Film Biografi adalah sebuah film yang mendramatisasikan kehidupan orang atau tokoh dalam kehidupan nyata. Film-film semacam itu menampilkan kehidupan dari seorang tokoh sejarah dan menggunakan nama asli dari karakter utama.
Dalam membuat film berdasarkan kisah nyata atau riwayat hidup seorang tokoh, memang sering terjadi dramatisasi atau penyelipan hal fiktif demi mendukung kekuatan narasi.
Namun 4 film biografi di bawah ini memilih menyembunyikan sisi gelap karakternya, supaya mereka nampak sebagai sosok sempurna.
1. A Beautiful Mind (2001) – Meniadakan Pelecehan Seksual yang Dilakukan John Nash
A Beautiful Mind dirilis 2001 silam. Film ini menceritakan tentang matematikawan John Nash, peraih Nobel tahun 1994 yang jenius, tapi tak simpatik dan agak apatis.
Nash juga mengidap penyakit gangguan jiwa skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa yang penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan.
Namun dalam film ini, mereka menutupi sisi gelap Nash, yaitu pelecehan seksual yang Nash lakukan serta kebenciannya terhadap Yahudi. Pun Nash dan sang istri menutupi orientasi seksual Nash yang sesungguhnya meski banyak pihak secara yakin menyebut ia kerap tidur bersama sesama lelaki.
A Beautiful Mind dirilis 2001 silam. Film ini menceritakan tentang matematikawan John Nash, peraih Nobel tahun 1994 yang jenius, tapi tak simpatik dan agak apatis.
Nash juga mengidap penyakit gangguan jiwa skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa yang penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan.
Namun dalam film ini, mereka menutupi sisi gelap Nash, yaitu pelecehan seksual yang Nash lakukan serta kebenciannya terhadap Yahudi. Pun Nash dan sang istri menutupi orientasi seksual Nash yang sesungguhnya meski banyak pihak secara yakin menyebut ia kerap tidur bersama sesama lelaki.
2. Gandhi (1982) – Menutupi Fakta Gandhi Kerap Meniduri Gadis di Bawah Umur
Film ini berkisah tentang biografi Mohandas Karamchad Gandhi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mahatma Gandhi. Sesosok tokoh yang namanya telah melegenda dalam sejarah umat manusia modern.
Mahatma GGandhi dikenal sebagai manusia suci penuh moral, namun kenyataannya sedikit ternodai akibat "tes" yang dilakukannya. Pahlawan India ini sering melakukan "tes" bagi kemurnian dan keimanannya dengan cara tidur di sebelah gadis-gadis muda, termasuk cucunya, dan menguji ketahanannya untuk tidak menyentuh mereka atau merasa terangsang. Dia pun menyatakan bahwa darah menstruaasi sebagai "manifestasi dari terganggunya jiwa wanita oleh seksualitasnya", pun ia percaya bahwa kaum kulit hitam adalah kasta rendahan.
Film ini berkisah tentang biografi Mohandas Karamchad Gandhi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mahatma Gandhi. Sesosok tokoh yang namanya telah melegenda dalam sejarah umat manusia modern.
Mahatma GGandhi dikenal sebagai manusia suci penuh moral, namun kenyataannya sedikit ternodai akibat "tes" yang dilakukannya. Pahlawan India ini sering melakukan "tes" bagi kemurnian dan keimanannya dengan cara tidur di sebelah gadis-gadis muda, termasuk cucunya, dan menguji ketahanannya untuk tidak menyentuh mereka atau merasa terangsang. Dia pun menyatakan bahwa darah menstruaasi sebagai "manifestasi dari terganggunya jiwa wanita oleh seksualitasnya", pun ia percaya bahwa kaum kulit hitam adalah kasta rendahan.
3. Kundun (1997) – Menghilangkan Penyiksaan dan Perbudakan yang Dilakukan Biksu
Sejarah mengingat bahwa Biksu di Tibet adalah korban tinak komunisme Cina di abad pertengahan, tapi realitanya lebih kompleks. Sebelum invasi tersebut, Biksu di Tibet kerap menyiksa dan memperbudak warga setempat serta menarik pajak dengan biaya terlalu tinggi. Film buatan Martin Scorsese yang menyoroti kehidupan Tenzin Gyatso, selaku Dalai Lama ke-14 menggambarkan mereka sebagai orang-orang cinta damai yang anti kekerasan.
Sejarah mengingat bahwa Biksu di Tibet adalah korban tinak komunisme Cina di abad pertengahan, tapi realitanya lebih kompleks. Sebelum invasi tersebut, Biksu di Tibet kerap menyiksa dan memperbudak warga setempat serta menarik pajak dengan biaya terlalu tinggi. Film buatan Martin Scorsese yang menyoroti kehidupan Tenzin Gyatso, selaku Dalai Lama ke-14 menggambarkan mereka sebagai orang-orang cinta damai yang anti kekerasan.
4. The Iron Lady (2011) – Menghilangkan Rasisme dan Homofobia Milik Margaret Thatcher
The Iron Lady menceritakan bagaimana perjuangan ambisi sejak masih muda dari seorang Margaret untuk meraih kedudukan di parlemen. Di jaman waktu itu, perbedaan gender begitu kuat ditegakkan dan ini menjadi penghalang kuat bagi Margaret.
Margaret memanglah salah satu Perdana Menteri paling berpengaruh dalam sejarah Inggris, tapi film biografinya ini enggan memasukkan fakta bahwa ia bertindak tidak adil pada kaum non-kulit putih dan gay. Menurut para kerabat, Margaret Thatcher selalu memiliki stigma negatif terhadap kelompok LGBT sekaligus mendukung keputusan Australia menghentikan imigrasi dari Asia.
The Iron Lady menceritakan bagaimana perjuangan ambisi sejak masih muda dari seorang Margaret untuk meraih kedudukan di parlemen. Di jaman waktu itu, perbedaan gender begitu kuat ditegakkan dan ini menjadi penghalang kuat bagi Margaret.
Margaret memanglah salah satu Perdana Menteri paling berpengaruh dalam sejarah Inggris, tapi film biografinya ini enggan memasukkan fakta bahwa ia bertindak tidak adil pada kaum non-kulit putih dan gay. Menurut para kerabat, Margaret Thatcher selalu memiliki stigma negatif terhadap kelompok LGBT sekaligus mendukung keputusan Australia menghentikan imigrasi dari Asia.
Demikian thread tentang 4 Film Biografi yang Menyembunyikan Keburukan Karakter Aslinya. Untuk lebih lengkap tentang keburukan/sisi gelapnya, silahkan baca2 aja di google.
pict : google
Ide thread : ane pribadi
Ide thread : ane pribadi
No comments:
Write comments