Tuesday, March 20, 2018

Nostalgia Anak 80an & 90an

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80
Serial TV "Knight Rider"


Dibanding anak tahun 80an dan 90an, rasanya anak zaman sekarang jauh lebih beruntung karena bisa menikmati beragam hiburan dan teknologi yang seolah tanpa batas.

Cukup dengan sekali klik maka semua kebutuhan informasi dan hiburan bisa didapat dan dimainkan dengan mudah.


Saat ini hampir semua orang memiliki beragam gadget canggih. Mulai dari smartphone, PC, laptop, console game, hingga virtual reality.


Sedangkan dulu di era tahun 80an hingga 90an. Jangankan bisa buka Youtube atau download film lewat hp. Bisa nonton film kartun Doraemon di televisi berwarna saja rasanya udah keren banget.


Karena saat itu tidak semua orang punya TV berwarna dan parabola. Apalagi sampai bisa punya video player. Hanya orang orang tertentu saja yang bisa memilikinya.


Tapi meskipun demikian, anak anak tahun 80an dan 90an masih bisa menikmati beberapa hiburan alakadarnya. Seperti berikut ini :



Film di Televisi

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80

Pada tahun 80an stasiun tivi saat itu masih di dominasi oleh TVRI milik pemerintah.

Dan satu satunya tivi swasta nasional saat itu baru ada RCTI saja. Itupun harus pakai dekoder dan rutin bayar iuran sebulan sekali.....

Baru pada tahun 1989, siaran RCTI bisa ditangkap tanpa dekoder dan di gratiskan bagi seluruh rakyat Indonesia......



Acara televisi pada saat itu sangat terbatas, terutama film untuk anak anak. Hanya ada beberapa film serial televisi yang bisa dinikmati seminggu sekali.

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80
Serial TV "Renegade"


Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80
Serial TV "The A-Team"

Sebut saja misalnya film Oshin, Knight Rider, Air Wolf, Renegade, McGyver, atau The A Team.
Film kartunnya pun gak jauh jauh dari "Silver Hawk, Flash Gordon, He-Man, Voltus V, Woody Woodpecker atau Ksatria Baja Hitam.

Dan yang paling ditunggu setiap hari minggu pagi tentunya adalah film Unyil atau kartun Doraemon.

Tantangan terberatnya adalah : layar tivi biasanya "rumeuk". Gambarnya berbayang, goyang goyang alias banyak semutnya.

Maklum 99.9% tivi di zaman itu masih menggunakan antena tivi biasa. Karena saat itu parabola adalah barang yang super langka dan sangat mahal.



Video Player Betamax

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80

Di zaman 80an dan 90an, punya video player Betamax dengan ukuran kaset segede gaban rasanya udah paling kerenlah se-kabupaten.

Bahkan dulu, perangkat pemutar video ini bisa dijadiin duit. Dimana setiap anak yang pengen nonton harus bayar. Harganya pun bervariasi mulai dari 50 perak hingga 100 rupiah.

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80

Saat itu film yang paling populer adalah "Zabogar, Megaloman, Gaban Saripan, dan Google V".

Tantangan terberatnya adalah : Jumlah kaset Betamax yang beredar saat itu masih sangat terbatas. Sehingga penyewa harus antri.

Selain itu kaset Betamax kadang juga suka kusut atau macet macet........

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80




Dingdong dan Gimbot

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80
Dingdong jadul tahun 80an/90an

Jauh sebelum muncul gimbot pada era tahun 90an. Sebetulnya ada permainan anak anak lainnya yaitu dingdong.

Sayangnya game bocah tahun 80an ini relatif hanya bisa dinikmati oleh mereka yang tinggal di kota besar saja.


Jadi kalo anak anak yang tinggal di daerah ya cuma bisa gigit jari......

Apalagi untuk bisa memainkan console game seperti Nintendo atau Atari. Yang saat itu harganya "Naudzubillah Himindzalik".

Tapi jangan khawatir karena saat masuk tahun 90an, mulailah bermunculan permainan mobile bernama game watch. Dan bocah 90an biasa menyebutnya dengan gimbot.

Tiga Hal yang Bikin Anak Anak 80
Gimbot jadul

Gimbot lah satu satunya permainan yang membahagiakan anak anak tahun 80an dan dan 90an. Saat itu harganya sekitar 25 ribu s/d 55 ribu rupiah.

Awal tahun 90an, uang sebesar 25 ribu itu rasanya kok gede banget. Jadi jangan harap semua anak anak bisa memilikinya.....

Oleh karena itu bagi anak anak yang tidak sanggup membeli gimbot. Maka cukuplah mereka menyewa saja pada tukang gimbot keliling.....

Tantangan terberatnya : Main dingdong harus ke kota. Sewa gimbot harus nungguin tukang sewa kelilingnya datang. Harga gimbot saat itu masih mahal.



Begitulah rasanya menjadi anak anak yang merasakan hidup di tahun 80an dan 90an.

Saat itu hiburan dan teknologi memang serba terbatas. Tapi mereka beruntung, karena saat itu otak mereka tidak dicekoki oleh acara dan tayangan sampah yang durasinya berjam jam.

Mereka juga beruntung karena kehidupan mereka sebagai anak anak tidak diperbudak oleh teknologi. Tidak seperti kebanyakan anak anak hari ini, yang lupa bertegur sapa atau sekedar melempar senyum pada orang di sekitarnya.

Karena wajah mereka selalu tertunduk, fokus pada perangkat gadgetnya yang canggih saja.........





Oleh : davinof 2018
Source of Pictures : Google image

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...