Kapan terakhir kali ke perpustakaan?
Sebuah pertanyaan dari seorang kawan yang akhirnya membawa ane untuk pergi ke perpustakaan lagi setelah sekian purnama berlalu. Ya Gan. Untuk orang yang sudah bekerja, perpustakaan jadi salah satu tempat yang mulai jarang dikunjungi. Padahal tidak ada yang salah dengan pergi ke perpustakan mesti status tak lagi jadi mahasiswa atau pelajar kan. Toh belajar tak harus berhenti sampai kita lulus dari bangku perkuliahan bukan? Lagi pula di perpustakaan kita tak hanya bisa membaca berbagai buku tapi juga bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia bahkan secara cuma-cuma.
Jika Agan juga berminat untuk pergi ke perpustakaan lagi setelah sekian lama seperti ane, ada satu perpustakaan yang menurut ane wajib untuk Agan kunjungi yaitu perpusnas alias Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dari depan (Dok Pribadi)
Perpusnas yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan September 2017 dan dibuka untuk umum sejak Oktober 2017 lalu ini cukup jadi bahan perbincangan Gan, salah satunya karena kemegahan gedungnya. Perpusnas ini bahkan disebut-sebut sebagai yang tertinggi di dunia Gan. Ini dikarenakan gedung baru Perpusnas ini terdiri dari 27 lantai plus basement dengan ketinggian mencapai 126,3 meter!
Fasilitas lengkap
Tak hanya soal kemegahan gedung. Perpusnas ini juga menjadi bahan perbincangan karena fasilitas-fasilitasnya yang terbilang cukup lengkap, nyaman dan lebih kekinian.
Koleksi buku dan audiovisual di perpusnas (Dok.Pribadi)
Perpusnas memiliki koleksi yang terbilang lengkap Gan. Ada 2,6 juta buku yang bisa kamu temukan di sini. Ada pula koleksi foto, peta, hingga koleksi audiovisual seperti video pidato presiden Soekarno dan VCD film berbagai genre.
Petugas tengah membersihkan piring kotor pengunjung di kantin (Dok.Pribadi)
Perpusnas juga menyediakan fasilitas lainnya seperti fotocopy, musholla, dan WIFI untuk para pengunjung. Oya, di sini juga tersedia kantin dan kafe untuk para pengunjung dengan menu yang beragam.
Kafe di lantai 1 perpusnas (Dok.Pribadi)
Tempat membaca yang nyaman juga banyak tersedia di setiap lantai. Beberapa di antaranya bahkan dibuat dengan pembatas kaca agar pengunjung lebih fokus.
Salah satu reading area di dalam perpusnas (Dok.Pribadi)
Ramah anak, lansia hingga disabilitas
Salah satu keunggulan perpusnas menurut ane adalah bagaimana perpusnas yang baru ini begitu ramah untuk anak, lansia dan disabilitas. Perpusnas memang menyediakan koleksi buku khusus anak, lansia dan disabilitas di lantai 7 Gan.
Ruang koleksi buku anak (Dok Pribadi)
Di bagian koleksi anak, ruangan dibuat super nyaman dengan interior yang penuh warna dengan koleksi bacaan anak yang bervariasi. Selain itu juga disediakan layanan berupa permainan edukasi, story telling anak hingga ruangan menyusui untuk para ibu juga loh. Kapan lagi bisa mengajak anak dari kecil untuk mulai gemar membaca dan berkunjung ke perpus kan Gan!
Ruang koleksi lansia dan difabel (Dok.Pribadi )
Sementara pada bagian ruang koleksi lansia dan difabel, ruangan dibuat lebih renggang serta dilengkapi dengan hand-rail untuk membantu para pengunjung berkebutuhan khusus yang ingin mencari koleksi buku yang tersedia. Oya, perpusnas juga menyediakan kursi roda hingga guiding block untuk membantu para pengunjung disabilitas yang datang berkunjung loh.
Pemandangan memukau mata
Tak hanya bisa menikmati fasilitas yang tersedia, datang ke perpusnas juga memberikan pengunjung satu pengalaman membaca yang berbeda Gan. Yakni pengalaman membaca sambil menikmati pemandangan ekslusif Monas dari ketinggian.
