

Pada tahun 2017 lalu, Amerika Serikat dan beberapa wilayah di dunia dihantam oleh salah satu elemen kekuatan alam paling mematikan yang diketahui oleh manusia yang kita sebut dengan badai topan. Akibat terjangan badai ini, ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya, jutaan bangunan rata dengan tanah, banjir pun melumpuhkan sebagian besar kota diiringi dengan putusnya aliran listrik di seluruh wilayah yang dihantam badai. Namun apa sejatinya badai topan itu sendiri ? bagaimana perilakunya ? apa yang membuatnya begitu destruktif ? bagaimana ia bisa memiliki energi penghancur yang setara atau bahkan bisa lebih besar dari energi bom nuklir yang pernah dibuat manusia ? dan bagaimana cara melacak pergerakannya agar dapat meminimalisir korban jiwa ?
APA ITU BADAI TOPAN ?

Badai Topan Harvey yang menghantam Texas
Badai Topan adalah jenis badai yang sangat kuat serta telah lama memikat imajinasi manusia. Badai Topan Harvey menghantam Texas pada bulan Agustus 2017, membanjiri salah satu area metropolitan terbesar di AS. Dalam waktu kurang dari dua minggu kemudian, semua perhatian orang-orang beralih ke Badai Topan Irma, salah satu badai terkuat di Atlantik yang pernah diamati manusia. Dan ketika badai topan Sandy bergerak menuju pesisir timur AS pada Oktober 2012, para ahli meteorologi menyebut badai ini sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal potensi destruktif dan korban jiwa yang ditimbulkan, berdasarkan jalurnya yang melintasi area padat penduduk. Dikenal juga dengan nama "siklon tropis" dan "taifun", badai mematikan ini dapat mengubah lautan menjadi seperti tempat yang ganas dengan gelombang yang menjulang setinggi mencapai 15 meter.Sebagian peneliti bahkan memiliki teori bahwa dinosaurus dulunya juga tersapu bersih oleh badai prasejarah, sejenis badai super yang timbul akibat panas dari ledakan asteroid yang menghantam bumi dan manghabisi sebagian besar kehidupan yang ada pada saat itu.
Badai Topan Irma yang menghantam Florida pada bulan September 2017

Setiap tahun, dunia mengalami musim badai. Selama periode ini, ratusan sistem badai terbentuk dari daerah tropis di sekitar khatulistiwa dan 40-50 diantaranya dapat meningkat berubah menjadi sebuah badai topan. Pada belahan bumi bagian utara, musim badai ini dimulai dari tanggal 1 Juni hingga 30 November, sementara pada belahan bumi selatan umumnya mengalami aktivitas badai topan mulai dari bulan Januari hingga Maret. Jadi, 75% dalam satu tahun bisa dikatakan bahwa seseorang di suatu tempat kemungkinan selalu takut akan terjadinya badai Topan.
Sebuah badai topan menghimpun energi ketika ia bergerak melintasi samudera, ia menghisap udara hangat dan lembab dari permukaan laut dan melepaskan udara dingin. Bayangkan ini seperti pernafasan sang badai itu sendiri. Badai topan akan meningkat sampai "pernafasan" nya terganggu, misalnya jika ia bertemu dengan daratan. Pada saat itu, badai dengan cepat akan kehilangan momentum dan kekuatannya, tapi hal ini terjadi diiringi dengan ia melepaskan angin dengan kecepatan mencapai 300 Km/jam di area pesisir.
Kali ini, mari kita jelajahi siklus hidup dan struktur anatomi dari sebuah badai topan, sekaligus beberapa metode yang digunakan manusia untuk mengkategorikan dan melacak sistem badai mematikan ini selama perjalanan mereka menciptakan kehancuran di seluruh dunia.

