Mungkin bagi beberapa orang mendengar suara tembakan saja sudah cukup menakutkan Bagaimana jika tertembak di kepala dan masih hidup? mungkin merupakan suatu keajaiban. Penasaran seperti apa kisahnya ? Langsung CEKIDOT !.
Christen McGinnes
Pada tanggal 22 Oktober 2010, Christen McGinnes, seorang wanita berusia 45 tahun merasa depresi karena kehilangan pekerjaan, teman dekat, anjing dan asuransinya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menembak dirinya di kepala dengan revolver, ia mengarahkan revolver tepat di bawah dagu dan menarik pelatuknya, tapi tak ada yang terjadi.
Ternyata hanya 4 amunisi yang terisi (harusnya 5), ia mencoba lagi untuk menarik pelatuknya, Boom, peluru masuk ke kepalanya, menghancurkan rahang dan mata kanannya. Ia kehilangan kesadaran tetapi tidak mati. Setelah serangkaian operasi dilakukan, dokter mengganti rahang yang hancur dengan lempengan besi dan tulang iga. Hari ini, Christen bekerja sebagai sukarelawan, membantu orang lain yang depresi.
Pada tanggal 22 Oktober 2010, Christen McGinnes, seorang wanita berusia 45 tahun merasa depresi karena kehilangan pekerjaan, teman dekat, anjing dan asuransinya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menembak dirinya di kepala dengan revolver, ia mengarahkan revolver tepat di bawah dagu dan menarik pelatuknya, tapi tak ada yang terjadi.
Christen Before After
Ternyata hanya 4 amunisi yang terisi (harusnya 5), ia mencoba lagi untuk menarik pelatuknya, Boom, peluru masuk ke kepalanya, menghancurkan rahang dan mata kanannya. Ia kehilangan kesadaran tetapi tidak mati. Setelah serangkaian operasi dilakukan, dokter mengganti rahang yang hancur dengan lempengan besi dan tulang iga. Hari ini, Christen bekerja sebagai sukarelawan, membantu orang lain yang depresi.
George
Pada tahun 1988, George menderita OCD (obsessive-compulsive disorder) yang membuatnya selalu mencuci tangan, mandi dan menata ulang barang-barangnya berkali-kali. Akibat hal tersebut, ia menjadi sulit untuk berkonsentrasi sehingga memaksanya untuk meninggalkan sekolah dan pekerjaannya. Akhirnya depresi dan berpikir untuk bunuh diri. Ia memberi tahu ibunya tentang rencana bunuh dirinya dan ibunya justru menyarankan dia untuk menembak dirinya
George mengambil senjata kaliber miliknya dan menembak dirinya lewat mulut. Boom, peluru yang masuk ke kepala tidak membunuhnya, hanya merusak lobus frontal otaknya. Menariknya, upaya bunuh diri justru menyembuhkan George dari OCD, ia mulai kembali ke sekolah menjadi seorang pelajar. Dokter berspekulasi bahwa ada korelasi antara area lobus frontal dengan OCD.
Pada tahun 1988, George menderita OCD (obsessive-compulsive disorder) yang membuatnya selalu mencuci tangan, mandi dan menata ulang barang-barangnya berkali-kali. Akibat hal tersebut, ia menjadi sulit untuk berkonsentrasi sehingga memaksanya untuk meninggalkan sekolah dan pekerjaannya. Akhirnya depresi dan berpikir untuk bunuh diri. Ia memberi tahu ibunya tentang rencana bunuh dirinya dan ibunya justru menyarankan dia untuk menembak dirinya
George OCD
George mengambil senjata kaliber miliknya dan menembak dirinya lewat mulut. Boom, peluru yang masuk ke kepala tidak membunuhnya, hanya merusak lobus frontal otaknya. Menariknya, upaya bunuh diri justru menyembuhkan George dari OCD, ia mulai kembali ke sekolah menjadi seorang pelajar. Dokter berspekulasi bahwa ada korelasi antara area lobus frontal dengan OCD.
Victor Sibson
Sekitar jam 2 dini hari, tanggal 19 April 2017, Victor Sibson yang sedang mabuk memutuskan untuk bunuh diri. Ia mengambil pistol dan mengarahkan ke pelipis kirinya, pelatuk ditarik. Boom, peluru yang melewati mata kirinya menembus kepala dan mengenai pacarnya, Mae, di dada. Meskipun Mae cedera, ia memanggil tetangga untuk menelpon ambulan.
