Jauh dari orangtua dan tinggal sendirian, tak dapat dipungkiri kehidupan anak kos agak lebih pelik dibandingkan anak-anak yang tinggal di rumah dengan orangtuanya. Salah satunya urusan makan yang berujung ke masalah kesehatan. Boro-boro makan tiga kali sehari yang cukup nutrisi, masih bisa makan saja sudah bersyukur. Selain makanan, kebersihan tempat tinggal juga biasanya menjadi faktor yang memengaruhi kesehatan. Tulisan ini dibuat khusus untuk agan anak kos yang sedang berjuang demi masa depan. Jangan mengorbankan kesehatan untuk masa depan. Waspada terhadap tujuh penyakit berikut ini gan!
1. Maag, karena selain nggak ada yang mengingatkan untuk makan, harus irit juga
Memang pelik masalah perut dan kantung yang selalu berkaitan. Ada yang mengatakan bahwa seminggu terakhir setiap bulan, anak kos pasti selalu menyediakan obat maag karena uangnya sudah habis untuk hidup dari minggu pertama sampai minggu ketiga. Jika ini benar, sungguh memprihatinkan. Belum lagi ditambah fakta bahwa anak kos gak ada yang mengingatkan untuk makan. Kalau di rumah, ada ibu, bapak, kakak. Di kos? Hanya sendiri.
2. Tifus, akibat makan sembarangan
Jika maag lebih berkaitan dengan pola makan, tifus berakar dari kebersihan makanan yang dikonsumsi. Secara umum, anak kos lebih banyak makan di luar dibandingkan memasak sendiri. Mencari kos dengan fasilitas dapur pun bukan hal mudah. Lebih mudah makan di luar. Padahal, kita tidak tahu apakah makanan itu dicuci sampai bersih, dipotong dengan pisau bersih, dimasak menggunakan minyak yang baru atau yang lama dan seterusnya. Penyebabnya adalah virus Salmonella typhii. Gejalanya berupa demam tinggi 39-40 derajat Celcius, sakit perut dan terkadang disertai diare.
3. Demam berdarah karena jorok
Untuk agan yang menyewa kamar kos di tempat yang cukup lembap, ini patut diwaspadai setiap musim pancaroba dan musim hujan datang. Ceruk-ceruk tempat air bisa menggenang dan dihampiri nyamuk Aedes aegypti yang lalu bertelur harus segera dienyahkan, botol plastik, pot-pot bekas serta apapun yang bisa menampung air. Kamar juga harus dirapikan supaya nyamuk gak betah berlindung di balik baju-baju yang bergelantungan di balik pintu. Gejala demam berdarah meliputi demam tinggi dan bercak merah di kulit. Jika tidak segera ditangani, bisa berakibat kematian.
4. Paru-paru basah akibat gaya hidup yang tidak sehat
Penyebabnya bukan karena kasurnya langsung menempel pada lantai atau naik motor malam-malam tanpa jaket ya gan. Meskipun hal-hal tersebut juga gak baik ya. Tetapi gaya hidup seperti merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol serta sistem imun yang lemah. Sistem imun yang lemah bisa terjadi karena makanan kurang bernutrisi, kurang vitamin C misalnya. Perbanyak konsumsi buah dan sayur ya gan.
5. Malnutrisi ringan, terlalu banyak makan nasi dan mie
Pernah mendengar kisah-kisah tahapan Medical Check Up perusahaan yang menerima lulusan dari perguruan tinggi terbaik seantero negeri, lalu ternyata banyak yang gagal di tahap terakhir tersebut karena kolesterol dan kurang gizi? Coba, siapa yang masih suka memakan nasi lauk mie goreng instan? Karbo lauk karbo. Begini ini yang membuat gizi di tubuhmu kurang seimbang. Kurang protein, kurang vitamin, kurang berbagai zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Coba diperbaiki yuk asupan makanannya.
6. Masuk angin karena kebanyakan nongkrong malam-malam
Namanya anak kos, apalagi mahasiswa, pasti masih berapi-api dengan diskusi dan tugas kelompok yang mengharuskan begadang sampai menjelang pagi di kampus, di kafe, bahkan di kos sendiri. Angin siang dan angin malam sama tidak baiknya untuk kesehatan gan. Pola tidur juga berpengaruh pada kesehatan. Meskipun batuk flu dan demam bisa cepat diobati, tetap saja gak enak kan merasakannya?
7. Kanker setiap akhir bulan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa anak kos adalah fakir miskin di akhir bulan atau setidaknya seminggu terakhir dalam sebulan yaitu hari-hari ketika uangnya hanya tersisa recehan yang lalu dikumpulkan, lumayan untuk bertahan dua hari. Kantong kering, nama penyakit ini. Alias kanker. Penyakit ini akan sembuh setiap awal bulan, saat tanggal pencairan beasiswa, serta saat telah ada pemberitahuan dari orangtua. Sudah ditransfer ya, Nak.
