SELAMAT HARI ANGKUTAN NASIONAL (24 April)
Hari Angkutan Nasional
Pernahkah anda tahu 24 April adalah hari angkutan nasional? Saya pikir banyak yang tidak mengetahuinya. Padahal melihat fungsinya angkutan atau sarana transportasi sangatlah penting dan vital. Kemajuan suatu wilayah akan sangat bergantung pada sarana dan prasarana transportasi. Memang informasi mengenai Hari Angkutan Nasional ini masih sulit didapatkan. Pihak –pihak terkait pun banyak yang tidak mengetahuinya.
Berbicara masalah ini mungkin terbersit di kepala apa manfaat dari hari angkutan nasional ini. Terlebih, banyak dari kita yang masih kecewa dengan kondisi angkutan di tanah air yang jauh dari kesan aman dan nyaman. Kondisi sarana dan prasarana transportasi yang memprihatinkan menjadi tolok ukur untuk menilainya disamping peraturan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam hal ini kementrian perhubungan.
Namun hendaklah kita tidak berhenti untuk berharap. Karena dengan perencanaan yang matang dan keinginan yang kuat dari para pemangku kepentingan termasuk kita semua maka bukan tidak mungkin semua hal ini dapat terwujud.
Melihat sangat vital fungsi dari angkutan, sudah sewajarnya jika kita sedikit mengingat terlepas dari latar belakang peresmian hari dan juga kondisi angkutan di tanah air. Mudah mudahan momen hari angkutan nasional ini sedikit mengingatkan dan lebih memperbesar harapan kita untuk mendapatkan sarana angkutan yang massal,aman,nyaman,cepat dan terjangkau.
Pernahkah anda tahu 24 April adalah hari angkutan nasional? Saya pikir banyak yang tidak mengetahuinya. Padahal melihat fungsinya angkutan atau sarana transportasi sangatlah penting dan vital. Kemajuan suatu wilayah akan sangat bergantung pada sarana dan prasarana transportasi. Memang informasi mengenai Hari Angkutan Nasional ini masih sulit didapatkan. Pihak –pihak terkait pun banyak yang tidak mengetahuinya.
Berbicara masalah ini mungkin terbersit di kepala apa manfaat dari hari angkutan nasional ini. Terlebih, banyak dari kita yang masih kecewa dengan kondisi angkutan di tanah air yang jauh dari kesan aman dan nyaman. Kondisi sarana dan prasarana transportasi yang memprihatinkan menjadi tolok ukur untuk menilainya disamping peraturan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam hal ini kementrian perhubungan.
Namun hendaklah kita tidak berhenti untuk berharap. Karena dengan perencanaan yang matang dan keinginan yang kuat dari para pemangku kepentingan termasuk kita semua maka bukan tidak mungkin semua hal ini dapat terwujud.
Melihat sangat vital fungsi dari angkutan, sudah sewajarnya jika kita sedikit mengingat terlepas dari latar belakang peresmian hari dan juga kondisi angkutan di tanah air. Mudah mudahan momen hari angkutan nasional ini sedikit mengingatkan dan lebih memperbesar harapan kita untuk mendapatkan sarana angkutan yang massal,aman,nyaman,cepat dan terjangkau.
Angkutan Tempo Dulu
Trem/Tram
Moda Transportasi ini mulai beroperasi sekitar tahun 1910an yang pada saat itu Jakarta (Batavia pada saat itu) dipimpin oleh Gubernur Jenderal JP Coen,
konon kabarnya pada awal kemunculannya Trem dioperasikan oleh kuda namun akhirnya diganti dengan mesin oleh pemerintah Belanda karena menyisakan kotoran-kotoran kuda di sepanjang jalan.
Moda Transportasi ini mulai beroperasi sekitar tahun 1910an yang pada saat itu Jakarta (Batavia pada saat itu) dipimpin oleh Gubernur Jenderal JP Coen,
konon kabarnya pada awal kemunculannya Trem dioperasikan oleh kuda namun akhirnya diganti dengan mesin oleh pemerintah Belanda karena menyisakan kotoran-kotoran kuda di sepanjang jalan.
