Ujian Nasional, sebuah kegiatan tahunan yang selalu memacu adrenalin para pejuangnya (bisa jadi agan termasuk satu di antaranya). Tidak terkecuali untuk tahun ini.
Pekan ini, UN tingkat SMP sedang berlangsung. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipastikan menerapkan metode High Order Thinking Level (kemampuan berpikir atau daya nalar tingkat tinggi). Sedangkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA telah berlangsung serentak pada 9-12 April lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak siswa yang mengeluhkan tentang sulitnya soal UN. Beberapa soal yang dikeluarkan rupanya tidak sesuai dengan kisi-kisi yang sudah dipelajari selama ini.
Bukan hanya permasalahan dari segi soal, banyak pula hal teknis yang menyebabkan UN menuai kontroversi.
Pekan ini, UN tingkat SMP sedang berlangsung. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipastikan menerapkan metode High Order Thinking Level (kemampuan berpikir atau daya nalar tingkat tinggi). Sedangkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA telah berlangsung serentak pada 9-12 April lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak siswa yang mengeluhkan tentang sulitnya soal UN. Beberapa soal yang dikeluarkan rupanya tidak sesuai dengan kisi-kisi yang sudah dipelajari selama ini.
Bukan hanya permasalahan dari segi soal, banyak pula hal teknis yang menyebabkan UN menuai kontroversi.
Yuk klik dan tonton dulu versi animasinya gan biar lebih ngerti
Kenali dulu sejarah singkat UN gan
Pada awal kemerdekaan, rupanya belum ada istilah "Ujian Nasional" gan. Bermula dari tahun 1950 dengan nama Ujian Penghabisan, kemudian pada 1965 berganti nama menjadi Ujian Negara, dan terus gonta-ganti nama hingga menjadi Ujian Nasional yang kita kenal sekarang.
Sebenarnya apa tujuan UN diadakan?
Dikutip dari BSNP, Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasionaldengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. Ya, bukan hanya satu dua daerah. Tapi secara nasional, seluruh Indonesia. Dan di sinilah cikal-bakal permasalahannya.
Memang permasalahan yang seperti apa?
Sejauh ini, pelaksanaan UN sering menimbulkan rasa ketidakadilan gan. Faktanya, belum semua sekolah di seluruh pelosok negeri kita siap melaksanakan UN. Sekitar 70% sekolah-sekolah di Indonesia rupanya masih berada di bawah Standar Nasional Pendidikan. Bagaimana tidak, sekolah-sekolah tersebut masih harus berurusan dengan fasilitas yang memprihatinkan, kurangnya jumlah guru, dan bahkan teman-teman kita yang harus berjuang mendaki gunung melewati lembah untuk sampai ke sekolah mereka.
Lalu, apa ada lagi permasalahannya?
Ada gan. Pelaksanaan UN juga menelan anggaran yang fantastis hingga ratusan milyar setiap tahunnya. Jika ingin meningkatkan mutu sekolah di berbagai pelosok daerah, maka anggaran ini mungkin saja bisa dialihkan untuk membantu sekolah teman-teman kita yang belum memenuhi standar.
Apa sih dampak langsung yang bisa kita rasakan kalau tidak ada UN?
Mungkin beberapa dari agan sedang ngaskus di sela-sela kejenuhan belajar untuk menghadapi UN. Ya, dengan tidak adanya UN, kita tidak akan merasa terbebani untuk belajar melebihi proporsi. Kita juga tidak perlu mengorbankan hal-hal penting hanya untuk belajar demi target lulus UN. Padahal, frekuensi belajar yang tidak lazim dan cenderung dipaksakan justru akan membuat kita semakin sulit memahami pelajaran itu sendiri.
Penutup
Mau tidak mau, suka tidak suka, UN tahun ini tetap dilaksanakan. Untuk agan yang ingin mengejar beasiswa, nilai UN menjadi pertimbangan. UN 2018 juga merupakan pemanasan bagi agan sebelum menghadapi ujian lainnya, seperti SBMPTN, seleksi mandiri, dan tes masuk kampus swasta. Jadi kalau agan mempersiapkan UN dengan maksimal, maka agan sekalian menyicil belajar dan latihan untuk menjalani berbagai tes lainnya.
No comments:
Write comments