Badai Topan Harvey yang menghantam Texas
Badai Topan adalah jenis badai yang sangat kuat serta telah lama memikat imajinasi manusia. Badai Topan Harvey menghantam Texas pada bulan Agustus 2017, membanjiri salah satu area metropolitan terbesar di AS. Dalam waktu kurang dari dua minggu kemudian, semua perhatian orang-orang beralih ke Badai Topan Irma, salah satu badai terkuat di Atlantik yang pernah diamati manusia. Dan ketika badai topan Sandy bergerak menuju pesisir timur AS pada Oktober 2012, para ahli meteorologi menyebut badai ini sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal potensi destruktif dan korban jiwa yang ditimbulkan, berdasarkan jalurnya yang melintasi area padat penduduk. Dikenal juga dengan nama "siklon tropis" dan "taifun", badai mematikan ini dapat mengubah lautan menjadi seperti tempat yang ganas dengan gelombang yang menjulang setinggi mencapai 15 meter.Sebagian peneliti bahkan memiliki teori bahwa dinosaurus dulunya juga tersapu bersih oleh badai prasejarah, sejenis badai super yang timbul akibat panas dari ledakan asteroid yang menghantam bumi dan manghabisi sebagian besar kehidupan yang ada pada saat itu.
Badai Topan Irma yang menghantam Florida pada bulan September 2017

Setiap tahun, dunia mengalami musim badai. Selama periode ini, ratusan sistem badai terbentuk dari daerah tropis di sekitar khatulistiwa dan 40-50 diantaranya dapat meningkat berubah menjadi sebuah badai topan. Pada belahan bumi bagian utara, musim badai ini dimulai dari tanggal 1 Juni hingga 30 November, sementara pada belahan bumi selatan umumnya mengalami aktivitas badai topan mulai dari bulan Januari hingga Maret. Jadi, 75% dalam satu tahun bisa dikatakan bahwa seseorang di suatu tempat kemungkinan selalu takut akan terjadinya badai Topan.
Sebuah badai topan menghimpun energi ketika ia bergerak melintasi samudera, ia menghisap udara hangat dan lembab dari permukaan laut dan melepaskan udara dingin. Bayangkan ini seperti pernafasan sang badai itu sendiri. Badai topan akan meningkat sampai "pernafasan" nya terganggu, misalnya jika ia bertemu dengan daratan. Pada saat itu, badai dengan cepat akan kehilangan momentum dan kekuatannya, tapi hal ini terjadi diiringi dengan ia melepaskan angin dengan kecepatan mencapai 300 Km/jam di area pesisir.
Kali ini, mari kita jelajahi siklus hidup dan struktur anatomi dari sebuah badai topan, sekaligus beberapa metode yang digunakan manusia untuk mengkategorikan dan melacak sistem badai mematikan ini selama perjalanan mereka menciptakan kehancuran di seluruh dunia.
PENGERTIAN BADAI TOPAN
Untuk memahami mekanisme kerja sebuah badai topan, kita harus memahami prinsip dasar dari tekanan atmosfer. Gas-gas yang membentuk atmosfer Bumi adalah subyek utama dari gravitasi planet ini. Kenyataannya, berat atmosfer Bumi mencapai 5,5 Kuadriliun Ton. Molekul-molekul gas yang berada di dasar atau berada terdekat dengan permukaan Bumi, dimana kita hidup ini dikompresi oleh berat udara yang ada diatasnya.


Udara yang terdekat dengan kita selalu merupakan yang terhangat, karena sebagian besar atmosfer mengalami pemanasan oleh daratan dan laut, bukan oleh matahari. Untuk memahami prinsip dasar ini dengan mudah, coba bayangkan seseorang yang menggoreng telur di trotoar di siang hari yang panas. Panas yang diserap oleh trotoar lah yang menggoreng dan mematangkan telur tersebut, bukan panas yang berasal dari matahari. Ketika udara dipanaskan, molekul-molekulnya bergerak saling menjauhi, ini membuat kerapatannya berkurang. Udara ini kemudian bergerak ke tempat yang lebih tinggi dimana molekul udara tidak terlalu terpengaruh oleh gravitasi. Ketika udara hangat bertekanan rendah bergerak naik, udara dingin bertekanan tinggi merebut kesempatan untuk bergerak di bawahnya. Pergerakan ini disebut dengan "Pressure Gradient Force".