Lalu sekarang kenapa kereta Trem di Jakarta di hapus ? Sebenarnya sejak di bangun pada masa Belanda sampai masa kemerdekaan Indonesia kereta Trem sangat membantu masyarakat Jakarta, khususnya di pinggiran kota. Namun, karena perkembangan penduduk kota Jakarta semakin meningkat, pada tahun 1960-an, kereta trem di Jakarta diberhentikan oleh Presiden Soekarno yang menganggap trem yang telah beroperasi sejak akhir abad ke-19 sudah tidak cocok lagi untuk kota besar seperti Jakarta. Sukarno mengatakan lebih baik dibangun metro (kereta api bawah tanah) untuk Jakarta.
Sebagai upaya akhir agar tidak seluruh trem dihapus, Walikota Jakarta saat itu, Sudiro minta agar jurusan Jatinegara-Matraman-Kramat-Senen sebagai urat nadi perdagangan bagi para pengusaha kecil tetap dipertahankan. Tapi, usulan itu ditolak Bung Karno.
Delman
Delman adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua atau empat yang menggunakan kuda sebagai penggantinya. Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore Deeleman, seorang litografer dan insinyur di masa Hindia Belanda.Orang Belanda sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama dos-à-dos (punggung pada punggung, arti harfiah bahasa Perancis), yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya saling memunggungi. Istilah dos-à-dos ini kemudian oleh penduduk pribumi Batavia disingkat lagi menjadi ‘sado’ (bukan sado-masochis lho!).
Delman adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua atau empat yang menggunakan kuda sebagai penggantinya. Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore Deeleman, seorang litografer dan insinyur di masa Hindia Belanda.Orang Belanda sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama dos-à-dos (punggung pada punggung, arti harfiah bahasa Perancis), yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya saling memunggungi. Istilah dos-à-dos ini kemudian oleh penduduk pribumi Batavia disingkat lagi menjadi ‘sado’ (bukan sado-masochis lho!).
Sedangkan Dokar atau bendi merupakan jenis delman, yang lebih populer sebagai angkutan di pedesaan dan kota-kota kecil di Jawa. Berbeda dengan andong, dokar hanya mempunyai dua roda dan ditarik oleh satu kuda saja, sedangkan andong mempunyai roda empat yang bisa ditarik satu atau dua kuda.
Opelet/Oplet
Nama oplet berasal dari nama Chevrolet atau Opel, meskipun sebenarnya kebanyakan oplet bermerk Morris dan Austin. Namun beberapa menafsirkan oplet dari kata auto let. Pada 1960-an dan 1970-an oplet menjadi kendaraan umum paling populer di Jakarta.
Oplet adalah kendaraan umum yang memiliki satu pintu di bagian belakang. Pintu itu menjadi tempat masuk dan keluar penumpang. Desain pintu ini menjadi inspirasi Bemo dan angkutan kota sebelum era mikrolet pintu samping. Di bagian depan juga ada pintu, yakni di bagian kanan dan kiri. Satu penumpang boleh duduk di samping sopir. Oplet berdaya angkut sekitar 10 penumpang, dengan jumlah itu duduk penumpang masih relatif longgar karena dimensi oplet lumayan besar. Hampir seluruh badan oplet terbuat dari kayu. Begitu pun jendela. Untuk menutup dan membuka jendela, penumpang tinggal mengangkat atau menurunkannya. Jendela juga terbuat dari kayu dan semacam kulit sehingga tidak transparan.
Nama oplet berasal dari nama Chevrolet atau Opel, meskipun sebenarnya kebanyakan oplet bermerk Morris dan Austin. Namun beberapa menafsirkan oplet dari kata auto let. Pada 1960-an dan 1970-an oplet menjadi kendaraan umum paling populer di Jakarta.
Tangki bensin ada di bagian dalam, persis di antara kaki-kaki penumpang. Oplet memiliki lampu sen yang berada di luar sisi kanan dan kiri. Kalau akan berbelok ke kanan, maka tongkat kecil berwarna kuning akan naik seperti portal. Begitu juga yang sebelah kiri. Klakson oplet juga unik karena merupakan klakson karet yang tidak berhubungan dengan mekanisme mobil.
Helicak
Helicak juga punya singkatan, dan lagi-lagi berhubungan dengan Becak, yaitu “Helikopter Becak”, karena bentuknya mirip dengan helikopter dan becak. Helicak adalah kendaraan angkutan masyarakat seperti Taksi, yang banyak ditemukan di Jakarta, Surabaya, Salatiga dan Yogyakarta pada tahun 1970-an.
