Usia memang tidak menentukan kedewasaan, tapi mengingat usia bisa memengaruhi jalan pikiran dalam menentukan langkah.
"Ciee akhirnya jadi tua beneran." Kata seorang teman kepada sahabatnya yang tengah berulang tahun untuk ke-20 kalinya. Sepertinya memang untuk ulang tahun yang ke 20 akan terasa berbeda bagi sebagian remaja, karena saat itu mereka mulai sadar kalau mereka sudah bukan anak-anak lagi, mereka sudah meninggalkan usia belasan yang berarti sudah tidak belia lagi.
Berbeda dengan ulangtahun yang ke-17, kebanyakan dari remaja akan berbangga karena akan segera mendapatkan KTP dan bagi laki-laki sudah tidak perlu "nembak" lagi untuk membuat Surat Ijin Mengemudi. Akan tetapi ketika perlahan mendekati usia 20, mereka pun mulai berpikir "akan jadi apa saya nanti?". Baik secara sadar maupun tidak sadar pasti setiap orang pun memikirkan hal yang sama, mengenai usia yang semakin beranjak dewasa dan hal yang harus dilakukannya setelah menginjak usia dewasa.
Memang ukuran kedewasaan seseorang tidak ditentukan oleh usia, tapi sepertinya setiap orang juga sadar seperti apa orang dewasa itu. Bagaimana cara berbicara, bersikap maupun bertindak, setiap orang sudah mempunyai satu gambaran mengenai hal tersebut. Hanya saja tidak semua orang bisa melakukannya dan untung tidak semua orang bisa, karena jika semua orang sama bisa akan terasa monoton dan membosankan dunia ini.
Menurut ilmu psikologi sendiri, usia 20 tahun sudah memasuki masa remaja akhir. Katanya pada masa ini remaja sudah mulai mantap dan stabil, ia sudah bisa memikirkan apa yang akan dilakukannya dan langkah apa yang akan diambil selanjutnya. Meskipun dikatakan demikian, sebenarnya masih banyak yang menjadi pertimbangan dan mungkin saja menjadi pikiran bagi orang-orang yang memasuki usia remaja akhir.
Saat kita mencoba untuk mencari tahu ada apa sih di usia 20 tahun lewat Google, kebanyakan yang akan muncul di sana yaitu mengenai tips dan trik juga saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan saat menjadi si 20 tahun. Dengan banyaknya artikel seperti itu bisa kita simpulkan bahwa memasuki usia 20 merupakan momen yang cukup krusial.
Mengapa demikian? Karena saat inilah kita harus merubah mindset kita secara total, mengubah pandangan dari seorang remaja yang manja menjadi seseorang yang lebih dewasa dan sudah memiliki rencana untuk masa depan.
Mungkin pandangan itu juga yang membuat kebanyakan remaja akan merasa galau karena memang pada dasarnya usia remaja adalah usia dimana kita mencari jati diri.
Nah berikut ini segelintir pendapat orang-orang dan beberapa sahabat saya mengenai usia 20 tahun.
"Menurut saya, usia 20 adalah usia dimana siklus hidup manusia mencapai usia produktif. tentu sangat disayangkan bila di usia 20 ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk lebih hidup produktif." Kevin (20 tahun).
Ya, tak sedikit juga yang menganggap bahwa usia 20 adalah masa produktif terutama bagi laki-laki. Pada masa ini tentu saja otak sudah dapat bekerja dengan baik serta didukung oleh jiwa idealis khas pemuda yang mulai tertanam dalam diri si remaja akhir akan memicu ide-ide untuk bisa produktif.
"Usia 20 itu titik pertama lo dapet gelar kepala 2. Dianggap dewasa padahal masih pengen kaya balita." Asri (19 tahun).
Nah mungkin akan banyak yang setuju dengan pendapat diatas, karena memang seolah-olah kita dipaksa untuk berubah. Memang usia 20 tahun merupakan masa transisi dari usia yang masih dianggap anak-anak menuju dewasa. Mungkin bagi yang sudah mandiri tidak akan ada masalah, tapi bagi mereka yang masih mendapat uang jajan dari orang tua, akan menjadi beban pikiran yang lumayan berat.