Sayangnya, Mae meninggal pagi itu, namun Victor justru tidak meninggal, ia dilarikan ke rumah sakit dan harus opname. Kepalanya terluka cukup parah dan ia harus memakai helm untuk menyembunyikan bekas lukanya. victor dituntut atas tuduhan pembunuhan tingkat dua tetapi kemudian dibebaskan setelah hakim memutuskan bahwa peluru mengenai Mae ketika ia mencoba mengentikan upaya bunuh diri Sibson (keadaan yang tidak disengaja).
Sekitar jam 2 dini hari, tanggal 19 April 2017, Victor Sibson yang sedang mabuk memutuskan untuk bunuh diri. Ia mengambil pistol dan mengarahkan ke pelipis kirinya, pelatuk ditarik. Boom, peluru yang melewati mata kirinya menembus kepala dan mengenai pacarnya, Mae, di dada. Meskipun Mae cedera, ia memanggil tetangga untuk menelpon ambulan.
Mae
Sayangnya, Mae meninggal pagi itu, namun Victor justru tidak meninggal, ia dilarikan ke rumah sakit dan harus opname. Kepalanya terluka cukup parah dan ia harus memakai helm untuk menyembunyikan bekas lukanya. victor dituntut atas tuduhan pembunuhan tingkat dua tetapi kemudian dibebaskan setelah hakim memutuskan bahwa peluru mengenai Mae ketika ia mencoba mengentikan upaya bunuh diri Sibson (keadaan yang tidak disengaja).
Andy Sandness
Tanpa alasan yang jelas, pria berusia 21 tahun ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada tanggal 23 Desember 2006. Ia mengambil pistol dan menembak bagian bawah dagunya. Boom, Peluru menghancurkan hidung, mulut dan sebagian wajahnya.
Seluruh rahangnya hancur, yang tersisa hanya 2 gigi saja. Andy kemudian menyesal telah menembak dirinya, dia memohon orang sekitar untuk meminta bantuan. Setelah operasi, dokter tidak dapat merekontstruksi wajah Andy. Mulutnya hampir tidak ada, hanya berupa lubang 2,5 cm, ketika makan ia harus merobek makanannya menjadi kecil dan langsung ditelan.
Ia juga harus menggunakan hidung palsu
10 tahun kemudian Andy melakukan pencangkokan wajah yang didonorkan kepadanya (pendonor wajah adalah Calen Ross, yang juga bunuh diri dengan menembak diri sendiri).
Tanpa alasan yang jelas, pria berusia 21 tahun ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada tanggal 23 Desember 2006. Ia mengambil pistol dan menembak bagian bawah dagunya. Boom, Peluru menghancurkan hidung, mulut dan sebagian wajahnya.
Sesudah tertembak
Seluruh rahangnya hancur, yang tersisa hanya 2 gigi saja. Andy kemudian menyesal telah menembak dirinya, dia memohon orang sekitar untuk meminta bantuan. Setelah operasi, dokter tidak dapat merekontstruksi wajah Andy. Mulutnya hampir tidak ada, hanya berupa lubang 2,5 cm, ketika makan ia harus merobek makanannya menjadi kecil dan langsung ditelan.
Ia juga harus menggunakan hidung palsu
Sebelum-Setelah Celaka-Setelah Operasi
10 tahun kemudian Andy melakukan pencangkokan wajah yang didonorkan kepadanya (pendonor wajah adalah Calen Ross, yang juga bunuh diri dengan menembak diri sendiri).
Darnal Mundy
Seorang balita berumur 3 tahun dengan tidak sengaja menembak dirinya sendiri dengan pistol. Pada tanggal 4 Agustus 2015, Mundy sedang mencari sesuatu di laci barang milik orangtuanya. Ibunya yang melihatnya hanya berpikir kalau Mundy sedang mencari iPadnya.
Mundy yang malang justru menemukan pistol yang terisi penuh, dengan polosnya ia mengarahkan pistol itu ke kepalanya dan Boom. Orang tuanya terbangun mendengar suara tersebut, mereka melihat Darnal menangis kesakitan dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi di kepalanya.
Seorang balita berumur 3 tahun dengan tidak sengaja menembak dirinya sendiri dengan pistol. Pada tanggal 4 Agustus 2015, Mundy sedang mencari sesuatu di laci barang milik orangtuanya. Ibunya yang melihatnya hanya berpikir kalau Mundy sedang mencari iPadnya.
