang yang tak pernah mencontek dalam hidupnya? bila ada yang belum pernah mencontek, berarti orang tersebut hebat karena senantiasa menjunjung kejujuran dalam hal apapun. Bagi sebagian orang terutama bagi pelajar terkadang mencontek menjadi solusi dalam menyelesaikan soal saat tak bisa menjawab soal-soal yang ada dalam ujian. Berbagai macam murid di sekolah, ada yang suka mencontek, dan ada pula yang percaya dengan kemampuan sendiri. Hal yang miris namun lucu terkadang ada siswa yang ingin mencontek ulangan temannya namun tak diberi oleh temannya, sayangnya bukannya duduk kembali namun malah memaksa untuk melihat hasil contekan temannya dengan berbagai cara.
Seringkali guru ataupun organisasi-organisasi di sekolah ataupun kampus mengajak untuk berlaku jujur dalam mengerjakan ulangan, namun imbauan hanya sekadar imbauan, bagi yang sudah terbiasa mencontek ketika tak bisa mengisi suatu soal ulangan ujung-ujungnya minta jawaban ke orang lain. Sangatlah miris memang saat ujian yang diadakan di lembaga pendidikan yang bertujuan mengetes kesuksesan hasil belajar setiap orang selama pembelajaran berlangsung malah menjadi ajang untuk berkompetisi meraih nilai yang bagus tanpa memperdulikan cara yang dibuat itu benar atau salah.
Mencontek mungkin secara sekilas terlihat seperti sepele, namun jika kita pahami lebih dalam dampaknya bisa berbahaya. Ketika seseorang mencontek dalam ulangan itu tandanya dia tidak percaya akan kemampuan diri sendiri dan terlalu bergantung pada kemampuan orang lain. Saat orang sudah terbiasa dengan mencontek, orang akan menjadi malas untuk berpikir dan mencari jalan instan dalam menemukan jalan keluar, dan mungkin tidak ada dalam pikirannya untuk berjuang lebih keras lagi kecuali dia mengubah sikapnya dan bertekad untuk tidak mencontek lagi.
Yang lebih berbahaya adalah saat mental mencontek itu terbawa dalam keseharian di dunia nyata dan saat berbaur dalam lingkungan masyarakat luas. Saat kebiasaan mencontek terbawa saat menjalani kehidupan di masyarakat, maka dia akan melakukan jenis-jenis contekan lainnya, bukan jenis contekan dalam ulangan lagi.
Sering kita dengar ada orang yang menjiplak karya orang lain, mulai dari plagiarisme tulisan, musik, hasil penemuan dan jenis plagiat-plagiat lainnya. Dan tak jarang di perusahaan pun terjadi demikian, terkadang ada iklan yang dibuat mencontek dengan iklan lain yang telah sukses, seakan kreativitas dan ide orsinil tak bisa dia ciptakan sendiri. Di dunia hiburan seperti pertelevisian pun tak jarang ada acara tv yang meniru dan bahkan ada yang "mencontek" acara-acara tv lain yang sukses.
Masihkah menganggap kegiatan mencontek itu sepele? yuk ubahlah paradigma bersama, sekecil apapun keburukan jangan pernah kita remehkan. Saatnya kita bangun generasi bangsa ini yang bisa melahirkan kreativitas dan inovasi dan bisa disegani oleh dunia, bukan sekedar meniru kesuksesan negara lain, tapi menjadi contoh bagi negara lain.
Sumber : ide sendiri
Sumber gambar via google images
Credit : peringatandinidotcom.files.wordpress.com
Seringkali guru ataupun organisasi-organisasi di sekolah ataupun kampus mengajak untuk berlaku jujur dalam mengerjakan ulangan, namun imbauan hanya sekadar imbauan, bagi yang sudah terbiasa mencontek ketika tak bisa mengisi suatu soal ulangan ujung-ujungnya minta jawaban ke orang lain. Sangatlah miris memang saat ujian yang diadakan di lembaga pendidikan yang bertujuan mengetes kesuksesan hasil belajar setiap orang selama pembelajaran berlangsung malah menjadi ajang untuk berkompetisi meraih nilai yang bagus tanpa memperdulikan cara yang dibuat itu benar atau salah.
Mencontek mungkin secara sekilas terlihat seperti sepele, namun jika kita pahami lebih dalam dampaknya bisa berbahaya. Ketika seseorang mencontek dalam ulangan itu tandanya dia tidak percaya akan kemampuan diri sendiri dan terlalu bergantung pada kemampuan orang lain. Saat orang sudah terbiasa dengan mencontek, orang akan menjadi malas untuk berpikir dan mencari jalan instan dalam menemukan jalan keluar, dan mungkin tidak ada dalam pikirannya untuk berjuang lebih keras lagi kecuali dia mengubah sikapnya dan bertekad untuk tidak mencontek lagi.
Credit : tessy.id
Yang lebih berbahaya adalah saat mental mencontek itu terbawa dalam keseharian di dunia nyata dan saat berbaur dalam lingkungan masyarakat luas. Saat kebiasaan mencontek terbawa saat menjalani kehidupan di masyarakat, maka dia akan melakukan jenis-jenis contekan lainnya, bukan jenis contekan dalam ulangan lagi.
Sering kita dengar ada orang yang menjiplak karya orang lain, mulai dari plagiarisme tulisan, musik, hasil penemuan dan jenis plagiat-plagiat lainnya. Dan tak jarang di perusahaan pun terjadi demikian, terkadang ada iklan yang dibuat mencontek dengan iklan lain yang telah sukses, seakan kreativitas dan ide orsinil tak bisa dia ciptakan sendiri. Di dunia hiburan seperti pertelevisian pun tak jarang ada acara tv yang meniru dan bahkan ada yang "mencontek" acara-acara tv lain yang sukses.
Masihkah menganggap kegiatan mencontek itu sepele? yuk ubahlah paradigma bersama, sekecil apapun keburukan jangan pernah kita remehkan. Saatnya kita bangun generasi bangsa ini yang bisa melahirkan kreativitas dan inovasi dan bisa disegani oleh dunia, bukan sekedar meniru kesuksesan negara lain, tapi menjadi contoh bagi negara lain.
Sumber : ide sendiri
Sumber gambar via google images
No comments:
Write comments