Cara Membangun Hutan secara Alami, Cepat, dan Dapat Dilakukan Di Manapun

Membangun taman yang asri di halaman rumah memang impian bagi kita semua
Impian ane bisa membangun sebuah taman yang bisa menghasilkan sayuran
Ini pic tanaman yang ane coba tanam dari biji



Tanaman lemon, tomat, dan cabai.

Sampai sekarang semuanya masih tumbuh.
Ane dan ibu masih terus menambah koleksi tanaman agar impian membangun
taman yang asri dapat tercapai

Di thread kali ini, ane ingin men-sharekan seorang eco-entrepreneur hebat
Di mana tidak hanya taman yang bisa dibangunnya, namun hutan yang lebat pun bisa dibangun
Berikut adalah kisahnya

Cara Membangun Hutan secara Alami, Cepat, dan Dapat Dilakukan Di Manapun



Inilah hutan yang dibangun oleh manusia.

Hutan ini dapat terbentang hingga berhektar - hektar atau dapat juga tumbuh di halaman belakang rumah anda. Bayangkan anda bangun pagi, lalu keluar ke belakang rumah anda, dan anda bisa berjalan - jalan dengan secangkir teh di taman menikmati suara alunan burung di tengah hawa segar hutan di pagi hari. Bahagia bak seorang putri kerajaan Disney kan?

Namanya Subhendu Sharma, dia seorang eco-entrepreneur, seorang pembangun hutan profesional. Perusahaan dia telah membangun hutan bagi banyak klien di seluruh dunia. Kliennya membutuhkan hutan terutama di area pabrik, sawah, sekolah, rumah, resort dan hotel, apartemen, taman kota, serta kebun binatang.

Hutan tidak harus menjadi tempat yang terisolasi yang ditutup aksesnya dari publik. Hutan bisa tumbuh berdampingan di sebelah tempat tinggal kita sekaligus menjadi tempat tinggal yang bisa menompang keanekaragaman hayati.

Sharma dulunya adalah seorang teknisi industri di sebuah pabrik mobil. Melihat bahwa manusia selalu menghasilkan produk dalam cara industrial way. Contohnya mengubah getah pohon menjadi sebuah karet mentah dan diubah lagi menjadi ban mobil. Apakah ban mobil
bisa dikembalikan kembali ke keadaan getah mentahnya? Tentu sulit dan hampir mustahil. Inilah yang disebut industrial way..

Di lain pihak, alam selalu memberikan contohnya kepada kita. Alam bekerja dengan membawa dan menggabungkan unsur - unsur alami yang sudah ada menjadi sebuah produk yang luar biasa, namun masih bisa dikembalikan kembali menjadi unsur atau bahan mentahnya.

Inilah yang ingin dilakukan oleh Sharma. Dia membangun sebuah usaha untuk membuat hutan secara profesional di manapun dan kapanpun. Sejak membangun hutan di belakang rumahnya, Sharma mengerti bahwa kita harus meniru dan juga bekerjasama dengan alam.

Untuk membangun hutan, kita hanya perlu mengobservasi elemen yang ada di depan kita. Karena alam sudah otomatis menyediakan elemen dan unsur yang hanya perlu kita ketahui dan siap kita gunakan. Kita tinggal mengumpulkan unsur ini bersama dan biarlah alam yang bekerja.

Dimulai dari media tanamnya, tanah. Tanah harus diperiksa dengan cara disentuh dan dirasakan agar kita mengerti apa unsur yang kurang dari tanah yang akan kita gunakan. Apabila tanah kita terlalu padat, maka air akan susah meresap, maka perlu ditambahkan biomass atau bahan organik seperti coco peat atau sabut kelapa supaya air dapat terserap.

Agar bisa tumbuh dengan baik, tumbuhan perlu air, sinar matahari, dan tentu saja nutrisi. Bagaimana jika media tanamnya kekurangan nutrisi. Sharma dan para pekerjanya tidak langsung menambahkan nutrisi dengan cara memberikan pupuk ke media tanam. Karena menambahkan pupuk merupakan cara yang instan dan tidak alami, atau dengan kata lain industrial way. Mereka hanya akan menambahkan mikroorganisme. Mikroorganisme ini bisa secara alami menghasilkan nutrisi di media tanam.

Mikroorganisme akan memakan biomass dan materi organik tadi, semakin banyak jumlah mereka, maka tanah tersebut semakin hidup dan layak untuk ditanami.

