Sunday, June 10, 2018

Insiden Gerbang Xuan Wu

Insiden Gerbang Xuan Wu

Insiden gerbang Xuanwu adalah sebuah insiden kudeta yang dilakukan oleh Li shi min untuk mendapatkan tahta dinasti Tang pada tanggal 2 Juli 626. Saat itu Pangeran Li Shimin (Pangeran Qin) bersama para pengikutnya membunuh Putra Mahkota yang sah, Li Jiancheng yang merupakan kakak kandungnya sendiri dan adiknya Pangeran Li Yuanji (Pangeran Qi). Li Shimin, putra kedua Kaisar Gaozu memang saat itu sedang dalam perselisihan yang sengit dengan kakak lelakinya, Li Jiancheng dan adik lelakinya Li Yuanji. Diapun merencanakan dan mengatur sebuah penyergapan di Gerbang Xuanwu, gerbang utara menuju lingkungan Istana di ibukota kekaisaran Chang"an. Di sana, Li Jiancheng dan Li Yuanji dibunuh oleh Li Shimin dan anak buahnya. Tiga hari setelah kejadian tersebut, Li Shimin akhirnya dinaikan sebagai putra mahkota. Kaisar Gaozu sendiri turun tahta enam puluh hari kemudian dan menyerahkan tahta pada Li Shimin sebagai kaisar Taizong.


Asal mula perselisihan
Insiden Gerbang Xuan Wu
Perbatasan utara Tang

Sejak awal dinasti Tang berdiri, Li Jiancheng sudah ditunjuk sebagai ahli waris kaisar selanjutnya. Meskipun Li Jiancheng yang ditunjuk sebagai pewaris tahta, ia sering dibayangi oleh ambisi adik lelakinya, Li Shimin. Saat itu Li Shimin juga sangat berperan dalam mengalahkan beberapa musuh utama dinasti Tang. Ia memimpin serangan terhadap Dou Jiande dan Wang Shichong yang berhasil ia kalahkan dalam pertempuran, hal itu membuatnya mendapatkan prestise di tengah rakyat. Dilain sisi, Li Jiancheng ditempatkan di sepanjang perbatasan utara untuk melawan Tujue, hal ini membuatnya tidak dapat membangun reputasi yang sama seperti yang dilakukan Li shi min. Oleh karena prestasi-prestasinya, Kaisar Gaozu mengangkat posisi Li Shimin di atas semua bangsawan lainnya. Ia juga memberikan Li Shimin tugas dan tanggung jawab atas administrasi sipil dan militer di dataran timur dengan Luoyang sebagai markas besarnya. Di sana, Li Shimin membuktikan kehebatannya dan merekrut sekitar lima puluh orang pejabat sipil dan militer, hal itu memungkinkannya untuk menantang keunggulan sang pewaris tahta, kakaknya sendiri. Pada tahun 621, ia mendirikan sebuah perguruan dengan delapan belas staff sarjana yang melayaninya sebagai penasehat dalam urusan negara. Hal itu membuat Li jiancheng mulai berpikir bahwa adiknya sendiri memang ingin merebut tahtanya. Li jiancheng pun mulai melemahkan adiknya dengan memindahkan para staff ahli ini ke pos-pos lain dengan tujuan memisahkan mereka dari Li shi min.

Pangeran Li Shimin sendiri menemukan dirinya tidak memperoleh dukungan di ibukota Chang"an atau di dalam istana kekaisaran karena jarang berada di ibukota untuk melakukan ekspedisi militer. Ia hanya dapat mengandalkan Luoyang di mana ia dengan sukses membangun dukungan kuat di kalangan militer dan pejabat sipil disana. Sementara itu di Chang"an, Putra Mahkota Li Jiancheng meningkatkan kekuatannya dengan merekrut lebih dari dua ribu orang untuk melayaninya dalam tubuh pasukan Changlin, yang ia tempatkan di Istana Timur (東宮) di dekat Gerbang Changlin. Ia juga bersekutu dengan adik laki-lakinya yang ketiga, Pangeran Li Yuanji. Mereka mendapat dukungan dari permaisuri Kaisar Gaozu, yang sering menjadi penengah atas perselisihan para putra mahkota ini.