Pemandangan Monas dari perpusnas (Dok Pribadi)
Para pengunjung bisa melihat Monas lewat jendela maupun di balkon-balkon yang tersedia di beberapa lantai. Balkon-balkon tersebut juga dilengkapi dengan bangku dan taman kecil untuk memberikan tambahan kenyamanan untuk para pengunjung yang ingin membaca buku sambil menikmati pemandangan Monas dari ketinggian. Salah satu balkon yang jadi favorit pengunjung adalah balkon di lantai teratas perpusnas. Tempat ini jadi tempat favorit untuk berfoto dengan latar belakang Monas dari ketinggian.
Pengunjung berfoto di balkon lantai teratas perpusnas (Dok Pribadi)
Panduan untuk Agan yang ingin berkunjung ke perpusnas
Untuk bisa mengunjungi perpusnas caranya cukup mudah Gan. Agan bisa menggunakan moda transportasi Transjakarta lalu turun di halte Balai Kota. Setelah itu, Agan cukup menyeberang dan perpusnas bisa langsung dengan mudah ditemukan. Agan juga bisa datang dengan dengan menggunakan bus tingkat Jakarta Explorer yang melewati Balai Kota.
Sesampainya di perpusnas, Agan akan memasuki sebuah bangunan lama bergaya Batavia terlebih dahulu. Tempat ini seperti pendopo yang difungsikan layaknya museum yang menampilkan berbagai hal mengenai sejarah kepustakaan Indonesia. Mulai dari replika perpustakaan keliling hingga koleksi aksara kuno dalam sejarah Indonesia. Ada pula layar interaktif yang menjelaskan perjalanan kepustakaan di Indonesia.
Beberapa koleksi yang dipamerkan di bangunan depan perpusnas (Dok.Pribadi)
Setelah melewati bagian ini barulah Agan bisa menemukan gedung perpusnas. Bagian lobi utama perpusnas terbilang luas dengan deretan lukisan presiden RI serta rak buku tinggi menjulang dari lantai satu hingga empat menyambut pengunjung yang baru masuk ke bagian dalam.
Rak buku di lobi utama perpusnas (Dok. Pribadi)
Jangan lupa untuk titipkan tas di bagian penitipan tas yang telah disediakan Gan. Letaknya ada di lantai 1 tepat di samping eskalator sebelah kanan pintu masuk dari arah depan. Agan juga dapat meminjam tas untuk tempat membawa laptop agan ataupun perlengkapan yang agan butuhkan. Jumlah tas yang disediakan terbatas Gan. Jadi jika Agan datang saat perpusnas sedang ramai-ramainya jangan kaget kalau kamu tidak kedapatan pinjaman tas untuk membawa barang-barangmu ini ya.
Ruang loker (Dok Pribadi)
Agar bisa memanfaatkan layanan perpusnas secara maksimal, sempatkan juga untuk mendaftarkan diri sebagai anggota perpusnas di lantai 2 ya. Caranya mudah kok. Agan hanya perlu mengisi data diri di komputer yang telah tersedia. Area pendaftaran anggota ini cukup luas dan nyaman loh. Ada puluhan komputer serta mesin pencetak nomor antrean di tiap komputer sehingga tidak perlu membuat Agan berdiri lama saat mengantre.
Ruang pendaftaran anggota (Dok Pribadi)
Setelah mencetak nomor antrean, Agan hanya perlu menunggu panggilan untuk foto dan mencetak kartu di counter yang tersedia. Prosesnya sendiri sebenarnya cukup cepat Gan. Hanya saja, saat ane datang ke perpusnas beberapa waktu lalu petugas di bagian counter pencetakan kartu hanya satu orang. Mungkin karena saat itu ane datang di jam makan siang. Setelah waktu makan siang lewat, para petugas di counter pun bertambah dan proses pendaftaran menjadi lebih cepat.
Counter pembuatan kartu anggota (Dok Pribadi)
Oya, pastikan untuk menjaga kartu anggota agar tidak hilang ya. Ini dikarenakan jika kartu anggota hilang proses untuk mencetak ulang kartu cukup panjang karena Agan perlu melampirkan surat keterangan hilang dari kepolisian.
