Sunday, March 18, 2018

Film Jadul Indonesia yang Sulit Dicari Tandingannya

Dulu Soekarno pernah berkata "Jangan sekali kali melupakan sejarah".

Dalam konteks yang luas sejarah bukan hanya persoalan politik, peperangan, kerajaan, atau tentang peradaban turun temurun. Tapi juga soal sejarah film.

Di masa lalu Indonesia pernah dan masih memiliki banyak film film yang luarbiasa bagusnya.


Lewat tangan tangan kreatif sineas masa lalu yang jenius, munculah film film hebat yang sepatutnya kita lihat sebelum menonton film film kekinian.

Karena lewat film film masa lalu"lah kita generasi hari ini bisa menilai bahwa Indonesia juga memiliki banyak sineas yang bisa kita banggakan.

Buat anak anak muda kekinian yang mengaku pecinta film nasional. Ada baiknya sebelum nonton film The Raid, Habiebie & Ainun, Pengabdi Setan, atau Dilan. Yuuk kita semua nonton dulu film Indonesia jadul yang hebat hebat ini :




1. Titian Serambut Dibelah Tujuh

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

PASTIKAN NONTON FILM INI SEKALI SEUMUR HIDUP!

Titian Serambut Dibelah Tujuh adalah film Indonesia tahun 1982 yang disutradarai oleh Chaerul Umam. Skenarionya ditulis oleh Asrul Sani, dan dibintangi antara lain oleh Rachmat Hidayat dan El Manik.
Asrul Sani meraih penghargaan skenario terbaik dalam Festival Film Indonesia 1983 untuk film ini.



2. Lewat Djam Malam

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

SALAH SATU FILM EPIC INDONESIA TERBAIK SEPANJANG MASA

Film ini meraih penghargaan bersama sebagai Film Terbaik FFI tahun 1955 bersama dengan film Tarmina. A.N. Alcaff juga berhasil terpilih sebagai Aktor Terbaik dalam ajang yang sama.



3. Tjoet Nja" Dhien

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

FILM SEJARAH INDONESIA PALING EPIC YANG SEHARUSNYA MEMBORONG SEMUA PIALA OSCAR........

Salah satu film paling fenomenal dalam sejarah perfilman Indonesia. Tjoet Nja" Dhien adalah film drama epos biografi sejarah Indonesia tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot.

Film ini memenangkan Piala Citra sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988.



4. Nagabonar

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

ORANG INDONESIA MANA YANG TAK MENGENAL HEBATNYA FILM NAGABONAR INI?

Naga Bonar adalah film komedi situasi tahun 1987 dari Indonesia yang mengambil latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia di daerah Sumatera Utara.

Salah satu film Indonesia yang layak disebut sebagai masterpiece sepanjang masa.



5. Kereta Api Terakhir

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta di baliknya. Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ada ke Yogya.



6. Ponirah Terpidana

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

SATU KATA : "LUARBIASA"

Ponirah Terpidana adalah film Indonesia tahun 1984 dengan disutradarai oleh Slamet Rahardjo dan dibintangi oleh Christine Hakim dan Ray Sahetapy.

Film ini memperoleh Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 1984 untuk pemeran pembantu pria terbaik (Bambang Hermanto, penyunting terbaik (George Kamarullah), dan tata artistik terbaik (Benny Benhardi).



7. Perempuan Dalam Pasungan

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

TAHUN 1980 SINEAS INDONESIA SANGGUP MEMBUAT FILM SEBAGUS INI..... SALUTE!

Sebuah film drama dari Indonesia yang dirilis pada tahun 1980 dan disutradarai oleh Ismail Soebardjo.

Film ini dibintangi antara lain oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono.

Film ini memenangkan penghargaan Piala Citra sebagai film terbaik dalam FFI 1981. Film ini juga memenangkan beberapa Piala Citra lainnya untuk beberapa kategori yang lain dalam tahun yang sama.

Selain cukup terkenal di sejarah perfilman Indonesia, film Perempuan Dalam Pasungan juga mendapat sambutan di Festival Fim Berlin tahun 1981 sebagai salah satu film yang dibawa oleh kontingen Indonesia dan mendapat special acknowledgement sebagai film dengan konten budaya tradisional.

Pengakuan tersebut menjadikan film Perempuan Dalam Pasungan sebagai salah satu film Indonesia yang pernah dibeli oleh produser pemenang piala Oscar berkebangsaan Jerman bernama (Manfred Durniok) untuk direlease di Eropa.

Film ini kembali terpilih sebagai film pilihan untuk diputar di Australia pada tahun 2010 dalam acara Festival Film Indonesia di Melbourne dan Sidney, Victoria.



