Sunday, April 22, 2018

Apabila G30S Tidak Pernah Ada

Salah satu peristiwa sejarah Indonesia yang masih misterius adalah


Gerakan 30 September 
atau
G30S/PKI


Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...
Ilustrasi Penculikan Jenderal Ahmad Yani di Gerakan 30 September





seluruh kejadian serta tahapan-tahapannya mungkin sudah pernah dibahas berkali-kali

mulai dari gonjang-ganjing politik, isu Dewan Jenderal, pembentukan Dewan Revolusi, sampai kejadian pasca G30S sudah bisa dipelajari lewat buku-buku maupun internet.


Tetapi, pernahkah berfikir jika G30S tidak pernah terjadi ? 


Apa yang terjadi pada Indonesia apabila G30S tidak pernah terjadi?


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Untuk mengetahui keadaan Indonesia apabila G30S tidak pernah terjadi diperlukan asumsi-asumsi sebagai berikut


Asumsi
  • Bung Karno sudah sakit-sakitan dan diasumsikan Bung Karno akan meninggal pada tahun 1970,
  • Keadaan Politik Dunia sedang panas-panasnya pasca Krisis Misil Kuba dan pembunuhan John F Kennedy serta kontestasi Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk menguasai dunia,
  • Perebutan kekuasaan di dalam negeri antara pihak Angkatan Darat dengan PKI masih berlangsung,
  • Dan yang terpenting, G30S tidak terjadi.





Terdapat berbagai kemungkinan apabila G30S tidak terjadi, kemungkinan tersebut antara lain:


Persaingan Angkatan Darat dan PKI terus berlanjut
Bung Karno adalah satu satunya figur yang dapat diterima oleh seluruh elemen masyarakat. TNI, PKI, Ulama, dsb menerima Bung Karno sebagai tokoh pemersatu. Tetapi pada kondisi ini Bung Karno mulai sakit-sakitan dan diprediksi akan segera wafat. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh Angkatan Darat dan PKI untuk berperan sebagai suksesor Bung Karno.
Angkatan Darat dan PKI adalah dua anak emas Bung Karno.

Bung Karno dan Angkatan Darat
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...


Angkatan Darat pada waktu itu berperan merebut Irian Barat dari Belanda dan mempertahankan Republik dari gerakan separatisme, sedangkan PKI adalah partai yang selalu mendukung Bung Karno di setiap kebijakannya. Orang-orang dari kedua fraksi inilah yang mempunyai potensi kuat menggantikan Bung Karno.
Bung Karno dan Aidit
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...


PKI tentu ingin Indonesia menjadi berideologi Komunis karena doktrin tujuan Partai Komunis di seluruh dunia adalah menjadikan negara yang disinggahinya menjadi komunis. Seperti yang dilakukan Mao Tse Tung (Pemimpin Komunis Cina) kepada Chiang Kai Sek (Pemimpin Nasionalis) di China.
Lebih Lanjut Tentang Revolusi Komunis di Cina

Sementara itu, Angkatan Darat yang Nasionalis tentu tidak akan rela apabila Indonesia dijadikan Negara Komunis. Dalam hal ini, Angkatan Darat lebih diuntungkan karena mereka mendapat support dari para ulama yang tidak cocok dengan ideologi Komunisme yang dibawa oleh PKI.
Bung Karno dan Ulama
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...


Apabila G30S tidak pernah terjadi, persaingan antara Angkatan Darat dan PKI dalam memperebutkan kekuasaan akan tetap berlangsung dan bahkan persaingan ini akan semakin mengerikan. Bahkan bisa terjadi perang sipil di Indonesia.




Achmad Yani Menjadi Presiden Republik Indonesia
Apabila G30S tidak pernah terjadi, Jenderal Ahmad Yani pasti masih hidup setelah tahun 1965. Menurut Buku "Achmad Yani : Tumbal Revolusi", Soekarno sangat menginginkan Achmad Yani menjadi penggantinya kelak ketika beliau sudah tiada. 


Achmad Yani
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...




Bung Karno pernah menyebutkan bahwa kelak pengganti dirinya adalah Jenderal (AD) Achmad Yani yang saat itu menjabat sebagai Kepala Satuan Angkatan Darat TNI (Kasad).