Ini adalah mekanisme dasar yang terjadi ketika sebuah titik pusat bertekanan rendah terbentuk di atmosfer, sebuah titik pusat yang bisa berubah menjadi apa yang orang-orang sebut dengan badai topan. Apa yang kemudian terjadi ? seperti yang kita ketahui, udara hangat dan lembab dari permukaan samudera dengan cepat mulai bergerak naik. Pada saat itu, uap airnya mengembun dan membantuk awan serta hujan. Kondensasi ini melepaskan panas yang disebut dengan "latent heat condensation". Panas ini menghangatkan udara dingin, menyebabkannya bergerak naik. Udara yang sedang bergerak naik ini digantikan dengan udara lembab yang lebih hangat berasal dari samudera di bawahnya. Siklus ini pun terus berlanjut, melepaskan lebih banyak udara hangat dan lembab ke dalam badai yang sedang terbentuk dan memindahkan panas dari permukaan ke atmosfer. Pertukaran panas ini menciptakan sebuah pola angin yang berputar di sekitar pusatnya.

Angin yang berada di permukaan bertemu dan mendorong udara hangat dan lembab ke atas. Udara yang bergerak ke atas ini membantu udara yang sudah bergerak ke atas dari permukaan, sehingga putaran dan kecepatan angin dari badai pun meningkat. Pada saat yang sama, angin kuat yang berhembus dengan kecepatan yang sama di ketinggian yang lebih tinggi (3.000 – 9.000 meter) membantu membuang udara panas yang naik dari pusat badai, hal ini menciptakan pergerakan udara hangat dari permukaan dan menjaga badai tetap stabil. Jika angin pada ketinggian itu tidak berhembus dengan kecepatan yang sama, maka badai pun akan menjadi tidak stabil dan kemudian melemah.
Meskipun berada pada posisi lebih tinggi di atmosfer (diatas 90.000 meter), tekanan udara tinggi di atas pusat badai juga membuang panas dari udara yang sedang bergerak naik, kemudian ini akan menggerakkan siklus udara dan sang badai topan pun berkembang. Ketika udara bertekanan tinggi terhisap ke dalam pusat badai yang bertekanan rendah, kecepatan angin pun meningkat. Dan, selamat ! sebuah badai topan baru saja terbentuk.
Untuk memahami mekanisme kerja sebuah badai topan, kita harus memahami prinsip dasar dari tekanan atmosfer. Gas-gas yang membentuk atmosfer Bumi adalah subyek utama dari gravitasi planet ini. Kenyataannya, berat atmosfer Bumi mencapai 5,5 Kuadriliun Ton. Molekul-molekul gas yang berada di dasar atau berada terdekat dengan permukaan Bumi, dimana kita hidup ini dikompresi oleh berat udara yang ada diatasnya.


Udara yang terdekat dengan kita selalu merupakan yang terhangat, karena sebagian besar atmosfer mengalami pemanasan oleh daratan dan laut, bukan oleh matahari. Untuk memahami prinsip dasar ini dengan mudah, coba bayangkan seseorang yang menggoreng telur di trotoar di siang hari yang panas. Panas yang diserap oleh trotoar lah yang menggoreng dan mematangkan telur tersebut, bukan panas yang berasal dari matahari. Ketika udara dipanaskan, molekul-molekulnya bergerak saling menjauhi, ini membuat kerapatannya berkurang. Udara ini kemudian bergerak ke tempat yang lebih tinggi dimana molekul udara tidak terlalu terpengaruh oleh gravitasi. Ketika udara hangat bertekanan rendah bergerak naik, udara dingin bertekanan tinggi merebut kesempatan untuk bergerak di bawahnya. Pergerakan ini disebut dengan "Pressure Gradient Force".

Ini adalah mekanisme dasar yang terjadi ketika sebuah titik pusat bertekanan rendah terbentuk di atmosfer, sebuah titik pusat yang bisa berubah menjadi apa yang orang-orang sebut dengan badai topan. Apa yang kemudian terjadi ? seperti yang kita ketahui, udara hangat dan lembab dari permukaan samudera dengan cepat mulai bergerak naik. Pada saat itu, uap airnya mengembun dan membantuk awan serta hujan. Kondensasi ini melepaskan panas yang disebut dengan "latent heat condensation". Panas ini menghangatkan udara dingin, menyebabkannya bergerak naik. Udara yang sedang bergerak naik ini digantikan dengan udara lembab yang lebih hangat berasal dari samudera di bawahnya. Siklus ini pun terus berlanjut, melepaskan lebih banyak udara hangat dan lembab ke dalam badai yang sedang terbentuk dan memindahkan panas dari permukaan ke atmosfer. Pertukaran panas ini menciptakan sebuah pola angin yang berputar di sekitar pusatnya.

