Dalam beberapa minggu lagi, para peneliti memperkirakan Stasiun Luar Angkasa Pertama milik Chinayang diberi nama Tiangong-1 akan segera jatuh ke bumi. Namun mereka tidak dapat memperkirakan secara pasti di daerah mana stasiun luar angkasa ini akan menghantam bumi. Mungkinkah Indonesia akan terkena dampaknya ya?
Tiangong-1, Stasiun Luar Angkasa Pertama China
Tiangong-1 merupakan stasiun luar angkasa pertama milik China yang diluncrukan pada tahun 2011. Peluncuran yang bersejarah ini sekaligus sebagai simbol bahwa China telah menjadi bagian negara-negara superpower di angkasa. Stasiun ini digunakan baik secara otomatis tanpa awak manusia dan dengan awak manusia. Pada tahun 2012, Tiangong-1 dikunjungi oleh astronot wanita pertama dari China, Liu Yang.
Tiangong-1 mempunyai bobot 8,5 ton dengan panjang 12 meter. Tiangong-1 merupakan prototipe stasiun luar angkasa China. Stasiun ini terakhir digunakan oleh astronot pada tahun 2013. Dan rencananya akan segera dipensiunkan dan digantikan oleh Tiangong-2pada tahun 2016. Namun karena kekhawatiran Tiangong-2 ini tidak dapat berhasil mengorbit, maka Tiangong-1 tetap dipertahankan sebagai back up.
Sayangnya pada bulan Maret 2016Tiangong-1 tiba-tiba berhenti berfungsi,
China pun kehilangan kontrol terhadap stasiun luar angkasanya tersebut. Menurut Roger Handberg, Profesor di University of Central Florida, kemungkinan terjadinya hal tersebut akibat Tiangong-1 kehabisan bahan bakar.
Quote:
Jatuhnya Tiangong-1
Sejak kehilangan kontrol, Tiangong-1 terus mengalami penurunan dari orbitnya. Menurut para peneliti, Tiangong-1 akan jatuh beberapa minggu ke depan antara 24 Maret hingga 19 April,dan kemungkinan beberapa debris (bagian yang telah hancur) akan jatuh ke bumi. Seperti diketahui bahwa, benda asing yang masuk ke bumi biasanya akan hancur akibat gesekan dengan atmosfer.
Jika debris ini bisa bertahan dan menghantam bumi maka kemungkinan akan jatuh menyebar hingga beberapa ratus kilometer persegi. Para peneliti juga memperingatkan bahwa stasiun luar angkasa yang jatuh ini dapat membawa bahan bakar yang sangat beracun dan korosif yang disebut hydrazine.
Berdasarkan analisa, Tiangong-1 akan jatuh pada daerah diantara garis lintang 43° di utara dan 43° di selatan. Dan kemungkinan daerah jatuhnya Tiangong-1 antara lain di China bagian Utara, Timur Tengah, Italia, Spanyol bagian Utara, Amerika bagian Utara, New Zealand, Tasmania, Amerika Selatan dan Afrika bagian Selatan.
Para peneliti mengatakan bahwa kemungkinan debris menabrak makhluk hidup sangatlah kecil. dalam sejarah kedirgantaraan hingga saat ini, hanya ada satu orang (perempuan) yang pernah dilaporkan terkena hantaman debris dari luar angkasa, dan beruntungnya dia tidak terluka. Namun demikian para peneliti tetap menganjurkan agar tetap waspada terhadap jatuhnya Tiangong-1 ini.
Dari prediksinya sih, Tiangong-1 gak akan jatuh ke Indonesia ya, semoga aja deh gak belok ke Indonesia. Karena kalo diliat dari daerah antara garis lintang 43° di utara dan 43° di selatan, Indonesia masuk di dalamnya. Dan semoga tidak ada hal-hal buruk yang terjadi ketika Tiangong-1 jatuh ke bumi.
No comments:
Write comments