Menurut mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa, Kolonel Purn Maulwi Saelan dalam buku Penjaga Terakhir Soekarno dikatakan, Ahmad Yani adalah yang paling dekat dengan Bung Karno. Saelan juga menuturkan, Soekarno pernah menitipkan Ahmad Yani sebagai penggantinya.



Ia menjelaskan, jauh-jauh sebelumnya, Soekarno juga sudah mendengar persetujuan pihak keluarga Ahmad Yani. Hingga dijadwalkan akan ada pertemuan untuk membahas hal itu lebih lanjut. Dalam penjelasan Saelan, Ahmad Yani dijadwalkan akan menemui Bung Karno di Istana Jakarta pada 1 Oktober 1965.

Apabila G30S tidak terjadi, Achmad Yani akan menjadi Presiden suksesor Soekarno


Takdir Achmad Yani
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...
Takdir berkata lain, Achmad Yani gugur di malam Jahanam itu. Bung Karno menangis sekeras-kerasnya di depan pusara Achmad Yani. Bung Karno kehilangan Jenderal kesayangannya.






PKI Kehilangan Dukungan
Memang tujuan utama PKI melakukan G30S adalah untuk mencegah pengaruh Angkatan Darat semakin meluas. Maka dari itu, PKI mengeluarkan isu Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap Bung Karno. Skenario berikutnya adalah melakukan gerekan G30S yakni "pembersihan" internal Angkatan Darat dari pengaruh Nekolim.


Nah bila kejadian itu tidak terjadi, PKI akan semakin kehilangan dukungan karena secara teknis, Angkatan Darat didukung oleh para ulama yang sama-sama mempunyai masalah dengan PKI.



Apalagi apabila Achmad Yani menjadi Presiden, DN Aidit pasti sudah tidak diberi ruang gerak lagi. Apalagi ada kejadian dimana Achmad Yani menolak mentah-mentah usul DN Aidit yang meminta agar buruh tani dipersenjatai. Setelah itu, mereka saling dongkol-dongkolan.
DN Aidit Berpidato
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...








CIA Gagal Menjalankan Misinya
Ada juga teori dimana G30S adalah rencana Amerika Serikat untuk menggulingkan Soekarno untuk menguasai Freeport.
Soekarno telah merebut Irian Barat dari Belanda dan tidak mau menyerahkan kekayaan alam Papua kepada asing.
Tentu Amerika harus mencari cara agar bisa menggulingkan Soekarno untuk menguasai Vibranium yang ada di Papua.

Freeport
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...


Apabila G30S tidak pernah terjadi, Amerika Gagal menguasai Freeport. Karena Freport akan aman apabila Achmad Yani menjadi suksesor Soekarno.
(Achmad Yani dan Soekarno sama sama Anti-Imperialis)







Soeharto Tidak akan Dikenal dalam Sejarah
Soeharto adalah tokoh sentral dalam peristiwa pasca-G30S. Soeharto tidak termasuk menjadi target penculikan. Ada teori dimana dia mengetahui akan terjadi penculikan Jenderal, tetapi beliau membiarkannya. Kemudian, Soeharto memanfaatkan keadaan ketika Senior-Seniornya seperti Achmad Yani, dan Jenderal-jenderal lainnya tidak bisa dihubungi. 
Soeharto selaku Panglima Kostrad mengambil alih Komando Angkatan Darat dan mengangkat dirinya sebagai Kepala Staff Angkatan Darat menggantikan Achmad Yani yang berhalangan (gugur).
Singkat cerita, Soeharto mempunyai Supersemar dan membuat alur sejarah Indonesia menjadi miliknya.

spoiler
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...


Apaila G30S tidak pernah terjadi, Soeharto Tidak akan Dikenal dalam Sejarah Indonesia.


Begitulah peristiwa-peristiwa apabila G30S tidak pernah terjadi.


Semoga bangsa ini selalu dalam lindungan Allah SWT.


Apabila G30S tidak terjadi, Tidak akan ada foto ini
Apabila G30S Tidak Pernah Terjadi...


SUMBER

No comments:
Write comments

Artikel Menarik Lainnya

loading...