Angin yang berada di permukaan bertemu dan mendorong udara hangat dan lembab ke atas. Udara yang bergerak ke atas ini membantu udara yang sudah bergerak ke atas dari permukaan, sehingga putaran dan kecepatan angin dari badai pun meningkat. Pada saat yang sama, angin kuat yang berhembus dengan kecepatan yang sama di ketinggian yang lebih tinggi (3.000 – 9.000 meter) membantu membuang udara panas yang naik dari pusat badai, hal ini menciptakan pergerakan udara hangat dari permukaan dan menjaga badai tetap stabil. Jika angin pada ketinggian itu tidak berhembus dengan kecepatan yang sama, maka badai pun akan menjadi tidak stabil dan kemudian melemah.
Meskipun berada pada posisi lebih tinggi di atmosfer (diatas 90.000 meter), tekanan udara tinggi di atas pusat badai juga membuang panas dari udara yang sedang bergerak naik, kemudian ini akan menggerakkan siklus udara dan sang badai topan pun berkembang. Ketika udara bertekanan tinggi terhisap ke dalam pusat badai yang bertekanan rendah, kecepatan angin pun meningkat. Dan, selamat ! sebuah badai topan baru saja terbentuk.
BAGAIMANA BADAI TOPAN TERBENTUK ?

Kita tidak pernah mendengar badai topan menghantam Alaska bukan ? Itu disebabkan karena badai topan hanya dapat terbentuk dan berkembang di daerah hangat atau tropis dimana suhu perairan setidaknya 27 derajat Celcius. Badai juga membutuhkan udara lembab dan pertemuan angin di ekuator. Kebanyakan badai topan Atlantik bermula di pesisir barat Afrika, bermula sebagai badai petir biasa yang kemudian bergerak menuju perairan hangat dan tropis.
Sebuah zona tenang bertekanan rendah yang ada pada pusat badai topan disebut dengan "The Eye" atau "Mata Badai" . Area dinding awan yang mengelilingi mata badai disebut dengan "The Eye Wall", dan disini lah tempat terjadinya angin kencang dan ganas dari sebuah badai. Sekumpulan badai petir yang berputar kearah luar dari mata badai disebut dengan "rain bands". Sekumpulan badai ini memainkan peranan utama dalam siklus penguapan dan kondensasi yang menjadi bahan bakar utama badai topan.





Perputaran dari sebuah badai topan adalah hasil dari apa yang disebut dengan "Gaya Coriolis", ini adalah sebuah gaya semu yang diakibatkan oleh pengaruh rotasi bumi. Gaya ini mengakibatkan badai topan mengalami pergerakan putaran yang berbeda di belahan bumi utara dan selatan. Jadi, pada belahan bumi utara, angin dibelokkan ke arah kanan, pada belahan bumi selatan, angin dibelokkan ke arah kiri. Pembelokan angin ini menyebabkan badai topan berputar. Hasilnya, badai topan di belahan bumi utara berputar berlawanan arah jarum jam, sementara di belahan bumi selatan berputar searah jarum jam. Gaya ini juga berpengaruh pada jalur badai topan, membuatnya berbelok ke kanan (searah jarum jam) di belahan bumi utara dan ke kiri (berlawanan arah jarum jam) jika kita berada di sebelah selatan ekuator.

