Dewasa ini berbagai macam profesi atau jenis pekerjaan begitu tak terhingga adanya. Mulai dari yang ringan sampai jenis pekerjaan yang berat, mulai dari dengan cara yang halal sampai dengan cara yang keparat.
Tapi TS yakin, jika kita saat ini memiliki pekerjaan yang baik dan halal ya. Tidak masalah seperti apa pekerjaannya yang terpenting ialah halal, baik dan bisa kita kerjakan. Kita semua pasti memiliki cita-cita dan keinginan untuk punya profesi yang terhormat dan bermartabat dimata orang lain. Tapi tidak semua kita mampu dan mendapatkan apa yang kita obsesikan. Oleh kerna itu, bersyukur atas anugerah yang sudah kita capai adalah salah satu cara untuk tidak terlalu meratapi apa yang saat ini kita miliki.
Ya, selain bersyukur tentu kita juga berpikir positif terhadap sesuatu yang terjadi. Kenapa hari ini saya jadi buruh pabrik, kenapa saya jadi pedagang kaki lima, kenapa saya jadi buruh tani, kenapa saya jadi tukang ojek, kenapa saya jadi ini itu. Semuanya adalah pertanyaan yang bakal membawa kita kepada ketidak syukuran dengan setiap Anugerah Allah yang dengan segenap hikmahnya menakdirkan kita ini itu.
Mengapa sekarang tidak kita ubah pertanyaannya untuk lebih menambah gairah dan semangat kita dalam proses bekerja. Misal dengan bagaimana supaya saya jadi buruh yang bersyukur, bagaimana supaya dagang saya makin laku, bagaimana supaya hasil tani saya makin bagus, bagaimana biar tambah banyak yang pesan ojek saya dan bagaimana-bagaimana lainnya supaya semakin baik lagi pekerjaan saya. Ini jauh lebih mensugesti kita untuk jadi pribadi yang tidak meremehkan suatu profesi atau jenis pekerjaan kita atau orang lain.
Yang terpenting itu kita ada penghasilan(produktif). supaya menghindarkan diri jangan sampai meminta dan membebani keluarga atau orang lain. Apapun profesinya selama itu tidak melanggar norma Agama & Sosial tidak masalah dan jangan terlalu dipermasalahkan. Siapa yang biasanya mempermasalahkan ? Kadang-kadang calon pasangan, keluarga calon pasangan atau bahkan pasangan kita terpengaruh dengan kondisi ini. Nah TS jadi teringat dengan kata-kata Ustadz Wijayanto saat beliau ceramah di Kompas Tv. " Tidak masalah tidak memiliki penghasilan tetap, yang penting tetap berpenghasilan", ungkap beliau.
Jadi ingat, yang penting ada yang bisa kita kerjakan dan ada penghasilannya ya walaupun berbeda-beda ya. Hal demikian insyaAllah semakin membuat kita sadar sebagai pribadi yang yakin rejeki itu bersumber dari Allah Swt. Tidak masalah seperti apa bentuk pekerjaan dan profesinya, yang penting jangan sampai membiarkan diri tidak berusaha untuk menafkahi kebutuhan kita dan keluarga. Kerna mencari nafkah jauh lebih terhormat dan bermartabat daripada harus meminta dan mengharapkan belas kasih orang lain.
Sumber :
Tulisan TS sendiri
Gambar :
Haji gugel
No comments:
Write comments