8. Kejarlah Daku Kau Kutangkap

SERIUS....ANDA RUGI BESAR JIKA TAK PERNAH NONTON FILM SECERDAS INI

Film ini dirilis pada tahun 1980 dan dibintangi oleh Dedy Mizwar, Lydia Kandou, Ully Artha, dan Ikranegara.

Kejarlah Daku Kau Kutangkap merupakan salah satu film komedi yang paling berhasil yang pernah dibuat di Indonesia. Dengan akting yang cemerlang dan dialog yang cerdas, film ini menjadi film terlaris kelima di Jakarta pada tahun 1986.



9. Keluarga Markum

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

Keluarga Markum adalah film Indonesia yang dibuat sebagai sekuel atas suksesnya film Kejarlah Daku Kau Kutangkap. Film ini disutradari oleh sutradara yang sama, yaitu Chaerul Umam, tetapi tidak melibatkan Deddy Mizwar lagi yang muncul pada film sebelumnya.

film ini menceritakan tentang kehidupan Markum (Ikranegara), paman Ramadan (Deddy Mizwar) di film pertamanya dengan Marni (Ully Artha), sahabat Ramona (Lydia Kandou) setelah mereka menikah.



10. Sang Guru

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

SEBAIKNYA ANDA NONTON FILM KEREN INI DULU SEBELUM LASKAR PELANGI!

Sang Guru adalah film Indonesia tahun 1981 dengan disutradarai oleh Parakitri dan dibintangi oleh S. Bagio dan Rahayu Effendi.
Film ini mendapatkan nominasi untuk aktor terbaik (S. Bagio) dalam Festival Film Indonesia 1982.




11. Doea Tanda Mata

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari  Tandingannya

Doea Tanda Mata adalah film drama Indonesia yang diproduksi pada tahun 1985. Film yang disutradarai oleh Teguh Karya ini dibintangi antara lain oleh Alex Komang, Yenny Rachman dan Sylvia Widiantono.

Film yang berlatar belakang tahun 1930-an ini menceritakan ketika Indonesia masih disebut sebagai Hindia Belanda. Karena pembunuhan politik temannya, Alex Komang yang berperan sebagai seorang musisi merencanakan pembunuhan politik terhadap seorang Komisioner Belanda yang terlibat. Tetapi ketika dia jatuh cinta terhadap artis Jenny Rachman, saudara perempuan dari temannya yang terbunuh, Komang menjadikan tujuannya menjadi balas dendam. Film ini juga memenangi beberapa Piala Citra di Festival Film Indonesia.




12. Cinta dalam Sepotong Roti

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

ANDA JENIUS JIKA MAMPU MEMAHAMI FILM INI HANYA DENGAN SEKALI PUTAR!

Cinta dalam Sepotong Roti adalah sebuah Film Indonesia garapan sutradara Garin Nugroho. Skenario film ini kemudian diadaptasi menjadi novel dengan judul yang sama oleh Fira Basuki.

Mayang, Harris, dan Topan bersahabat sejak kecil. Mayang, pengasuh sebuah rubrik majalah wanita, telah kimpoi dengan Harris, seorang profesional, sedang Topan masih lajang dan jadi fotografer. Mayang berlibur dengan Harris untuk menyelesaikan masalah mereka. Topan diajak serta, karena ternyata ia hendak pergi kearah yang sama.

Dalam perjalanan, terkuaklah segala permasalahan tiga sahabat tadi. Harris mengalami kesulitan seks karena trauma masa lalunya. Mayang yang coba memahami dan membantu, hampir tidak berhasil. Sementara itu, Topan masih menyimpan cinta masa kecilnya pada Mayang. Puncaknya: Harris curiga terhadap Mayang dan Topan.. Film ini juga memasukkan kalimat-kalimat puisi dari penyair Indonesia, Sapardi Djoko Damono.




13. Daun di Atas Bantal

Deretan Film Jadul Indonesia Yang Sulit Dicari Tandingannya

FILM HEBAT INDONESIA YANG SULIT MENCARI TANDINGANNYA.....

Daun di Atas Bantal adalah sebuah film Indonesia tahun 1998 yang disutradarai Garin Nugroho. Film ini menceritakan tentang seorang ibu yang bernama Asih (Christine Hakim) beserta tiga orang anaknya Heru, Sugeng, dan Kancil yang tinggal di jalanan kota Yogyakarta, Indonesia.
Film ini diproduksi oleh Christine Hakim, dan seharusnya selesai pada bulan Oktober 1997, tetapi akibat krisis ekonomi di Indonesia, maka akhirnya diselesaikan di Australia.



JAYALAH FILM INDONESIA, DI DARAT, LAUT, DAN UDARA!



Oleh : napelogini @kaskus
Photo : Google
Referensi : Wikipedia

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...