Setelah membuat kartu anggota, Agan bisa langsung menikmati fasilitas-fasilitas perpustakaan yang tersedia. Karena perpusnas terdiri dari 24 lantai, Agan tidak perlu takut bingung dan tersesat. Di samping lift selalu tersedia direktori perpusnas yang bisa jadi panduan buat para pengunjung.
Pengunjung perpusnas (Dok Pribadi)
Ada beberapa lantai yang sifatnya layanan tertutup, dalam arti Agan tidak dapat mengambil buku sendiri. Pustakawan akan mengambilkan buku tersebut bila Agan membutuhkan, namun buku tidak dapat dipinjam dan hanya bisa dibaca di tempat. Misalnya yang ada di lantai koleksi buku langka di lantai 14 dan koleksi referensi di lantai 15. Sementara layanan terbuka untuk membaca dan meminjam buku ada di lantai 21 dan 22.
Pengunjung perpusnas tengah memilih buku (Dok Pribadi)
Untuk Agan yang internetan dan sekedar mengetik pekerjaan, lantai multimedia yang ada di 19 bisa jadi pilihan. Di lantai ini ada 2 ruangan yakni ruangan untuk pengunjung yang membawa laptop sendiri dan ruangan yang berisi komputer untuk pengunjung yang tidak membawa laptop.
Ruang multimedia tempat pengunjung yang ingin internetan dengan santai (Dok. Pribadi)
Di lantai paling atas ada tempat koleksi budaya nusantara dan executive lounge untuk para tamu penting. Namun bila sedang tidak ada tampu penting dan tidak ramai, para pengunjung juga boleh menikmati ruangan VVIP ini juga.
Executive lounge (Dok Pribadi)
Gimana? Tertarik untuk berkunjung ke Perpusnas Gan?
Perpusnas buka setiap hari kok. Hari Senin hingga Jumat perpusnas buka dari pukul 07.30 WIB sampai 18.00 WIB. Sementara di hari Sabtu dan Minggu buka dari pukul 07.30 WIB sampai 16.00 WIB.
Yuk ke perpustakaan lagi!
Sebuah pertanyaan dari seorang kawan yang akhirnya membawa ane untuk pergi ke perpustakaan lagi setelah sekian purnama berlalu. Ya Gan. Untuk orang yang sudah bekerja, perpustakaan jadi salah satu tempat yang mulai jarang dikunjungi. Padahal tidak ada yang salah dengan pergi ke perpustakan mesti status tak lagi jadi mahasiswa atau pelajar kan. Toh belajar tak harus berhenti sampai kita lulus dari bangku perkuliahan bukan? Lagi pula di perpustakaan kita tak hanya bisa membaca berbagai buku tapi juga bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia bahkan secara cuma-cuma.
Jika Agan juga berminat untuk pergi ke perpustakaan lagi setelah sekian lama seperti ane, ada satu perpustakaan yang menurut ane wajib untuk Agan kunjungi yaitu perpusnas alias Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dari depan (Dok Pribadi)
Perpusnas yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan September 2017 dan dibuka untuk umum sejak Oktober 2017 lalu ini cukup jadi bahan perbincangan Gan, salah satunya karena kemegahan gedungnya. Perpusnas ini bahkan disebut-sebut sebagai yang tertinggi di dunia Gan. Ini dikarenakan gedung baru Perpusnas ini terdiri dari 27 lantai plus basement dengan ketinggian mencapai 126,3 meter!
Fasilitas lengkap
Tak hanya soal kemegahan gedung. Perpusnas ini juga menjadi bahan perbincangan karena fasilitas-fasilitasnya yang terbilang cukup lengkap, nyaman dan lebih kekinian.
Koleksi buku dan audiovisual di perpusnas (Dok.Pribadi)
Perpusnas memiliki koleksi yang terbilang lengkap Gan. Ada 2,6 juta buku yang bisa kamu temukan di sini. Ada pula koleksi foto, peta, hingga koleksi audiovisual seperti video pidato presiden Soekarno dan VCD film berbagai genre.