Helicak juga punya singkatan, dan lagi-lagi berhubungan dengan Becak, yaitu “Helikopter Becak”, karena bentuknya mirip dengan helikopter dan becak. Helicak adalah kendaraan angkutan masyarakat seperti Taksi, yang banyak ditemukan di Jakarta, Surabaya, Salatiga dan Yogyakarta pada tahun 1970-an.
Helicak pertama muncul tahun 1971. Diadopsi dari skuter Lambretta yang didatangkan dari Italia, Gubernur Jakarta waktu itu, Ali Sadikin, mencanangkannya sebagai pengganti becak yang dianggap tidak manusiawi.
Seperti halnya becak, pengemudi helicak duduk di belakang, sementara penumpangnya duduk di depan dalam sebuah kabin dengan kerangka besi dan dinding dari serat kaca sehingga terlindung dari panas, hujan ataupun debu, sementara pengemudinya tidak (masih tetap gak manusiawi ya). Karena (seperti biasa) Kebijakan pemerintah dalam menyediakan angkutan rakyat yang tidak konsisten, berdampak pada kelangsungan hidup Helicak, yang kalah populer dengan Bajaj. Lambat laun Helicak punah. Saya sendiri terakhir mempergunakan Helicak pada saat berumur 4 tahun di Surabaya, untuk membawa adik saya yang masih bayi pulang dari rumah sakit ke rumah.
Bus Tingkat
Sempet ngetop di tahun 1990an, saya tidak begitu banyak menemukan informasi punahnya bis tingkat, namun kabarnya sih biaya pemeliharaanya mahal. Padahal Bis ini mempunyai daya tarik wisata.
Dan akhir-akhir ini mulai muncul lagi bus tingkat di daerah Jakarta, yang kabarnya gratis. Jadi kita bisa berkeliling Kota Jakarta menggunakan bis tersebut.
Sempet ngetop di tahun 1990an, saya tidak begitu banyak menemukan informasi punahnya bis tingkat, namun kabarnya sih biaya pemeliharaanya mahal. Padahal Bis ini mempunyai daya tarik wisata.
Dan akhir-akhir ini mulai muncul lagi bus tingkat di daerah Jakarta, yang kabarnya gratis. Jadi kita bisa berkeliling Kota Jakarta menggunakan bis tersebut.
Bentor
Saya tidak begitu banyak menemukan info tentang bentor ini, namun konon kendaraan ini sempat jaya merajai jalanan-jalanan kota Jakarta khususnya untuk wilayah Jakarta Timur. Berdasarkan putusan Gubernur kendaraan ini sudah tidak boleh beroperasi lagi di jalan-jalan kota Jakarta. Dan di daerah Sumatra, Bentor ini masih banyak di temukan.
Bemo
Ternyata Bemo punya singkatan yaitu “becak motor” dan merupakan kendaraan bermotor roda tiga yang biasanya digunakan sebagai angkutan umum diIndonesia. Meskipun nama Bemo dikaitkan dengan becak, namun bemo sebenarnya adalah model bis ukuran supermini, karena mempunyai trayek dan tarif tetap, beda dengan becak yang lebih mirip taksi bertenaga nasi. Memang Bemo mulanya beroperasi seperti taksi, namun kemudian dibentuk trayek tertentu, dan akhirnya dikhususkan ke trayek pinggiran yang tak disentuh oleh bus kota.
Bemo mulai dipergunakan di Indonesia pada awal tahun 1962, pertama-tama di Jakarta, kemudian Bogor, Bandung, Surabaya, Surakarta, Malang, Padang, Denpasar, yang dimaksudkan untuk menggantikan becak. Namun rencana ini tidak berhasil karena kehadiran bemo tidak didukung oleh rencana yang matang. Bemo cepat populer karena kendaraan ini lebih murah, berdaya angkut besar (bisa menampung 7 orang), mampu menjangkau jalan-jalan yang sempit, bisa menempuh jarak jauh dan lebih cepat daripada becak yang lebih mahal karena daya angkutnya cuma 2 orang, pelan dan tidak bisa jauh. Di Jakarta, bemo mulai dipinggirkan pada 1971, disusul oleh Surabaya dan Malang pada tahun yang sama. Pada1979, Pemerintah Daerah Surakarta mengambil langkah yang sama.