Langkah selanjutnya adalah memilih bibit pohon yang akan ditanam. Sharma akan memilih pohon lokal dengan cara mensurvei daerah - daerah konservasi yang masih ditumbuhi pohon lokal. Mencari di sekitar tempat dan kuil sakral yang masih dikelilingi pohon asri.

Bahkan melihat di museum yang menyimpan koleksi tanaman asli daerah tersebut, bahkan lukisan atau puisi bisa memuat informasi mengenai tumbuhan lokal yang tumbuh dari dulu.

Setelah menemukan bibit yang pas, pohon akan dibagi dalam empat kelompok.

Rasio empat kelompok ini harus pas agar mereka semua dapat tumbuh dengan baik dan sesuai dengan permintaan klien. Kita dapat memilih pohon sesuai dengan jenis hutan yang mau kita bangun, bisa saja hutan yang penuh buah - buahan,

hutan yang dipenuhi dengan bunga,




hutan yang menjadi tempat tinggal bermacam - macam burung dan lebah,




atau hutan yang hijau sepanjang tahun.

Bibit pohon tersebut akan ditanam berdekatan. Namun spesies pohon yang tergolong dalam satu kelompok layer tidak boleh ditanam berdekatan karena mereka akan tumbuh bersaing untuk mendapatkan cahaya matahari.

Sesudah ditanam, tanah akan dilapisi lapisan mulsa yang tebal sehingga kelembaban tanah dapat terjaga dan juga bila musim dingin, lapisan mulsa yang akan membeku, namun tanah di bawahnya tetap hidup.

Tanahnya akan begitu empuk, sangat empuk sehingga akar pohon dengan mudah menembusnya. Selama beberapa bulan, akar pohon dapat tumbuh hingga satu meter ke dalam tanah. Akar ini yang akan menjaga tanah dan menyimpan air di dalamnya. Mikroba dan jamur juga membuat sebuah jaringan di bawah tanah. Mereka yang juga membantu menyediakan nutrisi bagi pohon yang sedang tumbuh. Ketika hujan turun, pagi harinya jamur - jamur akan menampakkan dirinya. Ini artinya tanah memiliki nutrisi yang baik.

Ketika akar sudah tumbuh dengan baik, maka pohon mulai bertambah tinggi. Sharma dan pekerja tetap memberikan air secara teratur selama kurang lebih dua hingga tiga tahun. Tanaman dan rumput liar harus disingkirkan agar hutan tersebut bisa terus tumbuh.

Tahap terakhir adalah ketika hutan yang dibangun itu sudah tumbuh begitu lebat. Lebat sekali hingga sinar matahari tertutupi dan tidak bisa tembus sampai ke tanah. Pada tahap ini tanaman liar sudah tidak bisa tumbuh. Air hujan yang jatuh ke hutan tersebut akan tetap terperangkap dan tidak bisa menguap. Sehingga hutan tersebut sudah bisa menjaga kelembabannya sendiri.

Sharma dan para pekerjanya akan sedikit demi sedikit mengurangi suplai air ke hutan tersebut. Meskipun sudah dihentikan pemberian airnya, lantai hutan begitu lembab dan gelap. Setiap daun kering yang jatuh ke tanah, maka daun tersebut akan dengan cepat membusuk dan menjadi makanan bagi hutan tersebut. Semakin lebat, semakin banyak daun kering yang gugur yang menjadi penyedia nutrisi bagi hutan. Mulai tahap inilah, pertumbuhan hutan tersebut akan mengalami percepatan yang luar biasa dan di sini biarlah alam yang bekerja.

Sharma sudah membangun 75 hutan seperti ini di berbagai negara. Hutan yang tumbuh dengan sendiri merupakan pekerjaan alam yang sudah didesain sendiri oleh alam tanpa perlu manajemen dan bantuan dari manusia. Terkadang manajemen terbaik adalah tanpa manajemen sama sekali. Meskipun hutan itu dibangun dengan tangan manusia, jangan lupa bahwa alam memiliki cara kerjanya yang ajaib dan luar biasa. Dan itulah cara membangun hutan hanya dalam waktu yang singkat

Terimakasih sudah membaca thread ini
Semoga thread ini bisa memberi inspirasi bagi agan dan para entrepreneur Indonesia
Mengingatkan kita bahwa alam telah menyediakan semua kebutuhan kita
Dan kita harus bisa memanfaatkannya dengan tetap menjaga dan juga bekerjasama dengan alam


SUMBER
TED Talk