Petugas tengah membersihkan piring kotor pengunjung di kantin (Dok.Pribadi)
Perpusnas juga menyediakan fasilitas lainnya seperti fotocopy, musholla, dan WIFI untuk para pengunjung. Oya, di sini juga tersedia kantin dan kafe untuk para pengunjung dengan menu yang beragam.
Kafe di lantai 1 perpusnas (Dok.Pribadi)
Tempat membaca yang nyaman juga banyak tersedia di setiap lantai. Beberapa di antaranya bahkan dibuat dengan pembatas kaca agar pengunjung lebih fokus.
Salah satu reading area di dalam perpusnas (Dok.Pribadi)
Ramah anak, lansia hingga disabilitas
Salah satu keunggulan perpusnas menurut ane adalah bagaimana perpusnas yang baru ini begitu ramah untuk anak, lansia dan disabilitas. Perpusnas memang menyediakan koleksi buku khusus anak, lansia dan disabilitas di lantai 7 Gan.
Ruang koleksi buku anak (Dok Pribadi)
Di bagian koleksi anak, ruangan dibuat super nyaman dengan interior yang penuh warna dengan koleksi bacaan anak yang bervariasi. Selain itu juga disediakan layanan berupa permainan edukasi, story telling anak hingga ruangan menyusui untuk para ibu juga loh. Kapan lagi bisa mengajak anak dari kecil untuk mulai gemar membaca dan berkunjung ke perpus kan Gan!
Ruang koleksi lansia dan difabel (Dok.Pribadi )
Sementara pada bagian ruang koleksi lansia dan difabel, ruangan dibuat lebih renggang serta dilengkapi dengan hand-rail untuk membantu para pengunjung berkebutuhan khusus yang ingin mencari koleksi buku yang tersedia. Oya, perpusnas juga menyediakan kursi roda hingga guiding block untuk membantu para pengunjung disabilitas yang datang berkunjung loh.
Pemandangan memukau mata
Tak hanya bisa menikmati fasilitas yang tersedia, datang ke perpusnas juga memberikan pengunjung satu pengalaman membaca yang berbeda Gan. Yakni pengalaman membaca sambil menikmati pemandangan ekslusif Monas dari ketinggian.
Pemandangan Monas dari perpusnas (Dok Pribadi)
Para pengunjung bisa melihat Monas lewat jendela maupun di balkon-balkon yang tersedia di beberapa lantai. Balkon-balkon tersebut juga dilengkapi dengan bangku dan taman kecil untuk memberikan tambahan kenyamanan untuk para pengunjung yang ingin membaca buku sambil menikmati pemandangan Monas dari ketinggian. Salah satu balkon yang jadi favorit pengunjung adalah balkon di lantai teratas perpusnas. Tempat ini jadi tempat favorit untuk berfoto dengan latar belakang Monas dari ketinggian.
Pengunjung berfoto di balkon lantai teratas perpusnas (Dok Pribadi)
Panduan untuk Agan yang ingin berkunjung ke perpusnas
Untuk bisa mengunjungi perpusnas caranya cukup mudah Gan. Agan bisa menggunakan moda transportasi Transjakarta lalu turun di halte Balai Kota. Setelah itu, Agan cukup menyeberang dan perpusnas bisa langsung dengan mudah ditemukan. Agan juga bisa datang dengan dengan menggunakan bus tingkat Jakarta Explorer yang melewati Balai Kota.
Sesampainya di perpusnas, Agan akan memasuki sebuah bangunan lama bergaya Batavia terlebih dahulu. Tempat ini seperti pendopo yang difungsikan layaknya museum yang menampilkan berbagai hal mengenai sejarah kepustakaan Indonesia. Mulai dari replika perpustakaan keliling hingga koleksi aksara kuno dalam sejarah Indonesia. Ada pula layar interaktif yang menjelaskan perjalanan kepustakaan di Indonesia.
Beberapa koleksi yang dipamerkan di bangunan depan perpusnas (Dok.Pribadi)
Setelah melewati bagian ini barulah Agan bisa menemukan gedung perpusnas. Bagian lobi utama perpusnas terbilang luas dengan deretan lukisan presiden RI serta rak buku tinggi menjulang dari lantai satu hingga empat menyambut pengunjung yang baru masuk ke bagian dalam.