Insiden Gerbang Xuan Wu
Posisi masing-masing kota


Disuatu waktu, terjadi sebuah tuduhan bahwa Yang Wen"gan (楊文 幹) menggalang pasukan dan bekerja sama dengan Li Jiancheng. (saat itu kaisar Gaozu sedang berada di istana musim panas) Li jiancheng dituduh ingin melakukan kudeta kepada dinasti Tang, namun hal itu menjadi perdebatan diantara para sejarahwan apakah benar Li jiancheng ikut terlibat atau tidak. Yang Wen"gan adalah komandan regional Qingzhou (慶州) di Gansu dan mantan penjaga Li Jiancheng di Istana Timur namun rencana Yang wen"gan itu keburu ketahuan oleh pihak kekaisaran. Li Jiancheng dipanggil dari Chang"an dan Yang Wen"gan dipanggil dari pos garnisunnya. Li Jiancheng pun menghadap untuk mendapatkan pengampunan atas saran seorang bawahannya sekaligus untuk mengamankan tahtanya, namun, Yang Wen"gan memberontak pada bulan ke-6 tahun 624. Kaisar Gaozu mengirim Li Shimin untuk menghentikan pemberontakan. Disaat yang sama para pendukung Li jiancheng termasuk adiknya Li yuanji dan para selir kaisar memohon agar tidak mencabut hak Li Jiancheng. Kaisar Gaozu awalnya menawarkan Li Shimin posisi yang semula dimiliki Li Jiancheng karena kasus pemberontakan Yang. Kaisar Gaozu pun mengizinkan Li Jiancheng tetap menjadi pewarisnya, tetapi dia mencabut dan mengasingkan beberapa penasehat Li Jiancheng dan satu anggota staf Li Shimin.
Yang Wen'gan sendiri pada akhirnya berhasil dikalahkan oleh pasukan Tang dan dia dibunuh oleh bawahannya sendiri saat mengetahui bahwa mereka akan kalah.

Sebelum hari kudeta terjadi, Li shimin dikatakan telah diracuni oleh kedua saudaranya, namun hal itu masih menjadi perdebatan para sejarahwan hingga hari ini. Namun hal yang pasti adalah Li Jiancheng dan Pangeran Li Yuanji berhasil merencanakan pemecatan Fang Xuanling dan Du Ruhui (penasihat utama Li Shimin) dari segala jabatan dan tugasnya, kemudian Yuchi Jingde juga ditargetkan untuk dibunuh (jenderal kepercayaan Li Shimin) namun ia berhasil lolos dari upaya pembunuhan yang diperintahkan oleh kedua pangeran tersebut dan kemudian, ia difitnah oleh kedua pangeran di pengadilan dan hampir dihukum mati. Dipastikan dia akan tamat bila bukan karena pembelaan Li Shimin. Pada tahun 626, Li Shimin menjadi semakin khawatir oleh intrik-intrik yang dilakukan saudara-saudaranya dalam memengaruhi Kaisar Gaozu untuk melawannya dan menyingkirkan sekutu-sekutunya.

Insiden Gerbang Xuan Wu
Yuchi Jingde dalam versi dewa penjaga pintu



Persiapan kudeta
Insiden Gerbang Xuan Wu
Tujue Gokturks musuh bebuyutan Tang

Awal tahun 626, pasukan Tujue kembali menyerang perbatasan kekaisaran Tang. Atas rekomendasi Li Jiancheng, Li Yuanji ditugaskan untuk melaksanakan kampanye militer melawan kekuatan musuh, hal itu membuat jenderal terbaik Li Shimin diantaranya Cheng Yaojin, Duan Zhixuan, Qin Shubao dan Yuchi Jingde bersama pasukannya dialihkan kepada Li Yuanji. Namun sebelum perang dimulai, Li shi min mendapat kabar bahwa dia sedang diincar untuk dibunuh oleh saudara-saudaranya

Li Shimin memutuskan untuk mengambil tindakan terlebih dahulu untuk mengenyahkan kedua saudara laki-lakinya atas saran bawahannya, terutama Zhangsun Wuji , Fang Xuanling , Du Ruhui , Yuchi Jingde , dan Hou Junji. Li Shimin mengirim Zhangsun untuk memberitahukan dua orang penasihat pentingnya Fang Xuanling dan Du Ruhui untuk membantu memuluskan rencananya. Setelah diperintahkan secara rahasia, Fang Xuanling dan Du Ruhui menyamar sebagai pendeta Tao dan pergi ke kamp Li Shimin untuk merencakan strategi penyergapan. Li Shimin juga menyuap Chang He, yang pada saat itu adalah komandan militer utama untuk menjaga Gerbang Xuanwu dan dia segera mengikuti perintahnya. Hal itu mudah dilakukan karena beberapa tahun sebelumnya, Chang he adalah seorang perwira di bawah Li Shimin, tetapi dia akhirnya dipindahkan ke posisi kunci di Gerbang Xuanwu pada tahun 624 di bawah komando Li Jiancheng.


