
Ya, seperti ketika nokia masih percaya diri dengan symbianya, maka tidak beda jauh dengan blackberry yang selalu percaya diri dengan system operasi terbarunya yang berbasis QNX, Mereka melupakan lainya selain keamanan dan efisiensi system operasi mereka, contonya adalah populasi apps yang sangat jauh dari perkiraan, bahkan aplikasi yang populer seperti line, kaskus (EHM), whatsapp dan masih ada beberapa yang sekarang absen di blackberry 10.
ya wakaupun sebenarnya secara performa sistem operasi blackberry 10 ini patut diperhitungkan karena memang menurut saya sendiri yang telah lama menjadi pemakai merasa nyaman dan betah memakai blackberry 10 ini, tidak perlu tombol fisik, berpindah app cukup mengandalkan gesture/swipe dari semua sudut, Dulu banyak orang yang mengeluhkan konsep ini, namun seiring berjalanya waktu banyak yang nyaman dengan blackberry 10 ini. cuma ya itu tadi, Blackberry terlalu senang di zona nyaman mereka
Tidak peka terhadap pasar

Disaat ponsel lain membuat HP dengan harga merakyat dengan segala fitur dan populasi game dan app yang melimpah, Blackberry selalu aja ada alasan untuk selalu berada di zona mereka dan tidak pernah peka terhadap keinginan pasar, terbukti dari semua harga blackberry 10 ketika awal launching, mereka selalu membandrol device mereka diatas 5jt, sedangkan brand lain telah berkembang dengan "price to performance" yang oke.
maka perlahan pengguna yang setia, sedikit demi sedikit beralih ke brand sebelah.
ya walaupun sebenarnya blackberry 10, AH SUDAHLAH....
After sales yang buruk

Sudah rahasia umum kalau layanan service center di indonesia sangat memprihatinkan, terbukti di curhatan BlackBerry Lounge yang banyak sekali mengeluhkan soal claim garansi yang super ribet dan tidak memuaskan, terutama soal lamanya claim garansi. memang hal ini udah biasa (tapi biasa di Indonesia ya)
Tidak mengikuti selera pasar

Ketika orang mulai suka dengan full screen, layar besar, kamera yang tipu-tipu (EHM), BlackBerry masih setia dan bangga dengan keaman keamanan dan keamanan mereka, tanpa mempertimbangkan hal lain yang terlihat spele tapi penting untuk masa depan mereka
Harga terlalu mahal
Ya, Harga terlalu mahal adalah faktor blackberry susah untuk laku, karena untuk sebagian orang spesifikasi yang ditawarkan sangatlah penting, seperti yang kita tahu sendiri memang blackberry 10 ini memiliki spesifikasi yang tidak terlalu mumpuni bisa dilihat dari chipset yang mereka gunakan sampai kamera yang kesanya biasa aja untuk di range harga 6jt an, kita ambil contoh blackberry z10 pas awal keluar berada di harga 7jt lebih untuk garansi resmi, namun menurut saya di harga segitu hmm kurang murah dan akhirnya? harga merosot tajam hanya dalam waktu beberapa bulan.
dan yang menyedihkan lagi adalah ketika saya membeli blackberry z10 ini pada tahun 2014 awal, ketika itu di harga 6.8jt, selang beberapa bulan, harga jual (2nd) hanya di 3jt dan baru 5jt lebih sedikit
Populasi Aplikasi dan Game
Sudah rahasia umum blackberry 10 banyak aplikasi penting dan populer ngga tersedia di blackberry 10, Entah karena blackberry 10 ini berbasis QNX atau ada hal lain yang menyebabkan developer luar enggan untuk membuat apps atau games untuk blackberry 10 atau seperti alasan officer kaskus yang waktu saya tanya pas meet up enthusiast tahun 2015 "karena yang banyak pakai app kaskus hanya android dan iOS, Makanya app kaskus ditarik dari BBW"
SEDIH emang denger jawabanya, sebagai fans BB waktu itu agak sedikit kecewa karena, ahh sudahlah jangan dibahas plis !!!
Gagalnya Generasi Pertama (Z10)

Yes, Ini adalah yang terpenting ketika Z10 STL 001 ada cacat di battery, banyak sekali yang mengalami indikator battery yang ngaco, teman teman bisa cek sendiri di thread terdahulu, saat itu sangat heboh dan ramai diperbincangkan. namun tanggepan pihak BlackBerry Indonesia (khususnya), Biasa aja, dan mereka selalu menyuruh kalibrasi dan kalibrasi, yang padahal sudah nggak wajar kalau HP baru udah ngaco indikator. Namun hal ini di obati dengan Z10 STL 002 yang jarang sekali mengalami keluhan dan frequensi lebih lengkp juga support 4G, tapi sayangnya STL 002 ini tidak masuk resmi ke Indonesia.
BBM Multi Platform

Pilihan ini adalah menjadi hal yang membuat mematikan blackberry secara perlahan, karena ketika itu aplikasi chating satu ini sangat terkenal dan di pakai banyak orang, Orang beli BB? Salah satu alasanya karena BBM, Namun ketika BBM Memutuskan menjadi app multi platform, Konsekuensinya banyak sekali orang yang beralih ke platform lain, Tapi disisi lain hal ini juga adalah keputusan yang tepat, karena untuk menyelamatkan blakberry dari kebangkrutan dan mengalihkan fokus bisnis mereka ke enterprise dan aplikasi, karena di sektor ini blackberry sangat kuat dan sedikit pesaing. Ya walaupun sekarang akhirnya blackberry membuat device android sih
Kesimpulan
Perjalanan blackberry mirip seperti nokia hanya beda tipis, bedanya adalah nokia tetap kuat bertahan, namun blackberry sedikit kesana kemari dulu untuk mengembalikan kepercayaan publik, walaupun sekarang masih belum bisa dibilang berhasil karena untuk sektor smartphone blackberry masih tertinggal.
maaf jika banyak penulisan yang salah atau typo, karena itu adalah penyakit sedari dulu kalau nulis panjang-panjang gini
Sumber :
- Pemikiran dan pengalaman sendiri
- gambar : google.com

No comments:
Write comments