Thursday, March 22, 2018

Penulis Skenario Zaman Old Vs Penulis Skenario Zaman Now

Hai, Jumpa lagi dengan thread terbaru ane yang dibuat untuk ikut berpartisipasi dalam 
Event Menulis Perfilman Indonesia.

Sejak tahun 1995, di Indonesia selalu rutin mengadakan Festifal Film Indonesia (FFI) dengan pembagian Piala Citra sebagai penghargaan, acara ini merupakan ajang paling bergengsi bagi para insan perfilman yang terlibat didalam nya. Mulai dari film terbaik, sutradara terbaik, aktor/aktris utama/pendukung terbaik, pemeran anak terbaik, skenario terbaik, tata sinematografi terbaik, dan lain-lain, total semuanya ada 16 kategori penghargaan yang akan di perebutkan tiap tahun nya.

Nah di Thread kali ini ane akan mencoba mengangkat tema mengenai 3 Penulis naskah film zaman old vs 3 Penulis naskah film zaman now yang terkenal beserta hasil karyanya.


Penulis Naskah Film Zaman Old

1. Asrul Sani

Di pertengahan tahun 80-an , Asrul Sani mencoba menawarkan dua buah karya nya yg ditolak orang berkali-kali selama bertahun tahun, hingga akhirnya ia bertemu dengan Chairul Umam , seorang sutradara terkenal masa itu, yang berminat dan membeli karyanya melalui Prasidi Teta Film, sebuah perusahaan yang di bentuk Chairul Umam bareng dengan Budiyati Abiyoga. Dan hasilnya sungguh luar biasa , melejit karyanya dan membuat nama Chairul Umam melambung populer.

Skenario pertama Asrul Sani yang berjudul Mengapa Tuhan Menciptakan Wanita digubah menjadi judul Kejarlah Daku Kau KuTangkap berhasil meraih Piala Citra ditahun 1986 sebagai Skenario Film Terbaik sekaligus juga meraih Piala Antemas dan Piala Bing Slamet.

Sedangkan skenario kedua yang berjudul Naga Bonar yang dirilis di tahun 1987 akhirnya juga memenangkan kategori piala Citra 1987 di Skenario film terbaik, film, cerita, aktor utama terbaik ( Deddy Mizwar ), pemeran pembantu wanita terbaik ( Roldiah Matullesy ), musik dan tata suara terbaik.

naga bonar
Penulis Naskah Zaman Old Vs Penulis Naskah Zaman Now

Kedua skenario karya Asrul Sani ini lah yang dianggap sebagai tonggak penting bagi penulisan skenario di Indonesia.

Asrul Sani lahir di Rao, Sumatera Barat, 10 Juni 1926 dan meninggal dunia di Jakarta, 11 Januari 2004 pada umur 77 tahun.

Skenario yang bagus adalah Timeless, tidak dimakan oleh waktu.Ada gagasan besar di dalamnya, tetapi disaat yang sama ada persoalan-persoalan kecil yang pasti makin akan ada dimasa apapun. Itulah skenario-skenario dari seorang Asrul Sani.


Source : Buku A to Z about Indonesian Film - karya Ekky Imanjaya

2. Arifin C. Noer

Siapa yang ga kenal dengan Arifin C.Noer, seorang penulis naskah dan sutradara yang sering memenangkan penghargaan Piala Citra atas karya-karyanya. Sebut saja film Serangan Fajar yang meraih penghargaan Piala Citra di tahun 82 dan Penghianatan G 30S/PKI yang meraih penghargaan Citra di tahun 85 serta film Taxi yang memenangkan 6 piala Citra ditahun 90. serta karya karya lain yang fenomenal.

Arifin Chairin Noer lahir di Cirebon, Jawa Barat, 10 Maret 1941 dan meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 28 Mei 1995 pada umur 54 tahun.

taxi
Penulis Naskah Zaman Old Vs Penulis Naskah Zaman Now

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Arifin_C._Noer

3. Sjumandjaja

Sjumandjaja adalah salah satu penulis naskah dan sutradara yang cukup terkenal dimasanya, ia berhasil
meraih 5 kali penghargaan Citra atas prestasinya dibidang perfilman Indonesia. Anak perempuannya yang bernama Djenar Maesa Ayu sekaranglah yang menggantikan bapaknya sebagai penulis naskah dan pemain film.

