Tuesday, February 20, 2018

Pengembangan Karakter dalam Sebuah Cerita? Sebegitu Sulitkah?


Pengembangan Karakter Dalam Sebuah Cerita? Sebegitu Sulitkah?

Jadi gini, beberapa hari terakhir gw sibuk nulis di SFTH sebuah sekuel dari cerita pertama gw. Proses penulisan sekuel ini membutuhkan banyak ilmu baru karena gw pengen sekuel gw ini menjelaskan semua plothole yang ada dicerita sebelumnya dan proses ini melibatkan proses pengembangan karakter baru karena ada beberapa karakter baru yang gw libatkan dalam alur cerita. Berdasarkan hasil baca baca beberapa sumber, ternyata pengembangan karakter ini gak semudah yang dikira.

Pengembangan karakter adalah satu dari beberapa kunci kesuksesan sebuah cerita yang bakal ditulis. Penggambaran karakter yang kuat dan bisa "di identifikasi" oleh pembaca adalah salah satu cara mengembangkan karakter tadi dan mendukung kesuksesan sebuah cerita. Identifikasi apa yang gw maksud? Beberapa bakal gw bahas dibawah. Harus digaris bawahi kalau gw bukan penulis profesional, tulisan ini ditulis cuma untuk jadi ajang berbagi ilmu. Kalau semua udah jelas silahkan dilanjut

Jangan gambarkan karakter dengan deskripsi yang terlalu sempurna.

Beberapa penulis kadang menggambarkan karakter pada sebuah cerita tanpa kekurangan atau cacat sedikitpun. Ada 2 kemungkinan yang terjadi ketika pembaca terlibat pada imaginasi karakter yang terlalu sempurna. Pertama, mereka gak bisa "masuk" kedalam jiwa sang karakter. "masuk" dalam jiwa dan mendalami semua tentang seorang tokoh dalam cerita ini penting bagi para pembaca untuk menangkap makna tak tersirat dari alur yang dijalani sang tokoh tersebut. Kedua, tokoh yang terlalu sempurna akan sulit untuk dikembangkan. Beberapa cerita keren sih katanya melibatkan perubahan kepribadian karakter sejalan dengan plot plot yang terjadi dikehidupan karakter tersebut.

Beri karakter ruang untuk berkembang.

Seorang tokoh dalam sebuah cerita boleh terlihat sempurna selama mereka punya satu kekurangan yang bisa dikembangkan oleh penulis sebagai tema utama dalam menyusun alur. Contoh: superman. Superman bisa terbang, kuat, ganteng, dan punya berbagai kemampuan super, pokoknya superman merupakan tokoh yang hampir sempurna. Tetapi dibalik itu semua superman ternyata kesepian dan punya kelemahan terhadap kryptonite. Kesepian ini jelas masalah umum bagi sebagian besar orang dan membuat karakter superman terlihat "manusia" banget.

Redeeming Qualities

Penjelasannya gini, disebuah cerita biasanya ada 2 karakter, karakter jahat dan karakter baik. Karakter jahat ini bisa sangat bodoh, sangat kejam, tidak berprikemanusian, dll. Biasanya pembaca gak suka sama karakter yang kayak gini. Disini lah justru penulis bisa mengembangkan plot yang menceritakan masa lalu dari tokoh jahat tadi yang menceritakan alasan kenapa si tokoh bisa punya kepribadian tersebut. Contoh mungkin sitokoh emang terkenal sebagai pembunuh berdarah dingin tapi ternyata punya kucing kesayangan yang bakal dilindungin apapun yang terjadi. Dengan nambahin plot plot kayak gini biasanya si tokoh jahat lebih terlihat manusiawi dan lebih bisa diterima oleh pembaca.

Mainkan emosi karakter

Boleh boleh aja cuy ketiga poin diatas gak dilakuin karena ada satu cara cepat lain dalam mengembangkan karakter. Cara itu dengan membagikan emosi mereka ke para pembaca. Manusia, baik laki laki ataupun perempuan, adalah makhluk yang perasa dan beberapa malah bisa terkoneksi dengan perasaan manusia lain semudah nyolok kabel casan ke terminal. Apa sih. Kalau karakter utama kalian dalam sebuah cerita bisa mengekspresikan kesedihan, kebosanan, kebahagian, maka para pembaca bisa dengan mudah terkoneksi dengan karakter tokoh tersebut. Buat tambahan sih bisa deskripsikan mimik atau gerakan apapun yang mendukung kondisi emosi sang tokoh.

Intinya adalah para pembaca rata rata pengen ngeliat sebuah karakter yang real, karakter yang bisa menggambarkan kehidupan manusia pada umumnya. Kalau para penulis seenggaknya ngasih satu kekurangan ditiap karakter maka cerita tersebut bisa lebih dipercaya keberadaannya, begicu.

Ilmu ini gw dapet dari berbagai sumber yang udah gw baca. Kenapa dipost tanpa gambar? Jawabannya karena gw pengen pembaca fokus ke ilmu di tulisannya dan keberadaan ornamen lain berpotensi mengganggu fokus tersebut. Jadi ya gini, artikel koran be like.
Dadah, pamit dulu bray! See you soon!


Quote:
Pengembangan Karakter Dalam Sebuah Cerita? Sebegitu Sulitkah?

Seorang pria yang baru akan memulai hidupnya setelah melewati masa perkuliahan bertemu dengan seorang wanita yang dengan besar hati menemani dan menerima segala kekurangannya. Diatas semua perbedaan yang ada, sang pria yakin perpisahan pasti terjadi dan bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.

Kenapa perpisahan harus tetap terjadi?
Sayang, gak semua pertanyaan harus ada jawabannya.

Based on true story.
#ADSR
#IndonesiaMembaca

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...