Sudah Dibantu, Tapi Diperlakukan Tidak Pantas. Apa Harus Seperti Ini?

Aplikasi online saat ini merupakan kebutuhan vital masyarakat millennial. Apapun yang diinginkan saat ini bisa di order melalui ponsel. Tak perlu repot-repot lagi harus pergi dan membeli sendiri. Hanya buka aplikasi terus nyari yang diinginkan dan di order. Pakaian, makanan, kebutuhan rumah tangga, dan kebutuhan lainnya apapun bisa didapatkan dan akan diantar langsung ke alamat tujuan. Sungguh praktis dan efisien dari segala sisi di zaman sekarang ini. Orang-orang dan erusahaanbidang retail, manufacture, dan apapun juga memanfaatkan layanan jasa. So, tak mengherankan jika perusahaan yang bergerak di bidang jasa semakin menjamu dan bersaing ketat.

Perusahaan layanan jasa memiliki kurir/driver/pengantar barang yang siap mengantar pesanan yang sudah di order. Bahkan ada perusahaan yang memang memberikan pelayanan yang bervariasi dalam satu aplikasi. Para penggiat usaha sangat mengandalkan layanan jasa untuk mengembangkan bisnis mereka. Mereka bekerja sama dengan perusahaan jasa untuk meningkatkan bisnisnya. Produk mereka pun dipajang di perusahaan jasa untuk para customer. Para kurir/driver ini tentu sudah terikat kontrak kerja dan benar-benar harus bekerja maksimal. Jika ada orderan masuk dan diambil, maka tugas harus dilaksanakan dengan totalitas.

Suka duka banyak dilalui para kurir/driver layanan jasa. Tapi apa jadinya jika mereka harus membeli orderan customer, tapi perlakuan mereka dari client yang bekerja sama dengan mereka malah membuat miris hati. Dengan kekuatan kuota sekarat, so CEKIDOT.

mulustrasi

Gansis perhatikan gambar mulustrasi, setelah melihat itu apa tanggapan Gansis? TS sendiri merasakan perbuatan yang sangat tidak adil. Secara dengan adanya jasa ini, perusahaan/client tsb mendapatkan benefit yang banyak, tapi mereka malah memperlakukan orang yang membantu usaha bisnisnya itu sangat SADIS. Ibarat kata sudah dibantu tapi tidak tahu diri. Para kurir/driver juga manusia, jika saat menunggu orderan selesai dibuat/dimasak/disediakan membutuhkan waktu lama, apa mereka tidak kelelahan dan butuh tempat untuk melepaskan penat walaupun hanya sesaat. Setidaknya sediakan tempat/kursi buat para kurir/driver ini untuk duduk, walaupun tak banyak tapi setidaknya ini bentuk kepedulian terhadap orang yang telah membantu usaha kalian. Dimana hati nurani dan perasaan kalian memperlakukan para kurir/driver seperti itu, jika kalian berada di posisi para kurir/driver ini apa yang kalian rasakan? Renungkan sejenak wahai para penggiat usaha.

Setelah membacanya, TS mengharapkan kepada para penggiat usaha agar lebih memperhatikan orang-orang yang membantu usaha kalian. Jangan perlakuan apalagi menganggap para kurir/driver rendahan.

Bagaimana Tanggapan Gansis?