Tuesday, February 20, 2018

Pemandu Tuna Rungu di Televisi Indonesia dan Jepang, Pilih Mana?

Pemandu Tuna Rungu di Televisi Indonesia dan Jepang, Pilih Mana?


Akhir-akhir ini, kita pasti sering melihat pemandu tuna rungu di acara berita yang terletak di bagian kanan bawah layar televisi. Namun, sejauh kita menonton televisi, hanya acara berita saja yang dilengkapi dengan pemandu tuna rungu. Memang cukup membantu, ya, bagi para penyandang tuna rungu untuk lebih tahu apa yang tengah dibicarakan lewat televisi tersebut.

Kalau kita menilik ke negara Jepang, mereka tidak menggunakan pemandu tuna rungu, loh, di acara beritanya. Sama sekali tidak ada orang yang memainkan jari-jemarinya di sudut kanan bawah layar. Lah, terus apa hebatnya kalau gitu? Mereka lebih menggunakan teks atau subtitle di setiap tayangannya. Percaya tidak percaya, di setiap tayangannya, mau siaran tunda atau pun siaran live.

Pemandu Tuna Rungu di Televisi Indonesia dan Jepang, Pilih Mana?

sebenarnya ini subtitle langsung dari acara tersebut, karena TS tidak dapat gambarnya, subtitle dari televisi digital mereka bentuknya mirip seperti subtitle di youtube, tulisan putih dengan background hitam sedikit transparan.

Mungkin kita bisa membayangkan, kok siaran live bisa bikin subtitlenya, sih, gan? Memang terdengar aneh, tapi nyatanya mereka membuat subtitle itu sedikit agak lambat dari tayangannya. Jadi ketika si orang yang di televisi berbicara (biasanya pembawa acara maupun narator) ??akan muncul teks setelah bebera saat kemudian, biasanya tidak sampai 10 detik. Kalau untuk acara siaran tunda, pasti waktunya pas dengan percakapannya.

Fitur teks ini sudah ada di setiap televisi di Jepang, gan. Kebetulan juga di Jepang sudah full menggunakan siaran digital, jadi walau televisi yang digunakan zaman jebot, tapi tetap ada pilihan menggunakan teks.

Menurut kalian, enak mana nih pemandu tuna rungu ala Indonesia, dengan orang yang memainkan jari-jemarinya, atau pemandu tuna rungu ala Jepang, yang menggunakan tulisan seperti terjemah di film-film?

Tentu saja dari kedua jenis pemanja bagi tuna rungu ini ada plus minusnya. Mungkin pemandu tuna rungu ala Indonesia memiliki kelemahan akan penyampaian yang tidak sempurna, ada kata-kata yang tidak bisa diucapkan dengan gerakan-gerakan. Namun, mereka bisa sedikit santai juga, karena mereka langsung memprakteknya dan memiliki delay yang tidak terlalu lama.

Sedangkan pemandu tuna rungu ala Jepang yang menggunakan teks bisa 100% menyampaikan apa yang diucapkan, tetapi memiliki kelemahan dengan delaynya. Bagi orang asing seperti kita, teks ini bisa jadi bahan belajar juga sebenarnya. Maka tidak heran apabila banyak orang Indonesia akan lebih cepat mahir berbahasa Jepang jika tinggal di Jepang. Salah satu alasannya karena televisi ini.

Sumber gambar : google image dengan keyword Pemandu tuna rungu di televisi, dan subtitle on japan television

fadw.crtv

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...