Doljanchi Prediksi Masa Depan Anak di Korea yang Mirip dengan Tedak Siten

Udah pada punya bayi/anak belum nih?
Suka penasaran ga sih dengan masa depan sang bayi yang kadang buat kita para orangtua harap-harap cemas? Ya meski sebenarnya dijalani dan dinikmati aja. Tapi di Korea ada nih cara memprediksi masa depan anak yang ternyata juga ada di salah satu upacara adat di Indonesia. Bagaimana sih kira-kira?
Yuk, kita simak...

Doljanchi (돌잔치) atau yang berarti Pesta Dol ini merupakan pesta untuk merayakan ulang tahun pertama bagi sang bayi di Korea. Tujuan dari pesta ini sendiri adalah sebagai ucapan syukur dan terima kasih, karena selama satu tahun bayi sudah tumbuh dengan sehat walafiat. Pesta ini biasanya dihadiri oleh para tetangga dekat dan juga kerabat.

Quote:

Mengapa usia satu tahun di Korea ini menjadi sangat penting?

Hal itu dikarenakan mengingat zaman dulunya, angka kematian bayi di bawah usia satu tahun itu sangat tinggi. Disebabkan oleh wabah penyakit, lingkungan yang tidak bersih, cuaca yang ekstrim, fasilitas kesehatan yang kurang memadai, dan karena perekonomian keluarga yang membuat kebutuhan si kecil tak tercukupi. Oleh karena itu, jika sang bayi dapat melalui usia satu tahun maka orangtua jadi sangat merasa lega karena sang bayi telah melalui masa-masa sulitnya dan berharap dapat senantiasa tumbuh dengan sehat.

Pada perayaan Doljanchi ini sang bayi akan dipakaikan hanbok (한복), yaitu pakaian tradisional Korea. Selain itu sang bayi juga dihadiahkan dan dipakaikan cincin emas sebagai simbol agar senantiasa selalu tumbuh sehat dan juga sebagai pengundang kebahagiaan.

Quote:

Apa saja sih makanan yang disediakan dalam Doljanchi ini?

Yang paling penting dan selalu ada adalah berbagai "tteok" (rice cake) warna-warni dan buah-buahan, kalau zaman sekarang sudah pasti disertai dengan kue ulang tahun.

Quote:

Nah! sesuai dengan judul di atas, apa sih yang mirip dengan prediksi masa depan sang bayi dalam Upacara Tedak Siten?

Salah satu tahapan yang ada di upacara tedak sinten ini sama dengan yang ada di Korea, yaitu saat sang bayi diminta untuk memilih satu barang dari beberapa barang yang ada di hadapannya. Untuk yang belum tahu apa itu upacara tedak sinten, yaitu upacara tradisional yang berasal dari Jawa atau dikenal juga sebagai upacara turun tanah, biasa dirayakan saat bayi berusia delapan bulan. Pada tahapan ini bayi akan dimasukkan ke dalam kurungan ayam, yang sudah diletakkan berbagai macam barang yang akan diambil sang bayi nantinya.

Barang yang biasa ditaruh saat Doljanchi ini ada uang, benang, pensil, stethoscope, panahan, palu kayu hakim, bola, beras, rice cake dan lainnya. Mereka percaya jika masa depan sang bayi dapat dilihat melalui benda apa yang diambilnya. Jika sang bayi mengambil benang berarti akan panjang umur, jika mengambil uang berarti akan kaya raya, jika mengambil pensil berarti akan pandai belajar, jika mengambil bola akan menjadi atlet atau pandai berolahraga, jika mengambil stethoscope tentu akan menjadi dokter, jika mengambil panahan maka akan menjadi pemanah, jika mengambil palu kayu maka akan menjadi hakim, jika mengambil beras akan hidup makmur, jika mengambil rice cake maka akan tumbuh sehat dan penuh keberuntungan dan sebagainya sesuai dengan barang yang disediakan oleh orangtua masing-masing.

Barang-barang yang disediakan pun bisa mengikuti perkembangan zaman, misalnya kamera (kelak akan menjadi photographer atau mungkin youtuber?), mikrofon (kelak menjadi penyanyi), laptop (kelak menjadi seorang IT), dan lain sebagainya sesuai dengan pekerjaan yang sedang diminati masyarakat saat ini.

Quote:

Oleh karena persiapan dalam merayakan Doljanchi ini dianggap agak merepotkan, jadi masyarakat zaman sekarang ada yang memilih untuk tidak merayakannya secara besar-besaran. Jadi cukup untuk mengundang keluarga atau teman-teman dekat untuk sekadar makan bersama di rumah.

Apa pun barang yang diambil sang bayi kita ambil positifnya aja, jangan terlalu diambil serius. Jika ternyata bakat dan minat sang anak bukan yang sesuai prediksi kita di masa lampau ya berarti memang bukan jalannya, boleh kita arahkan tapi tidak bisa kita paksakan.

Tulisan Ts
Ilustrasi Google