Penghargaan Piala Citra yang berhasil diraih oleh Sjumandjaja adalah sebagai berikut :

Kategori Cerita Asli Terbaik di Festival Film Indonesia 1976 - Laila Majenun

Kategori Cerita Asli Terbaik di Festival Film Indonesia 1977 - Si Doel Anak Modern

Kategori Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 1977 - Si Doel Anak Modern

doel
Penulis Naskah Zaman Old  Vs Penulis Naskah Zaman Now

Kategori Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 1984 - Budak Nafsu

Kategori Cerita Asli Terbaik di Festival Film Indonesia 1985 - Kerikil-Kerikil Tajam

Sjumandjaja lahir di Jakarta, 5 Agustus 1934 dan meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 19 Juli 1985 pada umur 50 tahun.

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Sjumandjaja



Penulis Naskah Film Zaman Now

1. Joko Anwar

Lulusan dari Institut Teknologi Bandung ini awalnya bekerja sebagai wartawan di The Jakarta Post, dalam suatu kesempatan ia mewawancarai Nia Dinata yang akhirnya malah menawarinya untuk menulis naskah film Arisan. Tak disangka film tersebut sukses dan mendapat pujian luar biasa di dalam dan luar negeri. Joko Anwar namanya pun melejit dan mulai menyutradarai sendiri film yg ditulisnya dan bahkan menulis naskah film buat sutradara lain.

Berbagai prestasi pun disabetnya seperti di film komedi Quickie Express yg meraih penghargaan the best film di Jakarta International Film Festival di tahun 2008.
Film Jakarta Undercover yg sukses secara komersial, film Fiksi meraih penghargaan film terbaik dan skenarionya terbaik di FFI 2008. Dan masih banyak lagi karya dari Joko Anwar yang banyak dipuji oleh para kritikus film baik dalam maupun luar negeri.


fiksi
Penulis Naskah Zaman Old Vs Penulis Naskah Zaman Now

Source : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Joko_Anwar

2.Raditya Dika

Raditya Dika adalah seorang penulis naskah film komedi dan juga sebagai seorang standup comedian yang cukup terkenal dimasa kini, banyak film komedi percintaan remaja yang telah di tulis menjadi novel dan di buatkan film layar lebarnya.

Buku-bukunya yang telah diterbitkan selalu menjadi best seller seperti Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa, Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon dan Koala Kumal.

Berbagai film pun di sutradarai oleh Raditya Dika sekaligus bermain sebagai Aktor Utamanya, sebut saja film Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu dan Single yg meraih keuntungan komersil dalam penjualan tiketnya.

TS sendiri merupakan fans dari Raditya Dika, semua film-film nya kocak dan "petjah pake kompor gas"

single
Penulis Naskah Zaman Old Vs Penulis Naskah Zaman Now

Source : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Raditya_Dika

3. Genta

Penulis Naskah Zaman Old Vs Penulis Naskah Zaman Now

Keluarga Tak Kasat Mata adalah judul film yang diangkat ke layar lebar. Bermula dari salah satu kaskuser yang membuat cerita misteri di salah satu sub forum kaskus, ramai dan mendapat puluh jutaan viewers, kemudian terciptalah film layar lebar yang tayang di bioskop tanggal 23 Nov 2017.

ktkm
Penulis Naskah  Zaman Old Vs Penulis Naskah Zaman Now

Adalah Bonaventura Genta , penulis naskah mistis di kaskus yang menceritakan pengalaman pribadinya sewaktu bekerja disebuah perusahaan di Jogja.

Dengan diangkatnya kisah mistis dari kaskus ini ke layar lebar tentunya akan menjadi tantangan buat para kreator kaskus, untuk membuat kisah sendiri dengan penulisan sendiri dan siapa tahu bisa di publishing ke layar lebar juga.

Selamat Hari Perfilman Nasional
Maju terus perfilman Nasional

Penulis : Budhie - 2018
Sumber Gambar : by Google

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...