Monday, March 26, 2018

Selalu Berpikir Positif, Tidak Baik Juga Lho, Ini Alasannya


Selama ini kita selalu beranggapan kalau berpikir positif adalah hal yang bagus. Bahkan penelitian mengatakan kalau berpikiran positif dapat meningkatkan kebahagiaan. Ane tidak bilang itu kalau itu adalah hal yang salah. Tapi, bagaimana kalau kita terlalu sering berpikiran positif? Apakah itu akan meningkatkan kebahagiaan juga?

Kita semua sadar kalau hal-hal yang berlebihan itu tidak baik. Entah itu makanan, uang, bahkan kasih sayang Begitu juga dengan berpikiran positif. Menurut ane, terlalu sering berpikiran positif dapat membawa dampak buruk, khususnya pada diri sendiri. Ane punya beberapa alasan dan contoh kasus yang bisa menguatkan argumen ane ini


1. MUDAH PERCAYA
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]
Sudah banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mudah percaya dengan orang lain. Mudah percaya ini timbul karena kita menggangap lawan interaksi kita adalah orang baik-baik. Modusnya juga beragam. Ada yang memberikan makanan/minuman yang sudah diberi obat bius, ada juga yang pura-pura jadi..., ane gak tau cara bilangnya 

"Makanan dan minuman berisi obat bius"
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]

Entahlah
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]




2. SERING DIMANFAATKAN
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]
Kita terkadang punya niat untuk membantu orang lain yang sedang kesulitan. Niat kita sudah baik karena ingin membantu. Tapi, terkadang ada saja orang-orang yang tidak tau diri dan malah mengambil kesempatan. Kalau kita selalu berpikiran positif, orang yang kita bantu bisa saja memanfaatkan kebaikan kita untuk mendapatkan lebih

"Ancam sebar video porno"
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]




3. TERLALU NAIF
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]

Mengutip KKBI, naif berarti tidak banyak tingkah; lugu (karena muda dan kurang pengalaman). Terlalu polos atau lugu dapat membuat kita terkena masalah, gan. Salah satunya adalah kasus penculikan anak kecil yang sedang marak terjadi. Anak kecil yang polos dan lugu tidak akan mengerti bahaya jika diajak bepergian dengan orang asing. Ada juga kasus dimana anak kecil ditawari narkoba dalam bentuk permen

"Diancam akan diberi nilai jelek"
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]





4. DIANGGAP PENCITRAAN
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]

Anggap saja kita sedang menjaga image kita di hadapan keluarga besar. Sebisa mungkin kita tidak melakukan kebiasan buruk seperti mengangkat kaki saat duduk di kursi, mengupil, dan bangun kesiangan. Niat kita menjaga image juga agar meninggalkan kesan baik, sekaligus berperilaku sopan. Tapi ada saja yang memandang kita hanya melakukan pencitraan

"Pak Jokowi"
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]

Ane bingung mau nyari ilustrasi dan contoh kasus kayak gimana selain dari pengalaman pribadi. Pas ane googling pake keyword "pencitraan" yang keluar malah tentang Pak Jokowi. Ane gak paham sama politik, jadi jangan bahas politik di komentar ya



5. MENINGGALKAN KESAN SOK BAIK
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]
Berbuat jahat dianggap kejam, berbuat baik malah dianggap sok baik. Kita memang tidak bisa menyenangkan semua orang.  Poin kelima enggak usah terlalu dipikirkan. Selama kita ikhlas berbuat baik, apapun yang dipikirkan orang, setidaknya perbuatan kita sudah membawa berkah
"Elton John dan JK Rowling"
Selalu Berpikir Positif Membawa Dampak Buruk, Gan. Ini Alasannya [+CONTOH KASUS]


Saat membuat trit ini, ane nemu artikel tentang seseorang yang ditipu karena mudah percaya. Doi berpikiran positif dan beranggapan kalau semua akan baik-baik saja sampai akhirnya doi menderita kerugian ratusan juta dan hampir bunuh diri. Ane kutip beberapa bagian untuk ane masukkan ke trit ini.


"Kutipan artikel"
Ada kisah menarik mengenai kasus seperti ini yang ini dialami oleh teman saya sendiri, Ketika itu teman saya ini ya bisa dibilang cukup lumayan sukses dalam bisnis kontraktornya walaupun mungkin kelasnya masih kecil-kecilan, dari bisnisnya tersebut dia telah mampu kredit rumah, membeli mobil walaupun bekas, dan keluarganya pun tercukupi kebutuhannya. Suatu ketika dia mendapatkan tantangan dari seorang relasinya untuk menggarap sebuah proyek besar yaitu membangun gedung rumah sakit (untuk ukuran teman saya ini merupakan proyek besar karena jumlah nominalnya 1 M, sedangkan teman saya biasanya hanya bisa menggarap proyek bernilai 100 juta) dengan positif thinking (pantang untuk bilag tidak bisa) dan keyakinan yang dimilikinya diapun menyanggupi menerima proyek tersebut walaupun masih minim pengalaman dan juga mungkin karena iming-iming profit yang luar biasa yang selama ini belum pernah didapatnya. Diapun menggarap proyek tersebut dengan memaksakan kemampuan dana alias utang sana dan utang sini, memang dalam hal bisnis biasa untuk berhutang karena setelah proyek dilunasi hal tersebut bisa dilunasi.

Waktu berlalu dan proyekpun selesai, apa yang terjadi selanjutnya ternyata dia ditipu, relasi yang memberikan proyek membawa kabur uang transaksi, karena hanya bermodal kepercayaan dia pun tidak bisa berbuat apa-apa karena tak ada bukti untuk diteruskan ke meja hijau. Mungkin anda berpendapat hal itu biasa dalam dunia bisnis, di saat itulah diperlukan berfikir positif dan hikmahnya dia bisa belajar dari kasus tersebut dan lebih berhati-hati kedepannya. Tapi tahukah anda efeknya, bahwa hutang-hutangnya yang besar (kalau tidak salah jumlahnya ratusan juta) hampir membuat teman saya mau bunuh diri, disinilah letak bahaya yang saya maksud. Karena diawal dia terlalu berfikir positif dan optimis dengan mengabaikan realistis, akhirnya kebangkrutan dan masalah lainnya lah yang dia terima. Kalau seandainya diawal transaksi tersebut teman saya sedikit memiliki Pemikiran Negatif mungkin hal tersebut tidak terjadi, dengan berfikir negatif dia jadi lebih waspada, mungkin dengan membuat kontrak tertulis terlebih dahulu atau kroscek dengan user langsung dan banyak hal lainnya yang bisa dilakukan atau bahkan menolaknya terlebih dahulu karena pada saat itu kemampun perusahannya belum di tahap itu.

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...