Psst! Ada Orang Tidur Kita Gak Boleh Berisik,
Toleransi Atau Kebiasaan?
Thread ini ane buat berdasarkan pengalaman sewaktu masih ngekos di kota gudeg, dimana pada saat itu penerimaan mahasiswa baru di hampir seluruh kampus dipenuhi calon mahasiswa baru, baik dari dalam, luar kota, hingga luar pulau yang tentunya mencari kos-kosan sebagai tempat tinggalnya. Jangankan mencari kosan yang mahal dan sedang, yang termurah justeru lebih sulit di dapat, otomatis begitu dapet langsung ane dep-ein aja. Ane fikir yang penting dapet dulu baru kemudian sambil mencari tempat lain yang lebih bagusan.
Bagi kita terutama anak kostan yang level kosannya sekelas hotel prodeo udah menjadi hal yang lumrah ketika suasana berisik sering mengusik tidur kita, terkadang tidak mengenal waktu dan tempat. Kalau sudah begini kita yang sudah capek seharian kepinginnya bisa istirahat menenangkan fikiran dan menghilangkan capek, tapi hal ini sulit ane dapatkan manakala situasi kosan yang ane tempati terlalu "over" penghuninya.
Psst! Ada Orang Tidur Kita Gak Boleh Berisik, pesan melarang karena sikap Toleransi Atau Kebiasaan kita sih sebenernya?
Toleransi yang terabaikan?
Betulkah ada orang tidur kita gak boleh berisik, toleransi atau kebiasaan yang kini mulai pudar?
Setelah lelah seharian melakukan aktifitas diluar entah kuliah atau kerja, belum lagi kena macet di jalan, begitu sampai rumah rasanya sudah nggak sabar untuk masuk kamar.
Yup, sekecil dan sesederhana apapun kamar yang kita tempati kalau sudah lihat kasur sepertinya sudah nggak ada bedanya dengan tidur di hotel berbintang tujuh sekalipun. Copot kaos, celana koloran, tarik guling, nyalain kipas angin, udah deh tinggal cari pw (posisi wuenak). Mantap.
Tapi lain halnya ketika suasana gaduh mulai menerpa dinding telinga kita, berisik tiada henti bagaikan desingan peluru yang tiada henti-hentinya, membuat kepala rasanya mau "petjah". Kalau situasi sudah begini mau di kosan sekelas prodeo kek, sekelas bintang tujuh rupa kek, rasanya akan sama saja.
Mau posisi gimanapun jadinya nggak akan bisa tidur.Tapi beruntungnya, meskin faktor budaya ketimuran yang saat ini dibilang mulai luntur masih ada orang yang peduli dengan keadaan, khususnya ketika melihat orang lain sedang beristirahat, yakni Hibernasi sementara bagi kaum urban, mereka masih menjaga dan melestarikan sikap ini. Sikap inilah yang harus dilestarikan kapan dan oleh siapapun.
Pesan orang tua yang sering diabaikan?
Teringat orang tua kita dulu sering menegur kita,
"Psst, kaka, jangan berisik, tuh adek mu baru tidur, main di luar dulu sana". Itulah contoh yang baik yang diajarkan oleh orang tua kita yang ternyata besar manfaatnya. Padahal dulu sewaktu kita kecil, di tegur demikian rasanya ingin selalu memberontak saja. Namun setelah dewasa baru kita sadar apa artinya "privasi" dalam hidup seseorang.
Yup, setiap orang pastinya punya dan butuh privasi masing-masing termasuk kita yang perlu istirahat tidur dengan tenang tanpa di ganggu kebisingan ini.Bagi ane ritual tidur atau bagi orang lain yang sedang melakukannya, siapapun itu berhak mendapatkan ketenangan dan kenyamanan disaat istirahat tidurnya.
Jadi kalau dibilang tidak boleh berisik itu karena sikap toleransi atau kebiasaan, menurut ane keduanya adalah harus sejalan. Keduanya harus saling mendukung dan melengkapi kesempurnaan agar seseorang bisa tetap melanjutkan mimpi indahnya. Dan pada akhirnya, ane mau mengucapkan selamat malam, sampai jumpa lagi esok hari, ane mau tarik selimut dulu. Mau bobok cantik dulu. Selamat tidur dan mimpi indah kawan. Wassalam.
Zzz...
Terimakasihku untuk kamar,
bantal dan
selimut yang selalu
menemani jam-jam
istirahatku.
Zzz
ISKRIM .com - BERITA JADI CERITA
Copyright © 2017 - 2018 www. iskrim. com | All Rights Reserved
Toleransi Atau Kebiasaan?