Mundy yang malang justru menemukan pistol yang terisi penuh, dengan polosnya ia mengarahkan pistol itu ke kepalanya dan Boom. Orang tuanya terbangun mendengar suara tersebut, mereka melihat Darnal menangis kesakitan dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi di kepalanya.
Abebe Teferi
Ini adalah kisah cinta yang sangat epik. Pada tanggal 6 Januari 2018, Abebe Teferi masuk ke toko tempat istrinya bekerja dan menembaknya sampai mati, kemudian Abebe menembak kepalnya sendiri. Dia tidak mati dan dilarikan ke rumah sakit, investigasi pun dilakukan. Menurut beberapa saksi, Abebe dan istrinya sedang memiliki hubungan yang renggang.
Penembakan itu merupakan percobaan pembunuhan-bunuh diri karena Abebe tidak menembak orang lain yang ada di toko tersebut, hanya istrinya saja. Ia akan dituntut atas pembunuhan setelah sembuh total.
Ini adalah kisah cinta yang sangat epik. Pada tanggal 6 Januari 2018, Abebe Teferi masuk ke toko tempat istrinya bekerja dan menembaknya sampai mati, kemudian Abebe menembak kepalnya sendiri. Dia tidak mati dan dilarikan ke rumah sakit, investigasi pun dilakukan. Menurut beberapa saksi, Abebe dan istrinya sedang memiliki hubungan yang renggang.
Penembakan itu merupakan percobaan pembunuhan-bunuh diri karena Abebe tidak menembak orang lain yang ada di toko tersebut, hanya istrinya saja. Ia akan dituntut atas pembunuhan setelah sembuh total.
Bruno Coutinho
Pada tanggal 14 April 2013, Bruno sedang membersihkan harpun yang dipakainya untuk memancing. Dan tiba-tiba secara tidak sengaja harpun itu tertusuk di kepalanya, menembus mata kirinya dan langsung menancap di tengkoraknya.
Bruno tetap sadar meskipun tidak mudah untuknya, dengan harpun yang masih menancap, ia meminta bantuan dan berusaha untuk tenang. Setelah operasi dilakukan, dokter menyatakan bahwa Coutinho bisa mati jika harpun bergeser hanya beberapa milimeter.
Pada tanggal 14 April 2013, Bruno sedang membersihkan harpun yang dipakainya untuk memancing. Dan tiba-tiba secara tidak sengaja harpun itu tertusuk di kepalanya, menembus mata kirinya dan langsung menancap di tengkoraknya.
Hasil Rontgen
Bruno tetap sadar meskipun tidak mudah untuknya, dengan harpun yang masih menancap, ia meminta bantuan dan berusaha untuk tenang. Setelah operasi dilakukan, dokter menyatakan bahwa Coutinho bisa mati jika harpun bergeser hanya beberapa milimeter.
Melissa Smith
Seorang ibu muda memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada tanggal 17 Oktober 2016, Melissa Smith diduga mengalami depresi. Sebelum melakukan aksinya, ia mengirim pesan perpisahan ke keluarganya dan pesan Facebook ke tetangganya untuk menelpon 911.
Kemudia ia mengarahkan pistol tepat di atas matanya dan menarik pelatu. Boom. Peluru pecah di dalam kepalanya. Melissa tidak mati, ia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi, sekarang ia sudah bisa beraktifitas walaupun kehilangan mata kanannya dan kemampuan untuk mencium atau merasakan apapun.
Seorang ibu muda memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada tanggal 17 Oktober 2016, Melissa Smith diduga mengalami depresi. Sebelum melakukan aksinya, ia mengirim pesan perpisahan ke keluarganya dan pesan Facebook ke tetangganya untuk menelpon 911.
Melissa After being shot
Kemudia ia mengarahkan pistol tepat di atas matanya dan menarik pelatu. Boom. Peluru pecah di dalam kepalanya. Melissa tidak mati, ia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi, sekarang ia sudah bisa beraktifitas walaupun kehilangan mata kanannya dan kemampuan untuk mencium atau merasakan apapun.
Ternyata banyak dari korban yang mengalami depresi sehingga memutuskan untuk bunuh diri.
So, stay alive ! you"ll never walk alone
sumber-sumber
No comments:
Write comments