Apa itu Gaya Coriolis dan bagaimana pengaruhnya terhadap badai topan ? agar lebih mudah memahaminya, silahkan disimak gan


Badai topan seringkali bermula dari sekumpulan awan dan badai petir yang disebut "tropical disturbance" atau "gangguan tropis". Area bertekanan rendah ini menciptakan gradien bertekanan rendah dengan sedikit atau tanpa putaran sama sekali. Kebanyakan dari badai petir ini akan melemah kemudian berhenti, tapi sebagian lainnya berkembang menuju level badai topan. Dalam kasus ini, badai petir melepaskan panas laten, yang menghangatkan area di sekitar badai petir. Hal ini menyebabkan kerapatan udara di dalam badai petir menjadi lebih rendah, sekaligus menurunkan tekanan permukaan. Kecepatan angin meningkat seiring dengan udara dingin yang masuk dari bawah udara panas yang bergerak naik. Ketika angin ini menjadi subyek bagi Gaya Coriolis, badai petir ini mulai berputar. Angin yang datang membawa lebih banyak udara lembab dan membentuk lebih banyak aktivitas awan dan melepaskan panas laten dalam prosesnya.


Kita tidak pernah mendengar badai topan menghantam Alaska bukan ? Itu disebabkan karena badai topan hanya dapat terbentuk dan berkembang di daerah hangat atau tropis dimana suhu perairan setidaknya 27 derajat Celcius. Badai juga membutuhkan udara lembab dan pertemuan angin di ekuator. Kebanyakan badai topan Atlantik bermula di pesisir barat Afrika, bermula sebagai badai petir biasa yang kemudian bergerak menuju perairan hangat dan tropis.
Sebuah zona tenang bertekanan rendah yang ada pada pusat badai topan disebut dengan "The Eye" atau "Mata Badai" . Area dinding awan yang mengelilingi mata badai disebut dengan "The Eye Wall", dan disini lah tempat terjadinya angin kencang dan ganas dari sebuah badai. Sekumpulan badai petir yang berputar kearah luar dari mata badai disebut dengan "rain bands". Sekumpulan badai ini memainkan peranan utama dalam siklus penguapan dan kondensasi yang menjadi bahan bakar utama badai topan.
The Eye & Rain Bands





Perputaran dari sebuah badai topan adalah hasil dari apa yang disebut dengan "Gaya Coriolis", ini adalah sebuah gaya semu yang diakibatkan oleh pengaruh rotasi bumi. Gaya ini mengakibatkan badai topan mengalami pergerakan putaran yang berbeda di belahan bumi utara dan selatan. Jadi, pada belahan bumi utara, angin dibelokkan ke arah kanan, pada belahan bumi selatan, angin dibelokkan ke arah kiri. Pembelokan angin ini menyebabkan badai topan berputar. Hasilnya, badai topan di belahan bumi utara berputar berlawanan arah jarum jam, sementara di belahan bumi selatan berputar searah jarum jam. Gaya ini juga berpengaruh pada jalur badai topan, membuatnya berbelok ke kanan (searah jarum jam) di belahan bumi utara dan ke kiri (berlawanan arah jarum jam) jika kita berada di sebelah selatan ekuator.

Apa itu Gaya Coriolis dan bagaimana pengaruhnya terhadap badai topan ? agar lebih mudah memahaminya, silahkan disimak gan


Badai topan seringkali bermula dari sekumpulan awan dan badai petir yang disebut "tropical disturbance" atau "gangguan tropis". Area bertekanan rendah ini menciptakan gradien bertekanan rendah dengan sedikit atau tanpa putaran sama sekali. Kebanyakan dari badai petir ini akan melemah kemudian berhenti, tapi sebagian lainnya berkembang menuju level badai topan. Dalam kasus ini, badai petir melepaskan panas laten, yang menghangatkan area di sekitar badai petir. Hal ini menyebabkan kerapatan udara di dalam badai petir menjadi lebih rendah, sekaligus menurunkan tekanan permukaan. Kecepatan angin meningkat seiring dengan udara dingin yang masuk dari bawah udara panas yang bergerak naik. Ketika angin ini menjadi subyek bagi Gaya Coriolis, badai petir ini mulai berputar. Angin yang datang membawa lebih banyak udara lembab dan membentuk lebih banyak aktivitas awan dan melepaskan panas laten dalam prosesnya.