Bemo diproduksi oleh Daihatsu, sebagai Daihatsu Midget, kendaraan beroda tiga (satu di depan, dua di belakang). Kendaraan ini saking kecilnya sehingga diberi nama “midget” (kerdil). Daihatsu Midget ini sebenarnya didesain sebagai angkutan barang. Ini menjelaskan kenapa Bemo sangat sempit, sampai penumpangnya harus beradu lutut. Karena lama sudah tidak diproduksi lagi, sparepartnya pun sudah tidak didukung, namun masih bisa survive karena sparepartnya masih diproduksi lokal secara imitasi.
Saya masih bisa menaiki Bemo di jaman modern ini yaitu ketika di Malang (sopirnya curhat bahwa Bemo ini operasionalnya sehari jalan, dua hari masuk bengkel, maklum sudah sepuh), dan di kawasan Grogol, dimana statistik saya menunjukkan dalam 6 kali naik bemo 2 kali mengalami trouble. Sampai kapan Bemo masih beroperasi di Indonesia? Mungkin sampai tidak mempunyai keekonomisan operasional lagi, ada ada penggantinya yang efektif.
Becak
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia “kereta kuda”) adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Tidak jelas kapan becak mulai dikenal di Indonesia, namun diperkirakan legenda becak di Indonesia dimulai sekitar tahun 1930-an.
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia “kereta kuda”) adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Tidak jelas kapan becak mulai dikenal di Indonesia, namun diperkirakan legenda becak di Indonesia dimulai sekitar tahun 1930-an.
Becak diperkenalkan dari Makasar ke Batavia akhir 1930-an. Ini diperkuat dengan catatan perjalanan seorang wartawan Jepang ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Makassar. Dalam catatan berjudul “Pen to Kamera” terbitan 1937 itu disebutkan, becak ditemukan orang Jepang yang tinggal di Makassar, bernama Seiko-san yang memiliki toko sepeda. Karena penjualan seret, pemiliknya memutar otak agar tumpukan sepeda yang tak terjual bisa dikurangi. Dia membuat kendaraan roda tiga, dan terciptalah becak.
Sebutan betjak/betja/beetja baru digunakan pada 1940 ketika becak mulai digunakan sebagai kendaraan umum. Pada pertengahan hingga akhir 1950-an ada sekira 25.000 hingga 30.000 becak di Jakarta. Jumlah becak membengkak hingga lima kali lipat pada 1970-an, meledaknya jumlah becak tersebut membuat pemerintah mencari cara menghambat laju becak. Gubernur Ali Sadikin mengeluarkan aturan mengenai larangan total angkutan yang memakai tenaga manusia, membatasi beroperasinya becak, dan mengadakan razia mendadak di daerah bebas becak. Ia juga yang menentukan batas waktu Jakarta bebas becak pada 1979. Saat ini Becak tidak mudah ditemui di wilayah Jakarta, namun tetap beroperasi di wilayah-wilayah tertentu. Anda juga bisa menjumpai becak di daerah-daerah luar Jakarta.
Bajaj
Bajaj, awalnya sama dengan Helicak, untuk menggantikan Becak. Jika Helicak produk Italia, Bajaj adalah produk India dibawah lisensi Vespa Italia. Desain Bajaj masih lebih manusiawi daripada Helicak, dengan nilai ekonomis yang lebih baik, menjadikan Bajaj cepat populer. Bajaj masih eksis sampai kini dan upaya membuat punah angkutan ini susah, sehingga kemudian lebih mudah mengalihkannya ke generasi Bajaj baru, Bajaj type RE 4 Stroke yang menggunakan mesin 4 tak, dengan sistem 2 bahan bakar, premium dan Bahan Bakar Gas, berwarna biru, berbeda dengan Bajaj legendaris dua tak yang berwarna oranye.
Saat ini Bajaj masih eksis di Jakarta, Banjarmasin dan Pekanbaru serta beberapa ibukota kabupaten di Indonesia. Bajaj beroda tiga, satu di depan dan dua di belakang, dengan bentuk kemudi mirip seperti kemudi sepeda motor daripada kemudi mobil. Di Jakarta, operasional Bajaj dibatasi. Di pintu depan bajaj, biasanya tertulis daerah operasi bajaj, yang biasanya terbatas pada satu kotamadya saja, dan tidak bisa masuk semua jalan (biasanya tidak boleh ke jalan protokol). Bajaj masih bisa diandalkan mengingat kemampuannya bermanuver, dan dapat masuk ke gang kecil, serta berdaya angkut lebih besar (dan tertutup) dibandingkan dengan ojek.
sumber: www.kaskus.co.id
No comments:
Write comments