Thread ini ane buat berdasarkan pengalaman sewaktu masih ngekos di kota gudeg, dimana pada saat itu penerimaan mahasiswa baru di hampir seluruh kampus dipenuhi calon mahasiswa baru, baik dari dalam, luar kota, hingga luar pulau yang tentunya mencari kos-kosan sebagai tempat tinggalnya. Jangankan mencari kosan yang mahal dan sedang, yang termurah justeru lebih sulit di dapat, otomatis begitu dapet langsung ane dep-ein aja. Ane fikir yang penting dapet dulu baru kemudian sambil mencari tempat lain yang lebih bagusan.
Bagi kita terutama anak kostan yang level kosannya sekelas hotel prodeo udah menjadi hal yang lumrah ketika suasana berisik sering mengusik tidur kita, terkadang tidak mengenal waktu dan tempat. Kalau sudah begini kita yang sudah capek seharian kepinginnya bisa istirahat menenangkan fikiran dan menghilangkan capek, tapi hal ini sulit ane dapatkan manakala situasi kosan yang ane tempati terlalu "over" penghuninya.
Psst! Ada Orang Tidur Kita Gak Boleh Berisik, pesan melarang karena sikap Toleransi Atau Kebiasaan kita sih sebenernya?
Toleransi yang terabaikan?
Betulkah ada orang tidur kita gak boleh berisik, toleransi atau kebiasaan yang kini mulai pudar?
Setelah lelah seharian melakukan aktifitas diluar entah kuliah atau kerja, belum lagi kena macet di jalan, begitu sampai rumah rasanya sudah nggak sabar untuk masuk kamar.
Yup, sekecil dan sesederhana apapun kamar yang kita tempati kalau sudah lihat kasur sepertinya sudah nggak ada bedanya dengan tidur di hotel berbintang tujuh sekalipun. Copot kaos, celana koloran, tarik guling, nyalain kipas angin, udah deh tinggal cari pw (posisi wuenak). Mantap.
Tapi lain halnya ketika suasana gaduh mulai menerpa dinding telinga kita, berisik tiada henti bagaikan desingan peluru yang tiada henti-hentinya, membuat kepala rasanya mau "petjah". Kalau situasi sudah begini mau di kosan sekelas prodeo kek, sekelas bintang tujuh rupa kek, rasanya akan sama saja.
Mau posisi gimanapun jadinya nggak akan bisa tidur.Tapi beruntungnya, meskin faktor budaya ketimuran yang saat ini dibilang mulai luntur masih ada orang yang peduli dengan keadaan, khususnya ketika melihat orang lain sedang beristirahat, yakni Hibernasi sementara bagi kaum urban, mereka masih menjaga dan melestarikan sikap ini. Sikap inilah yang harus dilestarikan kapan dan oleh siapapun.
Pesan orang tua yang sering diabaikan?
Teringat orang tua kita dulu sering menegur kita,
"Psst, kaka, jangan berisik, tuh adek mu baru tidur, main di luar dulu sana". Itulah contoh yang baik yang diajarkan oleh orang tua kita yang ternyata besar manfaatnya. Padahal dulu sewaktu kita kecil, di tegur demikian rasanya ingin selalu memberontak saja. Namun setelah dewasa baru kita sadar apa artinya "privasi" dalam hidup seseorang.
Yup, setiap orang pastinya punya dan butuh privasi masing-masing termasuk kita yang perlu istirahat tidur dengan tenang tanpa di ganggu kebisingan ini.Bagi ane ritual tidur atau bagi orang lain yang sedang melakukannya, siapapun itu berhak mendapatkan ketenangan dan kenyamanan disaat istirahat tidurnya.
Jadi kalau dibilang tidak boleh berisik itu karena sikap toleransi atau kebiasaan, menurut ane keduanya adalah harus sejalan. Keduanya harus saling mendukung dan melengkapi kesempurnaan agar seseorang bisa tetap melanjutkan mimpi indahnya. Dan pada akhirnya, ane mau mengucapkan selamat malam, sampai jumpa lagi esok hari, ane mau tarik selimut dulu. Mau bobok cantik dulu. Selamat tidur dan mimpi indah kawan. Wassalam.
Zzz...
Terimakasihku untuk kamar,
bantal dan
selimut yang selalu
menemani jam-jam
istirahatku.
Zzz
ISKRIM .com - BERITA JADI CERITA
Copyright © 2017 - 2018 www. iskrim. com | All Rights Reserved
No comments:
Write comments