"Pandangannya mau 20 tahun teh udah berasa kaya yang lebih punya tanggung jawab buat keluarga, terus umur 20an teh lebih mikir buat kedepannya kaya gimana setiap hal yg dilakuin, ya alasannya karena apa yg dilakuin sekarang itu bisa berdampak ke keluarga juga akhirnya." Wirna (19 Tahun).
Ada juga beberapa remaja yang mulai memikirkan keluarganya saat mendekati usia 20 tahun. Bagi anak sulung atau anak pertama dalam keluarga tentu saja akan menjadi beban tersendiri karena saat orangtua sudah menjadi pensiunan dan semakin tua, maka merekalah yang akan jadi harapan keluarga, belum lagi kalau punya adik tentu saja akan menjadi tanggung jawab lain bagi si anak paling besar.
Jika ditanya mengenai ada apa sih di usia 20 tahun, kebanyakan akan menjawab ke arah kedewasaan, pengambilan keputusan dan sikap tanggung jawab. Hampir semua memiliki pandangan yang sama. Tapi kalau ditanya mengenai rencana atau misi yang ingin dicapai oleh masing-masing, jawabannya bisa jadi bermacam-macam.
"Lulus kuliah S1, kalau ada rezeki mau ngelanjutin kuliah S2 ke korea, cari jodoh orang korea, nikah sama orang korea." Lupfhi (20 tahun).
Bagi yang sedang melanjutkan studinya di bangku perkuliahan, salah satu yang menjadi tujuan utama tentu saja untuk menyelesaikan studinya.
"Nikah, tapi lulus kuliah sama kerja dulu sih." Ayu (20 tahun).
Karir dan pernikahan pun menjadi bahan pemikiran si remaja akhir. Tak hanya laki-laki, perempuan pun saat ini sudah banyak yang lebih mendahulukan karir sebagai pilihan utama setelah lulus kuliah.
"Saya ingin mengembangkan enterpreneurship saya. Banyak orang bergantung pada gelar, tapi saya tidak ingin seperti itu karna pekerjaan yang paling baik adalah menjadi bos dan pekerja untuk diri sendiri." Windy (19 tahun).
Memiliki keinginan untuk menjadi seorang wirausaha merupakan salah satu hal yang patut dibanggakan. Dengan membludaknya tenaga kerja Indonesia beberapa tahun lagi tentu saja dengan menciptakan usaha sendiri merupakan salah satu langkah terbaik anak muda dalam berkarir, selain menguntungkan bagi diri sendiri juga bermanfaat bagi lingkungan dan orang sekitar.
Dapat mencapai usia 20 tahun itu merupakan hal yang patut untuk disyukuri, kita masih bisa bernafas di masa-masa produktif kita. Hidup ini hanya sekali oleh karena itu memanfaatkan waktu terutama di masa muda sangatlah penting apalagi di era yang serba cepat saat ini dengan berbagai teknologi yang dapat langsung memengaruhi berbagai bidang. Apabila pemuda dan pemudi Indonesia tidak dapat bergerak cepat maka bisa dipastikan akan tertinggal jauh bangsa ini.
Memang dalam melaksanakan rencana yang sudah disusun tidak akan mudah seperti menulis di secarik kertas, akan tetapi jika kita sudah memiliki niat dan tekad yang kuat maka semua rintangan pun pasti bisa dihadapi. Hal yang perlu kita jadikan pemicu cukup rasa sayang pada diri sendiri karena masa depan kita berada pada tangan kita sendiri.
Apa mungkin ada dari agan dan sista sekalian yang yang mau ikut sharing gimana sih pendapatnya mengenai hal ini, atau mau share pengalamannya? Kolom komentar terbuka untuk semua orang.
SUMBER
No comments:
Write comments