Peri Sandria, Pencetak Gol Terbanyak Liga Indonesia

Credit : bobotoh.id

Liga 1 Indonesia mulai bergulir pada tanggal 24 Maret 2018, dimulai dengan partai bergengsi antara juara bertahan Bhayangkara FC melawan juara piala presiden Persija Jakarta. Saat menonton, penulis tertuju pada penyerang Persija yang baru Marko Simic, penyerang haus gol dan di elu-elu kan para The Jakmania, dan digadang-gadang sebagai calonpencetak gol terbanyak pada musim ini. Saat itu pula penulis teringat sosok penyerang lokal yang menjadi pencetak gol terbanyak pada Liga Indonesia, yakni Peri Sandria dari Klub Matrans Bandung Raya (MBR).

Awal Karir Peri Sandria


Credit : bolaskor.com

Peri Sandria lahir di Binjai, Sumatera Utara, 24 September 1969, Peri mengawali karir juniornya bersama diklat Ragunan pada tahun 1986-1989, dari diklat Ragunan lah membuka awal karir seniornya terbuka, berlabuh di Palembang bersama Krama Yudha Tiga Berlian pada 1989-1990 pada era galatama. Dari sinilah Peri meraih pondasi pertamanya hingga dikontrak oleh klub elit Mastrans Bandung Raya (MBR). Di klub inilah Ketajaman Peri Sandria sebagai bomber ganas dibuktikan, pada 1994, ia berhasil mencetak 34 gol dan mebukukan namanya di daftar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia saat itu, pada tahun setelahnya bersama Dejan Gluscevic menghantarkan MBR menjadi kampiun Liga Indonesia pada tahun 1995 untuk pertama kalinya.


Selepas Pensiun


Credit : bola.com

Mengakhiri karir sebagai pemain professionalnya pada tahun 1999 bersama Persikabo Bogor, Peri memutuskan melanjutkan karir sepakbolanya sebagai pelatih, setelah mengambil lisensi kepelatihan, Peri memulai karir kepelatihannya di klub Persipo Purwakarta, selanjutnya melatih PS Siak Riau, prestasi kepelatihannya PS Siak terbilang sukses, ia berhasil menghantarkan klub tersebut promosi ke Divisi 1 (Pada saat itu kasta tertinggi Liga Indonesia Divisi Utama) namun gagal menghantarkan PS Siak menuju Divisi Utama Liga Indonesia, Peri juga sempat menjadi Asisten Pelatih Pelita Bandung Raya pada tahun 2014.

Masa - Masa Sulit

Credit: bolaskor.com

Menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia dan rekornya belum terpecahkan, menjadi suatu kebangaan bagi putra kelahiran Binjai, Sumatera Utara ini, namun sayang perhatian pemerintah pada saat itu sangat minim untuk atlet berprestasi, hal ini terlontar dari ucapan Peri pada saat menerima bantuan dana senilai 7 Juta Rupiah dari Extra Joss, dana tersebut sangat berarti bagi dirinya agar putrinya dapat melanjutkan sekolahnya. PSSI seharusnya memberikan bantuan paling tidak kesempatan untuk melatih di klub. Hal ini dikarenakan Peri hanya memiliki Lisensi Kepelatihan B AFC, sedangkan untuk melatih di tim divisi utama (atau sekarang Liga 1) dibutuhkan Lisensi Kepelatihan A AFC dan maksimum berusia 40 Tahun sedangkan Peri Sandria pada saat itu berusia 42 Tahun.

Andai Striker Lokal Yang Memecahkan Rekor Saya


Credit : sidomi.com

Hal ini terlontar setelah striker Bali United, Sylvano Comvalius berhasil melewati rekor Peri Sandria, meskipun begitu ia mengaku juga tidak apa-apa. Meskipun begitu, mudah-mudahan ini menjadi pelecut bagi striker lokal pada pentas Liga 1 musim ini agar memborong gol sebanyak-banyaknya selain kemenangan tim. Baginya striker lokal harus bekerja lebih keras lagi agar bisa berbicara di dunia, dimulai dari kompetisi lokal hingga internasional.


Inilah predator ganas di tengah lapangan sepakbola Indonesia, apakah kalian setuju Peri Sandria disebut Legenda?

Terima Kasih sudah membaca thread ane, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada salah kata

Sumber:
Goal.com
kompas.com
Kompasiana.com
SUMBER