Memang pelik masalah perut dan kantung yang selalu berkaitan. Ada yang mengatakan bahwa seminggu terakhir setiap bulan, anak kos pasti selalu menyediakan obat maag karena uangnya sudah habis untuk hidup dari minggu pertama sampai minggu ketiga. Jika ini benar, sungguh memprihatinkan. Belum lagi ditambah fakta bahwa anak kos gak ada yang mengingatkan untuk makan. Kalau di rumah, ada ibu, bapak, kakak. Di kos? Hanya sendiri.
2. Tifus, akibat makan sembarangan
Jika maag lebih berkaitan dengan pola makan, tifus berakar dari kebersihan makanan yang dikonsumsi. Secara umum, anak kos lebih banyak makan di luar dibandingkan memasak sendiri. Mencari kos dengan fasilitas dapur pun bukan hal mudah. Lebih mudah makan di luar. Padahal, kita tidak tahu apakah makanan itu dicuci sampai bersih, dipotong dengan pisau bersih, dimasak menggunakan minyak yang baru atau yang lama dan seterusnya. Penyebabnya adalah virus Salmonella typhii. Gejalanya berupa demam tinggi 39-40 derajat Celcius, sakit perut dan terkadang disertai diare.
3. Demam berdarah karena jorok
Untuk agan yang menyewa kamar kos di tempat yang cukup lembap, ini patut diwaspadai setiap musim pancaroba dan musim hujan datang. Ceruk-ceruk tempat air bisa menggenang dan dihampiri nyamuk Aedes aegypti yang lalu bertelur harus segera dienyahkan, botol plastik, pot-pot bekas serta apapun yang bisa menampung air. Kamar juga harus dirapikan supaya nyamuk gak betah berlindung di balik baju-baju yang bergelantungan di balik pintu. Gejala demam berdarah meliputi demam tinggi dan bercak merah di kulit. Jika tidak segera ditangani, bisa berakibat kematian.
4. Paru-paru basah akibat gaya hidup yang tidak sehat
Penyebabnya bukan karena kasurnya langsung menempel pada lantai atau naik motor malam-malam tanpa jaket ya gan. Meskipun hal-hal tersebut juga gak baik ya. Tetapi gaya hidup seperti merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol serta sistem imun yang lemah. Sistem imun yang lemah bisa terjadi karena makanan kurang bernutrisi, kurang vitamin C misalnya. Perbanyak konsumsi buah dan sayur ya gan.
5. Malnutrisi ringan, terlalu banyak makan nasi dan mie
Pernah mendengar kisah-kisah tahapan Medical Check Up perusahaan yang menerima lulusan dari perguruan tinggi terbaik seantero negeri, lalu ternyata banyak yang gagal di tahap terakhir tersebut karena kolesterol dan kurang gizi? Coba, siapa yang masih suka memakan nasi lauk mie goreng instan? Karbo lauk karbo. Begini ini yang membuat gizi di tubuhmu kurang seimbang. Kurang protein, kurang vitamin, kurang berbagai zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Coba diperbaiki yuk asupan makanannya.
6. Masuk angin karena kebanyakan nongkrong malam-malam
Namanya anak kos, apalagi mahasiswa, pasti masih berapi-api dengan diskusi dan tugas kelompok yang mengharuskan begadang sampai menjelang pagi di kampus, di kafe, bahkan di kos sendiri. Angin siang dan angin malam sama tidak baiknya untuk kesehatan gan. Pola tidur juga berpengaruh pada kesehatan. Meskipun batuk flu dan demam bisa cepat diobati, tetap saja gak enak kan merasakannya?
7. Kanker setiap akhir bulan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa anak kos adalah fakir miskin di akhir bulan atau setidaknya seminggu terakhir dalam sebulan yaitu hari-hari ketika uangnya hanya tersisa recehan yang lalu dikumpulkan, lumayan untuk bertahan dua hari. Kantong kering, nama penyakit ini. Alias kanker. Penyakit ini akan sembuh setiap awal bulan, saat tanggal pencairan beasiswa, serta saat telah ada pemberitahuan dari orangtua. Sudah ditransfer ya, Nak.
Dari ketujuh penyakit di atas, sudah berapa yang agan alami? Sebenarnya agan bisa kok terhindar dari ketujuh penyakit itu, coba mulai dengan tidak begadang dan jalan santai setiap hari libur lalu biasakan sarapan pagi. Sisanya bisa menyusul. Sehat-sehat ya gan, agar bisa memperbaiki masa depan Indonesia. Panjang umur anak kos!
SUMBER
No comments:
Write comments