Insiden Gerbang Xuan Wu
Gerbang Xuanwu

Disaat-saat dekat kudeta, Li shimin mengirimkan sebuah issue kepada kaisar Gaozong bahwa Li jiancheng dan Li Yuanji tah berselingkuh dengan beberapa selir dan permaisuri Kaisar. Setelah menerima pesan Li shimin, Kaisar Gaozu memanggil Li Shimin untuk datang ke hadapannya keesokan paginya. Kaisar juga meminta penasehat pribadinya Pei Ji , Xiao Yu , Chen Shuda , Feng Lun , dan Yan Shigu untuk datang, namun selir Zhang ( 張婕妤 ) telah mengetahui tuduhan palsu Li Shimin itu dan memberi tahu Li Jiancheng. Li Jiancheng memanggil Li Yuanji untuk merundingkan bersama tentang bagaimana caranya menghadapi situasi yang menyulitkan mereka itu. Li Yuanji menyarankan untuk tidak perlu datang memenuhi pengadilan kekaisaran pagi harinya dengan membuat alasan diri mereka sedang "sakit" dan sibuk untuk mempersiapkan pasukan, sehingga mereka bisa mengamati situasi yang berkembang. Namun, Li Jiancheng mengatakan bahwa pasukan sendiri sebenarnya sudah siap dan dia ingin menghadap ke Istana untuk mendengar langsung apa yang sebenarnya sedang terjadi. Akhirnya Li Jiancheng dan Li Yuanji berangkat pada waktu fajar untuk menemui Kaisar Gaozu secara pribadi, disisi lain Li Shimin bersama para pasukannya sudah mengambil alih Gerbang Xuanwu dan menunggu kedua saudaranya datang.


Detik-detik insiden
Insiden Gerbang Xuan Wu
Dinasty Tang yang tergila-gila dengan kuda

Pagi sebelum matahari terbit tanggal 2 Juli 626, Pangeran Li Shimin dan sembilan pengikut terdekatnya (Yuchi Jingde, Zhangsun Wuji, Zhang Gongjin, Hou Junji, Du Junzhuo, Dugu Yanyun, Li Mengchang, Zheng Rentai dan Gongsun Wuda ) tiba di gerbang Xuanwu (玄武門) untuk menunggu kedatangan Putra Mahkota Li Jiancheng dan Pangeran Li Yuanji. Chang He ( 常 何 ), seorang perwira militer yang ditempatkan di gerbang Xuanwu bersama dengan wakilnya Lyu Shiheng dan Jing Junhong juga memimpin pasukannya untuk mendukung Li Shimin pada hari dimana kudeta akan dilaksanakan. Ketika Li Jiancheng dan Li Yuanji mendekati Aula Linhu ( 臨湖殿 ), mereka mulai menyadari bahwa mereka berada didalam jebakan dan segera mundur ke arah timur. Li Shimin menerjang ke arah saudara-saudaranya dan memanggil mereka. Li Yuanji saat itu berusaha menarik busurnya untuk menembakkan panahnya ke Li Shimin, tetapi ia tidak berhasil mengenainya. Li Shimin pun menembakkan panahnya ke Li Jiancheng dan berhasil membunuhnya.

Insiden Gerbang Xuan Wu
Li yuanji dikejar


Yuchi Jingde bersama 70 kavalery berkudanya mengejar dan menangkap Li Yuanji dengan cara memanahnya, menyebabkan Li Yuanji terjatuh dari kudanya. Disaat yang sama kuda Li Shimin lari ke dalam hutan dan terjerat dahan pohon, hal itu menyebabkan Li Shimin jatuh dari kudanya juga dan tidak dapat bangun. Li Yuanji segera mengambil busur Li Shimin dan mencoba mencekik saudaranya dengan tali busurnya. Namun, Yuchi Jingde tiba-tiba datang dan berteriak kepadanya, menyebabkan Li Yuanji segera melarikan diri dengan berlari ke Wude Hall(武德 殿 ). Namun dia berhasil mendahului Li Yuanji dan membunuhnya dengan anak panahnya. Setelah kematian Li Jiancheng dan Li Yuanji, pasukan Li Shimin berhasil menduduki Gerbang Xuanwu namun tidak lama setelah itu pertempuran pecah diantara dua faksi angkatan bersenjata. Pengikut Li Jiancheng termasuk Feng Li dan Xue Wanche bergabung dengan pengikut Li Yuanji, Xie Shufang, menyerang Gerbang Xuanwu dengan pasukan mereka dan membunuh Lyu Shiheng dan Jing Junhong. Namun, mereka gagal memasuki gerbang karena pertahanan yang kuat dan gagah berani oleh pasukan yang dipimpin oleh Zhang Gongjin. Xue Wanche juga berencana untuk menyerang rumah Li Shimin, namun berhasil dihentikan oleh sekutu Li Shimin. Ketika Yuchi Jingde tiba dengan kepala kedua pangeran, pasukan kedua pangeran tersebut dengan cepat membubarkan diri dan mundur. Feng Li dan Xue Wanche melarikan diri ke Gunung Zhongnan namun kemudian mereka direkrut oleh Li Shimin bersama dengan pengikut kompeten Li Jiancheng lainnya, Wei Zheng.