Rak buku di lobi utama perpusnas (Dok. Pribadi)
Jangan lupa untuk titipkan tas di bagian penitipan tas yang telah disediakan Gan. Letaknya ada di lantai 1 tepat di samping eskalator sebelah kanan pintu masuk dari arah depan. Agan juga dapat meminjam tas untuk tempat membawa laptop agan ataupun perlengkapan yang agan butuhkan. Jumlah tas yang disediakan terbatas Gan. Jadi jika Agan datang saat perpusnas sedang ramai-ramainya jangan kaget kalau kamu tidak kedapatan pinjaman tas untuk membawa barang-barangmu ini ya.
Ruang loker (Dok Pribadi)
Agar bisa memanfaatkan layanan perpusnas secara maksimal, sempatkan juga untuk mendaftarkan diri sebagai anggota perpusnas di lantai 2 ya. Caranya mudah kok. Agan hanya perlu mengisi data diri di komputer yang telah tersedia. Area pendaftaran anggota ini cukup luas dan nyaman loh. Ada puluhan komputer serta mesin pencetak nomor antrean di tiap komputer sehingga tidak perlu membuat Agan berdiri lama saat mengantre.
Ruang pendaftaran anggota (Dok Pribadi)
Setelah mencetak nomor antrean, Agan hanya perlu menunggu panggilan untuk foto dan mencetak kartu di counter yang tersedia. Prosesnya sendiri sebenarnya cukup cepat Gan. Hanya saja, saat ane datang ke perpusnas beberapa waktu lalu petugas di bagian counter pencetakan kartu hanya satu orang. Mungkin karena saat itu ane datang di jam makan siang. Setelah waktu makan siang lewat, para petugas di counter pun bertambah dan proses pendaftaran menjadi lebih cepat.
Counter pembuatan kartu anggota (Dok Pribadi)
Oya, pastikan untuk menjaga kartu anggota agar tidak hilang ya. Ini dikarenakan jika kartu anggota hilang proses untuk mencetak ulang kartu cukup panjang karena Agan perlu melampirkan surat keterangan hilang dari kepolisian.
Setelah membuat kartu anggota, Agan bisa langsung menikmati fasilitas-fasilitas perpustakaan yang tersedia. Karena perpusnas terdiri dari 24 lantai, Agan tidak perlu takut bingung dan tersesat. Di samping lift selalu tersedia direktori perpusnas yang bisa jadi panduan buat para pengunjung.
Pengunjung perpusnas (Dok Pribadi)
Ada beberapa lantai yang sifatnya layanan tertutup, dalam arti Agan tidak dapat mengambil buku sendiri. Pustakawan akan mengambilkan buku tersebut bila Agan membutuhkan, namun buku tidak dapat dipinjam dan hanya bisa dibaca di tempat. Misalnya yang ada di lantai koleksi buku langka di lantai 14 dan koleksi referensi di lantai 15. Sementara layanan terbuka untuk membaca dan meminjam buku ada di lantai 21 dan 22.
Pengunjung perpusnas tengah memilih buku (Dok Pribadi)
Untuk Agan yang internetan dan sekedar mengetik pekerjaan, lantai multimedia yang ada di 19 bisa jadi pilihan. Di lantai ini ada 2 ruangan yakni ruangan untuk pengunjung yang membawa laptop sendiri dan ruangan yang berisi komputer untuk pengunjung yang tidak membawa laptop.
Ruang multimedia tempat pengunjung yang ingin internetan dengan santai (Dok. Pribadi)
Di lantai paling atas ada tempat koleksi budaya nusantara dan executive lounge untuk para tamu penting. Namun bila sedang tidak ada tampu penting dan tidak ramai, para pengunjung juga boleh menikmati ruangan VVIP ini juga.
Executive lounge (Dok Pribadi)
Gimana? Tertarik untuk berkunjung ke Perpusnas Gan?
Perpusnas buka setiap hari kok. Hari Senin hingga Jumat perpusnas buka dari pukul 07.30 WIB sampai 18.00 WIB. Sementara di hari Sabtu dan Minggu buka dari pukul 07.30 WIB sampai 16.00 WIB.
Yuk ke perpustakaan lagi!
No comments:
Write comments