SIKLUS HIDUP BADAI TOPAN

Berdasarkan energi penghancur yang dilepaskan oleh badai, sangat mudah berpikiran bahwa sebuah badai topan adalah semacam monster. Mungkin memang bukan sebagai sebuah organisme hidup, namun ia tetap membutuhkan bahan makanan dalam bentuk udara hangat dan udara lembab, dan jika "tropical disturbance" atau gangguan tropis terus berlanjut mencari cukup "makanan" serta bertemu dengan angin dan tekanan yang optimal, maka ia akan terus tumbuh dan berkembang.Perkembangan sebuah badai petir sampai menjadi badai topan ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, mulai dari berjam-jam hingga berhari-hari. Akan tetapi jika siklus aktivitas siklonik berlanjut dan kecepatan angin bertambah, maka status badai petir juga akan meningkat melalui tiga tahap :
Tropical Depression :
Kecepatan angin kurang dari 61 Km/jam
Badai Tropis :
Kecepatan angin mencapai 62-117 Km/jam
Badai Topan :
Kecepatan Angin lebih dari 119 Km/jam
Diantara 80 sampai 100 badai tropis yang terbentuk di seluruh dunia setiap tahunnya, banyak dari mereka "mati" sebelum tumbuh menjadi terlalu kuat, tapi sekitar setengahnya berhasil menjadi sebuah badai topan.Badai topan memiliki ukuran yang sangat bervariasi. Sebagian dari mereka berukuran cukup kecil dan rapat, dengan hanya sedikit angin dan hujan yang mengiringi di belakang mereka. Badai yang lainnya lebih besar dan lebih longgar, dengan angin dan hujan yang melebar mencapai ratusan atau bahkan ribuan kilometer. Badai Floyd yang menghantam pesisir timur AS pada tahun 1999 dapat dirasakan dampaknya dari kepulauan Karibia sampai ke New England.

Berdasarkan energi penghancur yang dilepaskan oleh badai, sangat mudah berpikiran bahwa sebuah badai topan adalah semacam monster. Mungkin memang bukan sebagai sebuah organisme hidup, namun ia tetap membutuhkan bahan makanan dalam bentuk udara hangat dan udara lembab, dan jika "tropical disturbance" atau gangguan tropis terus berlanjut mencari cukup "makanan" serta bertemu dengan angin dan tekanan yang optimal, maka ia akan terus tumbuh dan berkembang.Perkembangan sebuah badai petir sampai menjadi badai topan ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, mulai dari berjam-jam hingga berhari-hari. Akan tetapi jika siklus aktivitas siklonik berlanjut dan kecepatan angin bertambah, maka status badai petir juga akan meningkat melalui tiga tahap :
Tropical Depression :
Kecepatan angin kurang dari 61 Km/jam
Badai Tropis :
Kecepatan angin mencapai 62-117 Km/jam
Badai Topan :
Kecepatan Angin lebih dari 119 Km/jam
Diantara 80 sampai 100 badai tropis yang terbentuk di seluruh dunia setiap tahunnya, banyak dari mereka "mati" sebelum tumbuh menjadi terlalu kuat, tapi sekitar setengahnya berhasil menjadi sebuah badai topan.Badai topan memiliki ukuran yang sangat bervariasi. Sebagian dari mereka berukuran cukup kecil dan rapat, dengan hanya sedikit angin dan hujan yang mengiringi di belakang mereka. Badai yang lainnya lebih besar dan lebih longgar, dengan angin dan hujan yang melebar mencapai ratusan atau bahkan ribuan kilometer. Badai Floyd yang menghantam pesisir timur AS pada tahun 1999 dapat dirasakan dampaknya dari kepulauan Karibia sampai ke New England.
KATEGORI BADAI TOPAN

Badai topan dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat parah ketika menerjang. Dengan sistem peringatan dini yang baik, kota-kota dan daerah pesisir dapat memberikan waktu bagi para penghuninya untuk mencari tempat perlindungan atau bahkan untuk mengungsi, dengan mengkategorikan masing-masing badai topan para ahli meteorologi sekaligus dapat memberikan persiapan kepada mereka yang berpotensi terkena badai serta mengukur intensitas kekuatan badai.