Insiden Gerbang Xuan Wu
Kavalery Tang


Li shimin naik tahta
Situasi setelah kudeta
Insiden Gerbang Xuan  Wu
Tang Gaozu

Kaisar Gaozu sendiri sedang beristirahat di sebuah danau di dalam Kota istana saat kudeta berlangsung. Selama pertempuran digerbang Xuanwu berlangsung, Li Shimin mengirim Yuchi Jingde dengan armor dan bersenjata lengkap kedalam Kota Istana untuk memberitahukan berita tentang situasi tersebut kepada Kaisar Gaozu. Kaisar Gaozu bertanya apa yang sebenarnya terjadi dan untuk maksud apa dia datang dengan cara seperti itu. Yuchi Jingde menjawab: "Putra Mahkota dan Pangeran Qi telah melakukan pengkhianatan. Pangeran Qin memobilisasi pasukannya dan mengeksekusi mereka. Dia takut bahwa Yang Mulia Kaisar akan berada didalam situasi yang berbahaya dan dia mengirim saya untuk melindungi Anda." Kaisar Gaozu pun mengikuti saran yang dia terima dari Yuchi Jingde. Selanjutnya, sebagaimana dinyatakan Zizhi Tongjian, Kaisar Gaozu berpaling kepada pejabatnya dan bertanya kepada mereka "Saya tidak pernah mengira bahwa hari ini saya harus melihat hal seperti ini. Apa yang harus kulakukan tentang masalah ini?" Dua dari mereka berpendapat dengan sangat berpihak kepada Li Shimin dan mengatakan bahwa pembunuhan kedua saudara laki-laki pangeran itu adalah konsekuensi yang pantas mereka dapatkan. Mereka juga merekomendasikan Kaisar Gaozu untuk menunjuk Li Shimin sebagai pewaris tahtanya.

Meskipun Li Shimin berhasil mengenyahkan saingan utamanya, dia masih membutuhkan penilaian yang positif atas tindakannya dari kaisar untuk mencegah konflik internal yang akan terjadi lebih lanjut. Atas saran Yuchi, Kaisar Gaozu mengeluarkan perintah kekaisaran, memerintahkan pasukan royalis pangeran pertama dan ketiga yang tersisa untuk menghentikan perlawanan mereka dan untuk tunduk pada Li Shimin. Pada akhirnya, Li Shimin berhasil mengambil kendali penuh atas pemerintahan Tang. Dalam tempo tiga hari, Kaisar Gaozu menunjuk Li Shimin sebagai pewaris tahtanya. Pada hari ke 9 bulan ke-8, ia turun tahta dan mendukung Li Shimin naik tahta menjadi kaisar, ia sendiri menjadi Taishang Huang (Pensiunan Kaisar) dan hanya muncul di depan umum sewaktu-waktu untuk menghadiri upacara-upacara resmi.

Insiden Gerbang Xuan Wu
Li shi min "Tang Taizhong

Setelah Li Shimin menjadi kaisar, ia memerintahkan putra-putra saudaranya dieksekusi untuk mencegah pembalasan dari mereka. Dia juga mengambil istri Li Yuanji sebagai selir.

Pada tahun 632, Ma Zhou menuduh bahwa pensiunan Kaisar Gaozu menetap di Istana Da"an (大安 宮), yang ia anggap sebagai tempat yang tidak layak karena dibangun di dataran rendah di Chang"an yang senantiasa diganggu oleh kelembapan dan panas selama musim panas. Menurutnya, saat Kaisar Taizong pindah ke tempat lain selama musim panas, ayahnya yang pensiunan ditinggalkan di Chang"an untuk merasakan penderitaan di musim panas. Namun disisi lain ayahnya selalu menolak undangan menghabiskan masa musim panas bersamanya ketika Kaisar Taizong mengundangnya untuk turut bersamanya. Ma Zhou juga menuduh bahwa Kaisar Taizong tidak mengunjungi ayahnya untuk waktu yang lama meskipun mereka tinggal berdekatan satu sama lain. Sejak kudeta berdarah, tampaknya ayah dan anak itu menjadi terpisah sedemikian rupa dan hubungan mereka menjadi dingin. Pada tahun 634, Kaisar Taizong memerintahkan pembangunan Istana Daming. Ia memerintahkan pembangunan istana musim panas yang baru sebagai tempat tinggal ayahnya, namun, Kaisar Gaozu yang sudah sakit-sakitan saat itu meninggal di bulan ke-5 tahun 635 sebelum istana itu rampung pembangunanya.

Insiden Gerbang Xuan Wu
Istana Daming


Sumber
Sumber
Sumber
SUMBER

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...