Ramadhan, bulan penuh ampunan. Di bulan ini lah saatnya kita mereset semua dosa - dosa yang telah kita lakukan sebelumnya. Perbanyak amal ibadah dan kebaikan. Harapannya agar ke depan, meski ramadhan telah berlalu, tapi kita tetap bisa menjalankan amal kebaikan sebagaimana kebaikan dan ibadah yang biasa kita lakukan di bulan Ramadhan. Jangan sampai, bulan Ramadhan ibadah pol - polan, di luar Ramadhan jadi ogah - ogahan.
Bulan Ramadhan juga jadi sarana kita untuk melatih menahan diri dari segala hal yang di larang dalam agama. Mata, telinga, hati harus senantiasa di jaga agar jangan sampai puasa kita tak berarti apa - apa, hanya mendapat lapar dan haus saja, tanpa mendapatkan pahala. Godaan tentu akan datang dari berbagai penjuru. Salah satunya dari lingkungan yang akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Buat kita yang lingkungan kesehariannya dekat dengan orang - orang baik, puasa tentu tak akan terasa berat. Tapi bagi yang berada di lingkungan orang - orang yang kurang baik, puasa akan menjadi ujian buatnya.
Lingkungan, dalam hal ini tak hanya melulu tentang orang - orangnya saja. Tapi juga termasuk hiburan, salah satunya tontonan televisi. Bukannya menyajikan acara - acara yang bernuansa religi, bagi pengusaha stasiun televisi, bulan Ramadhan jadi berkah tersendiri untuk meraih rating dan pemasukan yang besar dari iklan. Oleh karenanya, mereka berlomba - lomba menyajikan acara - acara yang orientasi utamanya untuk rating semata. Tak peduli ada unsur kerohaniannya ataupun tidak, bahkan tak jarang mereka memberikan label "Ramadhan" di belakang acara reguler yang sudah biasa tayang hanya agar bisa di sebut acara bulan puasa, meski konten acaranya tak ada unsur Ramadhannya sama sekali.
Pesbukers Ramadhan.
Siapa yang tak kenal dengan acara yang satu ini. Acara produksi Komando Production milik Eko Patrio ini sudah mengudara lebih dari sewindu di layar televisi milik Aburizal Bakrie. Acara yang membuat nama "Sapri Masak Air" terkenal ini, di hari biasa jam tayangnya berpindah - pindah. Namun pada bulan puasa, dengan embel - embel Ramadhan mereka tayang pada jam sahur dan menjelang buka puasa.
Brownies Sahur.
Tak berbeda jauh dengan ANTV yang menghadirkan Pesbukers Ramadhan, televisi milik "Si Anak Singkong" Trans TV juga menghadirkan acara reguler yang di kemas dengan tambahan kata "sahur" di belakangnya. Acara yang di pandu Ruben Onsu, Ivan Gunawan, dan Ayu Ting - Ting ini tayang secara langsung mulai pukul 02.30 WIB. Acara ini sendiri sebenarnya berkonsep talkshow, tapi pada kenyataannya lebih banyak haha hihi nggak jelas.
Kilau DMD Ramadhan.
Mungkin karena saking habisnya ide bikin acara yang bisa mengangkat rating, stasiun televisi milik taipan Harry Tanoe membungkus acara pencarian bakat penyanyi dangdut dengan embel - embel "Ramadhan". Secara, untuk tayangan reguler rating acara ini lumayan tinggi, sehingga dari pada bingung membuat program khusus Ramadhan yang belum tentu bisa mengangkat rating, acara ini lah yang di branding dengan "Ramadhan". Kalau di pikir - pikir, apa bedanya ya pencarian bakat nyanyi di hari biasa dan di bulan puasa?
Masih banyak lagi sebenarnya acara - acara yang kurang mendidik dan cenderung memberi efek negatif bagi pemirsanya. Saling ejek dan olok - olok kekurangan fisik orang lain sudah jadi hal yang biasa. Ini yang seharusnya menjadi PR bagi KPI untuk lebih tegas pada konten acara yang kurang layak di tonton khalayak umum. Meski di sisi lain, di bulan Ramadhan ini ada juga beberapa program bagus dan bermanfaat yang patut kita apresiasi.
Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Opini dan Pendapat Pribadi TS
Sumur Gambar : Om Google
SUMBER
No comments:
Write comments