Silahkan disimak gan

Berikut ini adalah terjangan Badai Katrina yang meningkat dari kategori 1 menjadi kategori 5


Badai topan dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat parah ketika menerjang. Dengan sistem peringatan dini yang baik, kota-kota dan daerah pesisir dapat memberikan waktu bagi para penghuninya untuk mencari tempat perlindungan atau bahkan untuk mengungsi, dengan mengkategorikan masing-masing badai topan para ahli meteorologi sekaligus dapat memberikan persiapan kepada mereka yang berpotensi terkena badai serta mengukur intensitas kekuatan badai.

Silahkan disimak gan

Berikut ini adalah terjangan Badai Katrina yang meningkat dari kategori 1 menjadi kategori 5

MELACAK BADAI TOPAN

Untuk memonitor dan melacak perkembangan dan pergerakan sebuah badai topan, para ahli meteorologi menggunakan teknologi seperti satelit misalnya, hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang diambil oleh pesawat dengan perlengkapan khusus. Sementara itu di darat, Regional Specialized Meteorological Centers, sebuah jaringan global yang dibentuk oleh World Meteorological Organization bertugas melacak dan memberikan peringatan kepada publik terkait cuaca ekstrim.
Satelit cuaca menggunakan bermacam sensor yang berbeda untuk mengumpulkan berbagai jenis informasi dan data terkait badai topan. Satelit-satelit ini melacak pergerakan awan dan pola sirkulasi udara, sementara radar mengukur curah hujan, dan kecepatan angin. Sensor infra merah juga mendetaksi perbedaan temperature di dalam badai sekaligus juga ketinggian awan. Tim "Pemburu Badai Topan" ini juga melakukan penerbangan masuk ke dalam mata badai untuk mengumpulkan data.


Para ahli meteorologi kemudian mengambil semua data dari badai yang berhasil diterima dan digunakan untuk menciptakan sebuah model simulasi dan prakiraan di komputer. Berdasarkan pada data statistik ini, badai virtual yang diciptakan komputer ini dapat membantu para ilmuwan untuk memprakirakan pergerakan dan jalur yang akan dilewati oleh badai topan dan perubahan kekuatannya ketika mencapai daratan, dengan adanya data-data ini, pemerintah dan kantor berita serta radio bisa memberikan peringatan dini kepada penduduk yang bermukim di daerah pesisir untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa ketika badai menghantam.

Untuk memonitor dan melacak perkembangan dan pergerakan sebuah badai topan, para ahli meteorologi menggunakan teknologi seperti satelit misalnya, hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang diambil oleh pesawat dengan perlengkapan khusus. Sementara itu di darat, Regional Specialized Meteorological Centers, sebuah jaringan global yang dibentuk oleh World Meteorological Organization bertugas melacak dan memberikan peringatan kepada publik terkait cuaca ekstrim.
Satelit cuaca menggunakan bermacam sensor yang berbeda untuk mengumpulkan berbagai jenis informasi dan data terkait badai topan. Satelit-satelit ini melacak pergerakan awan dan pola sirkulasi udara, sementara radar mengukur curah hujan, dan kecepatan angin. Sensor infra merah juga mendetaksi perbedaan temperature di dalam badai sekaligus juga ketinggian awan. Tim "Pemburu Badai Topan" ini juga melakukan penerbangan masuk ke dalam mata badai untuk mengumpulkan data.
hurricanes hunters


Para ahli meteorologi kemudian mengambil semua data dari badai yang berhasil diterima dan digunakan untuk menciptakan sebuah model simulasi dan prakiraan di komputer. Berdasarkan pada data statistik ini, badai virtual yang diciptakan komputer ini dapat membantu para ilmuwan untuk memprakirakan pergerakan dan jalur yang akan dilewati oleh badai topan dan perubahan kekuatannya ketika mencapai daratan, dengan adanya data-data ini, pemerintah dan kantor berita serta radio bisa memberikan peringatan dini kepada penduduk yang bermukim di daerah pesisir untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa ketika badai menghantam.
Berikut ini adalah tim "Hurricanes Hunters" yang terbang ke dalam mata badai topan Emily dan badai topan Irma untuk mengumpulkan data.Silahkan disimak gan




No comments:
Write comments