Budi daya buah yang satu ini cukup menjanjikan. Dengan modal murah bisa untung berlimpah. Timun suri dapat dikatakan sebagai sesepuh buah mentimun yang dalam bahasa latinnya Cucumis sativus. Buah ini semakin digemari jika bulan puasa tiba. Sebab sangat pas untuk berbuka.
Tidak hanya aromanya yang sedap, kadar air dan tekstur buahnya banyak disukai orang sebagai bahan minuman segar. Buah ini kaya kandungan mineral kalium dan provitamin A serta serat makanan. Sehingga buah ini sangat bermanfaat untuk daya tahan tubuh dan menyehatkan fungsi ginjal dan bisa menurunkan tekanan darah.
Tapi tidak sembarangan orang bisa membudidayakan buah ini. Berikut adalah kiat sukses menanam timun suri.
1. Pada awal budi daya, perlu pengolahan tanah dengan membersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan.
2. Selanjutnya tanah dibajak atau cangkul sedalam 30-35 cm sambil membalikkan tanah.
3. Tanam sekitar 2-3 benih dan tutup dengan tanah tipis, sirami permukaan bedengan. Benih akan tumbuh setelah 3-5 hari. Kemudian lakukan penyiraman setiap pagi dan sore.
4. Penyiangan dilakukan untuk membuang gulma yang ada di sekitar. Dari penyiangan gulma itu, ambil alang-alang untuk menutupi tanaman agar terjaga kelembapannya. Buah dapat dipanen setelah 2-3 bulan.
Dalam proses penanaman, benih timun suri ditanam langsung di lubang tanam dengan jarak tanam 70 x 50 cm, menggunakan pupuk kandang sapi 250 gram. Untuk pemupukan NPK 25 gram per tanaman dibagi tiga tahap, yakni umur 1, 3, dan 5 pekan/minggu setelah tanam. Dosisnya masing-masing 5,10 dan 10 gram per tanaman.
Ajir diberikan setiap tanaman dengan cara ajir dua ajir dijadikan satu masing-masing setiap tanaman diberi ajir. Pengajiran ini dimulai pada umur tanaman 3 mst. Pemeliharaan lainnya sebagaimana biasa seperti pengairan menggunakan springkler, pengendalian hama dengan penyemprotan pestisida pada awal pertumbuhan sesuai dengan dosis/konsentrasi anjuran 2 gram per liter.
Setelah mulai pembuahan untuk mengendalikan hama lalat buah dipasang perangkap menggunakan petrogenol. Cabang yang dipelihara maksimal tiga cabang sedangkan buah yang dipelihara mulai daun ke-7 dan untuk setiap tanaman dipelihara hanya maksimal 3 buah.
Pemanenan dilakukan menggunakan gunting stek dimulai pada umur 10 mst, pada saat buah terlihat matang fisiologis dengan ciri-ciri, antara lain warna menguning atau telah tercium aromanya. Hasil percobaan secara visual menunjukkan ukuran buah, serta bobot buah yang layak jual dengan pengajiran relatif lebih tinggi, bila dibanding dengan yang ditanam menjalar. Selamat mencoba. Selain berkhasiat, timun suri juga menguntungkan.
SUMBER
No comments:
Write comments